Brilio.net - Banyak cara seseorang mengungkapkan isi hatinya. Apalagi saat ini teknologi sudah semakin canggih, ada yang melalui diary, blog, atau bahkan video. Seperti halnya dengan Ullynara Zungga atau yang akrab disapa Nara.
Perempuan yang juga dikenal sebagai personel Dewi-Dewi ini mengungkapkan segala isi hatinya yang dibuat dalam sebuah puisi yang apik. Namun jangan salah, karyanya ini dibuat menggantung oleh jawaban-jawaban fantasi pembacanya dalam sebuah karya yang epic Dunia Laksmi.
BACA JUGA :
10 Penulis wanita paling cerdas dan cantik sepanjang sejarah
Buku ini memang sebuah ungkapan perasaan aku tentang apa pun yang aku ingin tuangkan dalam sebuah karya sastra. Dan deretan kosa kata itu adalah pertanyaan-pertanyaan tentang cinta yang pernah terbersit dalam pikiran sekitar setahun silam, paparnya.
Nara cukup membuat pengikut setianya terkejut dengan dirilisnya sebuah buku yang berisikan kumpulan puisi. Siapa sangka melalui karya debutnya ini, Nara membuktikan bahwa ia tidak hanya mahir dalam dunia tarik suara tapi juga piawai dalam dunia tulis menulis.
Sebagai Alumni Fakultas Sastra Inggris Universitas Jember yang lulus dengan predikat cum laude, Ullynara Zungga tentu sangat akrab dengan dunia puisi. Saat duduk di bangku sekolah, cerpen tulisannya pernah dimuat di salah satu majalah remaja terkemuka.
BACA JUGA :
Belum beredar di toko buku, novel Anak Rantau sudah dibajak
Ia juga pernah berprestasi dengan mendapatkan juara pertama dalam lomba penulisan artikel ilmiah. Nara juga banyak menorehkan karya tulis, novel dan cerpen. Tentunya ini menjadi pengekspresian diri yang menarik di samping menyanyi dan menggambar yang memang sudah melekat pada dirinya.
Saat membaca buku Dunia Laksmi, kita seperti diajak berkelana dalam puisi-puisi yang sarat "emosi", namun ditulis dengan pilihan diksi dan kosa kata yang indah. Ini bukan sekedar buku, ini adalah gelombang batin yang begitu kuat.
Nara juga seperti menuntun kita untuk masuk perlahan dalam dunianya, Dunia Laksmi. Bahkan Nara sepertinya mengerti betul bagaimana cara membujuk hati para penikmat puisi agar tidak beranjak dari bait-bait indahnya.
Karena membaca Dunia Laksmi seperti kita tengah mendengar Nara bercerita renyah sembari berbisik. Alurnya berbaris runtun. Membawa imajinasi pembacanya melayang sembari mencari makna sesungguhnya dibalik kalimat yang mereka baca.
Nara juga menegaskan bahwa Dunia Laksmi memang buku pertama yang ia terbitkan. Tetapi Nara berencana akan terus menulis dan mempersembahkan karya-karya baru guna menyapa para penggemarnya sekaligus menambah khazanah kesusastraan Indonesia.