Brilio.net - Seorang perempuan berusia 23 tahun, Joanna Palani ternyata jadi sosok yang ditakuti ISIS sampai saat ini. ISIS bahkan menjanjikan akan memberi USD 1 juta atau Rp 13 miliar untuk orang yang berhasil menangkap atau membunuh perempuan Denmark keturunan Iran - Kurdi ini.
Joanna merupakan mahasiswa politik di Denmark yang memilih keluar kuliah untuk memerangi ISIS. Sebagai sniper andal, hingga saat ini ia mengklaim telah menembak mati 100 anggota ISIS.
BACA JUGA :
Ini jumlah chef yang siap sajikan hidangan buat Raja Arab & rombongan
Joanna bergabung dengan Peshmerga yang didukung pemerintah daerah Kurdi untuk memberontak ISIS. Joanna ingin memperjuangkan hak-hak perempuan, demokrasi, dan membantu perempuan untuk bebas dari jeratan budak seks.
"Ketika kami berjuang membebaskan budak seks di rumah ISIS, kami bertekad: satu penyerang pergi untuk menyelamatkan, tapi banyak pejuang yang akan kembali," ungkapnya seperti dilansir brilio.net dari Pulptastic, Rabu (1/3).
Kenekatan Joanna untuk bergabung dengan penyerang ISIS ternyata membuat dirinya dicekal oleh Pemerintah Denmark. Pasport Joanna disita saat ia kembali ke Denmark. Tapi ia tetap memberontak dan kembali bergabung untuk menyerang ISIS dan menyelamatkan banyak nyawa.
BACA JUGA :
5 Pangeran tampan ini bakal temani Raja Arab ke Indonesia, awas naksir
Berikut 9 foto tunjukkan semangat Joanna dalam memerangi ISIS.
1. Ini sosok Joanna Palani.
2. Perempuan ini memilih meninggalkan bangku kuliah untuk melakukan misi kemanusiaan, memerangi ISIS.
3. Joanna tergerak untuk memerangi ISIS karena dia merupakan keturunan Iran-Kurdi, di mana ayah dan kakeknya merupakan pejuang Kurdi Peshmerga.
4. Joanna lahir di sebuah kamp pengungsi PBB sebelum pindah ke Kopenhagen, Denmark. Perempuan cantik ini sudah belajar menggunakan pistol ketika berusia sembilan tahun.
5. Cantik kan?
6. Di sana, Joanna melihat perempuan-perempuan muda dikurung di rumah tahanan dan dijadikan budak seks.
7. Saat kembali dari Irak pada 2015, polisi Denmark menjatuhkan larangan perjalanan ke luar negeri selama 12 bulan kepada Palani untuk menghentikan aksinya berperang melawan ISIS.
8. Dia terancam hukuman enam tahun penjara karena nekat beperang di Irak dan Suriah.
9. ISIS menyebut sosoknya sebagai salah satu orang yang berbahaya. Bahkan ISIS sampai berani menghargai dirinya Rp 13 miliar bagi oranga yang berhasil menangkapnya.