Brilio.net - Kisah kehidupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Perjuangan mereka mencari nafkah di luar negeri demi menyambung hidup, atau memperbaiki ekonomi keluarga tentu bikin bangga. Tak melulu kisah indah tentang pendapatan tinggi saat jadi TKI, beberapa pekerja harus mengalami nasib kurang menguntungkan.
Kisah beberapa TKI bahkan menjadi sorotan banyak orang, tak terkecuali tentang kehidupan percintaan. Berbagai kisah cinta telah mereka alami, ada yang beruntung, ada juga yang bernasib kurang mujur.
BACA JUGA :
Pria ini kerja 14 jam/hari di dua tempat demi bisa nikahi pacar
Kisah cinta para pekerja ini tak ayal bikin haru. Kali ini, brilio.net rangkum beberapa kisah cinta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang penuh lika-liku, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (8/8).
1. Miris, tertipu calon istri.
BACA JUGA :
Demi lamar kekasih, cara pria cukupi biaya nikah ini mengharukan
foto: Facebook/Bagus Aldivo
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan sosok TKI Korea Selatan bernama Yusuf. Pasalnya, buruh migran ini menjalin asmara dengan sang kekasih selama kurang lebih dua tahun. Keduanya menjalani hubungan jarak jauh. Terpaksa, Yusuf dan sang kekasih berkomunikasi via telepon dan media sosial.
Setelah lama berpacaran, mereka pun akan menyelenggarakan pernikahan. Namun, kisahnya berujung miris karena wanita yang selama ini dicintainya di media sosial tak sesuai dengan aslinya. Wanita tersebut malah berusia jauh lebih tua dari pada Yusuf. Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube Aldivo TV.
"Di foto itu, sangat cantik banget tapi sebenarnya umurnya sudah, sudah sangat berumur. Sama ibuku saja mungkin lebih tuaan Cece itu," ungkap rekan Yusuf yang membantu persiapan pernikahannya dalam video tersebut.
Kekecewaan Yusuf pun tak berhenti di situ saja, ia juga sempat dimintai kekasihnya uang sejumlah Rp 10 juta. Dalihnya adalah untuk mengurus pernikahan.
"Iya, itu (Rp 10 juta) katanya buat ongkos pesawat cuti (pulang) ngakunya, terus ya sudah aku kasih lah mas. Biar dia punya (tiket) pesawat," ungkap Yusuf.
Tak hanya itu, sebelumnya Yusuf juga beberapa kali mengirim sejumlah uang kepada kekasihnya untuk keperluan makeup.
Setelah kebohongan terbongkar, wanita tersebut sempat mengelak. Ia mengatakan bahwa orang yang ditemui Yusuf adalah sang bibi. Wanita tersebut beralasan menguji keimanan Yusuf terlebih dahulu.
Yuuf pun terlanjur kecewa dengan wanita itu. Ia berusaha untuk membatalkan pernikahannya. Ia juga sedang mencari identitas sebenarnya wanita yang tega membohonginya itu. Yusuf pun berharap, uang Rp 10 jutanya kembali ke tangannya.
2. Jadi TKI 10 tahun, malah ditinggal nikah.
Ada juga seorang TKI Malaysia yang memiliki kisah miris. Bayangkan saja, seroang pria yang selama hampir 10 tahun diperjuangkan telah menjadi milik orang lain. Kisahnya pun viral lewat video yang diunggah warganet Ucie di Facebok, Jumat 1 April 2016 lalu. Dalam video tersebut ia memainkan gitar dan menyanyikan lagu berbahasa Jawa. Pria tersebut tampak menyerukan suara hatinya dengan menangis tersedu-sedu.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya dulu ingin melamar pacarnya namun tak direstui oleh orangtuanya. Alasannya, pria ini tak mempunyai pekerjaan. Akhirnya ia pun merantau ke Negeri Jiran Malaysia. Setelah 10 tahun merantau, ia pun pulang menemui pacarnya. Namun apa daya, wanita yang dicintainya telah menikah dengan pria lain. Ia pun sempat mengirim pesan kepada wanita tersebut yang isinya sungguh membuat terenyuh.
3. Tujuh TKI ikut nikahan massal.
foto: Istimewa/Untung Subejo
Kisah cinta TKI tak selalu berujung tragis. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya momen pernikahan massal di Taiwan pada Minggu, 30 Oktober 2016. Nikahan massal tersebut diadakan oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI).
Momen bahagia ini dilaksanakan di Kantor KDEI Taipei, di Rui Guang Road, Neihu District, Taipei. Prosesi akad nikah dilangsungkan pukul 11.00 waktu setempat. Setelah akad nikah, mereka diboyong ke sebuah hotel untuk merayakan bulan madu.
Sebelumnya, ketujuh pasangan tersebut melakukan pre wedding gratis pada tanggal 23 Oktober 2016 di Taipei 101 dan Chiang Kai-shek Memorial Hall. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan starter pack, bingkisan nikah, emas, uang tunai hingga peralatan salat secara gratis.
4. Nyawa melayang karena tak mau jadi istri simpanan.
foto: Facebook/Yati Nur Hidayat
Kisah cinta Tenaga Kerja Indonesia berikut ini berujung tragis. Wanita bernama Nurhidayati Wartonon Surata, asal Kabupaten Indramayu harus tewas diduga dibunuh oleh kekasihnya. Ia diduga dibunuh di Hotel Golden Dragon kawasan Geylang Singapura, Minggu, 30 Desember 2018 sore waktu setempat. Dikutip dari liputan6.com, ditemukan luka bekas cekikan di leher korban.
Sebelum kematiannya, sang ibu sempat menghubungi sang anak.
"Saya sempat teleponan dengan anak saya hari Minggu pagi, kemudian malam hari pukul 19.00 WIB saya telepon lagi tidak diangkat," kata ibunda korban, Warsem, saat dihubungi, Kamis, 3 Januari 2019.
Warsem pun khawatir dengan keselamatan sang anak. Esoknya, Senin 31 Desember 2018 pukul 15.00 WIB, ayah tiri korban Muradi (57) dihubungi KBRI Singapura. Pihaknya mengabarkan bahwa Nurhidayati telah meninggal dunia dengan dugaan pembunuhan.
"Jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit dan ditangani KBRI," katanya.
Warsem menduga kuat bahwa Nurhidayati dibunuh oleh kekasihnya, Ahmad Salim. Nurhidayati diduga menolak dijadikan istri simpanan sang kekasih. Ia mengaku bahwa selama menjadi TKI, anaknya sering diancam dibunuh oleh Salim sang pacar.
"Salim sudah dijodohkan orangtuanya dan akan menikah dengan perempuan Bangladesh, tapi Salim tak mau melepas anak saya sebagai pacarnya," tutur Warsem.
Namun Ajakan Salim menjadikan Nurhidayati sebagai perempuan simpanan terus ditolak. Warsem juga mengaku pernah meminta anaknya untuk melaporkan Salim ke polisi, namun Nurhidayati menolak saran ibunya untuk pindah kerja di Hongkong.
Nurhidayati meninggalkan seorang anak bernama Wisnu Prayogi (11) yang duduk di kelas lima SD kala itu. Wisnu adalah anak dari pernikahannya dengan seorang pria selama tujuh tahun lalu bercerai. Mendiang Nurhidayati menyisakan luka yang mendalam. Pasalnya, selama ini ia jadi tulang punggung keluarga.