Brilio.net - Sosok model wanita kerap dikaitkan memiliki badan langsing, tubuh jenjang, dan kulit yang mulus. Itulah standar kecantikan dari seorang wanita yang kerap diimpikan oleh banyak kaum hawa. Namun demikian, kemunculan Sara Geurts seolah mematahkan adanya standar kecantikan tersebut.
Sara Geurts merupakan seorang model dengan karakteristik yang unik. Cewek berusia 26 tahun ini memiliki kulit yang berkeriput hingga membentuk gelambir. Hal tersebut disebabkan karena ia menderita penyakit kulit langka Dermatosparaxis Ehlers-Danlos syndrome (EDS). Penyakit kelainan genetik ini sempat membuatnya terpuruk. Ia kerap diejek oleh teman-temannya. Meski begitu, ia tak ingin terpuruk lebih lama.
BACA JUGA :
Kisah perjuangan penguji citarasa kopi kelas dunia asal Indonesia
foto: Instagram/@sarageurts
Pada tahun 2015, Sara mencoba mengirimkan beberapa foto dirinya dan menuliskan ceritanya pada sebuah laman. Ceritanya berjudul Love Your Line. Melalui tulisan tersebut, ia mengajak kepada siapa pun yang memiliki cerita sama untuk bangkit. Ketidaksempurnaan ini bisa menjadi sebuah keistimewaan, bukan menjadi penghalang. Cantik tak harus mulus dan sempurna. Dengan menerima keadaan yang ada, mereka tetap bisa cantik.
BACA JUGA :
Kedai kopi ini berdayakan penyandang disabilitas, tujuannya mulia
foto: Instagram/@sarageurts
Cerita cewek asal Minneapolis ini pun menjadi viral. Banyak yang tersentuh dan kagum dengan perjuangan Sara dalam bangkit dari ketidaksempurnaannya. Berawal dari itulah, kehidupannya mulai berubah. Kini ia menjadi seorang model sekaligus aktivis kesetaraan perempuan. Ia mampu membuktikan bahwa tak harus mulus dan cantik untuk menjadi seorang model. Dengan keadaannya, ia mampu membuktikan siapa saja bisa dengan keyakinan dan usaha.