Brilio.net - Keberadaan wanita sebagai pilot sekarang ini bukan hal yang aneh lagi. Pilot-pilot wanita semakin banyak dijumpai di berbagai maskapai dunia, termasuk Indonesia. Tapi, ada satu pilot cantik yang menyita perhatian luas. Dia adalah Chananporn Rosjanadalah.
Bukan saja karena kecantikan parasnya, wanita asal Thailand yang sudah mencapai level kapten pilot ini menjadi sorotan karena masa lalunya. Chananporn merupakan juara kontes kecantikan Thailand pada 2005 silam. Ketika mengikuti ajang ini, Chananporn yang telah lulus dari Universitas Thammasat di Bangkok itu sudah terdaftar sebagai siswa di pelatihan Thailand AirAsia dan Bangkok Aviation Center (BAC). Ia cuti dari pendidikannya untuk ikut kontes Miss Universe Thailand.
BACA JUGA :
Nia Kurniasi, mojang Bandung wakil pertama Indonesia di Miss Universe
Sebagai penerima mahkota Miss Thailand, wanita pemilik tinggi badan 171 cm pun kemudian mengikuti ajang Miss Universe. Pintu untuk masuk ke dunia hiburan terbuka lebar untuknya. Tapi, pemilik gelar sarjana teknik elektro itu menolak berbagai tawaran di dunia hiburan maupun modeling.
BACA JUGA :
Kenalin Amy Hani, cewek berhijab yang mirip Ji Eun-tak K-Drama Goblin
Sebab, sebenarnya menjadi ratu kecantikan bukanlah cita-cita wanita yang besar di New York, sebelum kembali ke negaranya pada tahun 2000 ini. Apalagi ia mengaku tidak jago dalam ber-makeup.
"Saya benar-benar tipe yang lebih menyukai jeans dan kaus dari pada gaun dan rok," ujar penyuka olahraga atletik dan bola voli ini dikutip dari flightzona, Kamis (27/7).
Wanita 35 tahun itu pun memilih untuk kembali ke dunia penerbangan sebagai pilot. "Menjadi pilot telah menjadi impian masa kecilku. Meskipun gelar kecantikan hadir dengan banyak tunjangan dan kesempatan, saya memiliki hati yang ingin selalu terbang tinggi di langit," kata pilot yang telah mengantongi lebih dari 8.000 jam terbang tersebut.
Dunia penerbangan bukan sesuatu yang asing bagi wanita yang juga menggemari bola basket dan wakeboarding itu. Sebab, ibundanya merupakan seorang pramugari di Thai Airways pada tahun 1970-an.
"Sejak kecil, saya bertemu banyak pilot dan memiliki banyak kesempatan untuk duduk di kokpit," tandas wanita yang selain bahasa Thailand juga fasih berbicara Inggris, Italia, dan Jerman tersebut.