Brilio.net - Cantik memang merupakan sebuah konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat dalam konteks dan jangka waktu tertentu. Percaya nggak percaya, dulu tubuh cewek 'ideal' itu tidak seperti sekarang. Bahkan, standar dan daya tarik seks perempuan itu mengalami perubahan yang super drastis selama beberapa ratus tahun terakhir. Jadi, mereka yang dianggap 'cantik' dan 'seksi' akan selalu berubah-ubah.
Seperti apa sih? Yuk simak di bawah ini seperti dilansir brilio.net dari twentytwowords.com, Rabu (15/11).
BACA JUGA :
10 Resep kecantikan kuno wanita abad ke-17, ada yang pakai tinja buaya
1. Pada era Victoria di tahun 1800-an, ngetren yang namanya badan bentuk jam pasir dengan pinggang yang sangat kecil. Wanita pada zaman itu tidak terobsesi untuk menunjukkan kulit mereka.
2. Di awal tahun 1900-an, gadis Gibson atau Gibson Girl adalah cerminan wanita cantik di masa itu. Body dengan bentuk jam pasir masih bisa kita lihat namun terlihat lebih kasual dan pinggang tidak terlalu dikekang oleh korset.
BACA JUGA :
Di negara ini, cewek yang punya perut buncit dianggap paling seksi
3. Beralih ke 1920, sudah mulai berani memamerkan kulit seiring dengan popularitas wanita yang menentang 'adat wanita' saat itu. Mereka berani memotong rambut menjadi pendek, memakai pakaian baggy. Selain itu, tinggi badan juga menjadi faktor yang penting dalam membentuk persepsi tentang 'cantik'.
4. Tahun 1930-an wanita cantik digambarkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh curvy dengan pinggang yang pas dan menunjukkan jiwa yang feminin dengan warna bibir yang bold. Selain itu, bahu yang besar juga menjadi daya tarik pada periode ini.
5. Di era ini 1930-an akhir hingga tahun 1950-an, muncul Marilyn Monroe yang mengubah tipe wanita ideal saat itu. Dengan rambut blonde ikonik yang menjadi image-nya dalam beberapa dekade.
6. Di tahun 1960-an, kita bisa melihat tren yang kembali pada tahun 1920. Yaitu sisi wanita yang tomboy namun dengan makeup bold serta fashion statement. Kecantikan identik dengan bentuk tubuh yang datar antara pinggul hingga paha. Selain itu, wajah kekanak-kanakan juga menjadi tren tersendiri.
7. Beralih ke tahun 1970-an, wanita dengan kulit yang tanned dan glowy menjadi ideal saat itu. Tubuh ramping tetap menjadi faktor penting dalam persepsi tentang 'cantik' pada dekade ini.
8. Pada era ini wanita memang mulai merasa bebas dalam berekspresi, namun mereka secara ironis menjadi 'makanan empuk' dari streotipe kecantikan. Tubuh ramping menjadi sebuah kewajiban bagi setiap wanita.
9. Karena tuntutan ini, bahkan seorang penyanyi, Karen Carpenter sampai meninggal dunia karena anorexia. Menunjukkan bagaimana parahnya tuntutan untuk menjadi kurus kala itu.
10. Di era tahun 1980-an, muncul tubuh ideal yang atletis di kalangan wanita. Salah satunya adalah Florence Griffith Joyner di bawah ini.
11. Selain Florence, atlet Jane Fonda juga menjadi ikon kecantikan setelah ia mengikuti Olimpiade di usianya yang ke-40.
12. Setelah itu, baju dengan model sweatshirt dan leg warmers menjadi high fashion karena tuntutan dari tipe tubuh ideal.
13. Kemudian pada tahun 90-an, terdapat pergeseran tipe tubuh ideal. Memiliki tubuh yang kurus dan lurus, dan biasanya mereka menggunakan jeans dekil dengan oversized sweater.
14. Tahun 90-an juga memunculkan julukan bagi wanita yang memiliki badan kurus ini dengan 'heroin chic', sebagai salah satu kritik terhadap para wanita super thin. Salah satu contohnya adalah pada penampilan Kate Moss di bawah ini.
15. Beralih ke milenium atau tahun 2000-an, di mana The Buff Beauty sangat diagung-agungkan. Wanita dengan washboard abs, bahu yang bidang sangat digilai saat itu.
16. Dekade ini juga mulai muncul Photoshop yang bisa memudahkan seseorang untuk memiliki figur yang diinginkan sesuai dengan tren yang ada saat itu.
17. Beralih ke tahun 2010-an, di mana Booty Babe sangat diagung-agungkan. Tahun 2010 adalah sebuah dekade di mana cantik identik dengan payudara dan pantat besar. Inilah dekade kita saat ini. Aktris-aktris Hollywood adalah contoh paling nyata bagaimana kecantikan dekade ini dimaknai.
Nah, melihat perbedaan-perbedaan tersebut, kita pasti semakin penasaran dengan bagaimana tubuh ideal di masa depan? Ya nggak?