Brilio.net - Ash Soto adalah seorang perempuan yang didiagnosis menderita vitiligo ketika usianya masih 12 tahun. Vitiligo merupakan kondisi kulit kehilangan pigmen yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih. Sejak saat itu, Ash merasa terpukul dan malu dengan penampilannya.
Semuanya dimulai dari sebuah titik kecil di leher Ash yang tampak seperti matahari. Semula ia tak memperhatikan itu sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke dokter ditemani oleh ibunya. Tak disangka ia didiagnosis vitiligo, penyakit kulit langka dan tidak dapat disembuhkan.
BACA JUGA :
10 Foto bayi kembar beda warna kulit ini dua-duanya ngegemesin
"Aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi karena aku tidak punya pengetahuan tentang vitiligo atau apa yang akan terjadi padaku. Aku ingat ibuku duduk sambil menangis dan aku hanya duduk bingung dan takut. Aku tidak tahu seberapa banyak hidupku akan berubah sejak saat itu," kenang Ash seperti dikutip brilio.net dari odditycentral, Selasa (21/3).
Vitiligo terus menyebar di tubuhnya, Ash berubah dari seorang gadis muda yang gemar pergi ke luar rumah menjadi seorang introvert yang selalu diliputi kecemasan dan depresi. Ia bahkan tidak bisa melihat orang-orang lain dan hanya mau meninggalkan rumah dengan mengenakan kemeja lengan panjang dan celana jeans.
"Aku dikucilkan oleh semua orang. Aku mencoba untuk tetap bahagia dan tersenyum tapi seiring waktu hari-hariku dipenuhi kebencian dan aku mulai berhenti melakukan hal-hal yang aku cintai. Aku iri melihat gadis-gadis di majalah atau di media sosial yang memiliki kulit yang sempurna sementara aku tidak," katanya.
BACA JUGA :
Wanita ini tanning tubuh pakai kopi kemasan, berubah cokelat nggak ya?
Namun berkat dukungan dari keluarganya, Ash lambat laun mampu menerima bahwa dirinya cantik dengan segala kondisi yang ia miliki. Keluarga Ash juga meyakinkan bahwa ia tak harus memenuhi standar kecantikan untuk merasa lebih baik dan menjadi cantik menurut orang lain.
Sejak memutuskan untuk menerima kondisinya, Ash mulai berjalan-jalan di berbagai tempat umum tanpa memakai baju lengan panjang lagi. Dan sekarang, Ash sudah banyak berubah dan menerima kondisi kulitnya yang berbeda. Ash bahkan mulai bereksperimen dengan menjadikan tubuhnya sebagai karya seni. Ia membuat garis pinggir pada setiap bercak di kulitnya sehingga membuat perbedaan di kulitnya jadi terlihat dengan jelas dan justru indah.
Selain keluarga, Instagram memainkan peran penting dalam perjuangannya menerima penampilannya. Pada awalnya, ia hanya membuat akun untuk berbagi trik makeup dan menyembunyikan kondisi kulitnya dalam foto dan video yang diposting. Sampai tiba pada satu titik ia berani untuk menunjukkan dirinya yang sebenarnya kepada para followers.
Tak disangka, reaksi followers Ash di Instagram sangat positif. Orang-orang malah menunjukkan dukungan mereka dan berbagi pengalaman mereka sendiri tentang vitiligo.
Dengan banyaknya dukungan, Ash semakin sadar betapa cantiknya penyakit vitiligo yang ia miliki itu. Sejak saat itu, Ash terus berkarya dengan kulitnya. Apa yang dulu ia anggap sebagai sesuatu yang buruk sekarang justru berubah menjadi sangat unik.
Penasaran dengan sosok Ash dan penampilannya yang unik? Yuk intip foto-fotonya yang dikutip dari akun Instagram miliknya @radiantbambi.
1. Meski mengidap vitiligo, Ash Soto punya cara kreatif untuk menerima kondisi kulitnya.
2. Wanita 21 tahun ini menjadikan tubuhnya sebagai 'kanvas' untuk melukis.
3. Ash membuat garis pinggir pada setiap bercak di kulitnya menggunakan alat tulis.
4. Alhasil malah perbedaan di kulitnya dan terlihat dengan jelas dan justru indah.
5. Proyek pertamanya di Instagram yang ia sebut sebagai "The Marker Chronicles" mengubah kulitnya menjadi sebuah seni yang tampak seperti peta dunia.