Brilio.net - Kejujuran adalah barang mahal dewasa ini. Namun bukan berarti tidak ada lagi orang jujur di dunia ini. Dalam hal apapun semua orang butuh kejujuran, termasuk dalam menjalani hubungan. Salah satu pilar penguatnya hubungan adalah sikap saling terbuka. Dari sini, kedua belah pihak bisa saling memahami, bisa mencarikan solusi jika ada masalah, dan melakukan hal membangun lainnya.
Tapi tahukah kamu, ternyata komitmen pada kejujuran dalam menjalin hubungan tidak serta merta membuatnya menjadi mulus. tetap ada tantangan yang dihadapi. Berikut inilah tantangan tersebut, seperti dirilis brilio.net dari beberapa sumber pada Kamis (23/6).
1. Melatih emosi.
BACA JUGA :
Berebut uang dalam kaleng, yang didapat anak-anak ini bikin ketawa
Kamu akan meningkatkan kadar kesabaranmu. Ketika terbiasa jujur, maka semua hal akan diungkapkan meskipun itu bisa menyakitimu. Misalnya pasanganmu mengungkapkan kesengajaannya mementingkan urusan kantor daripada janji denganmu. Meskipun begitu, jujur tetaplah yang terbaik.
2. Ruang privasi yang menyempit.
Setiap orang tentu menyimpan sesuatu yang tak ingin siapapun ketahui, bahkan oleh pasangannya. Pasangan yang komitmen dengan keterbukaan akan semakin mempersempit ruang privasi. Pasalnya, jika menyembunyikan sesuatu bahasa tubuhmu akan menunjukkan tidak seperti biasanya, ini akan menjadi kecurigaan dari pasanganmu.
3. Berlatih memaafkan.
BACA JUGA :
7 Kelakuan konyol orang yang nggak ketulungan, bikin gagal paham
Dari segala keterbukaan pasti akan ada hal buruk yang terungkap. Nah di sini kamu akan berlatih memberikan respon yang selalu positif bahklan untuk kesalahan pasanganmu yang disengaja. Bagaimanapun memaafkan adalah respon terbaik meskipun kamu butuh waktu untuk menerima kenyataan tersebut.
4. Kamu akan membuka kartu as.
Ada kekurangan-kekurangan diri yang tampak dari perilaku, namun ada pula yang tampak di penglihatan. Nah kekurangan itu mau tak mau akan terungkap jika kamu komitmen dengan keterbukaan. Ini bisa jadi suatu waktu menjadi senjata untuk menjatuhkanmu ketika kamu sedang berseteru.
5. Tetap menjaga komunikasi dalam kondisi apapun, bahkan saat berseteru.
Kedua belah pihak menegaskan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun akan tiba suatu masa di mana ego akan lebih dominan. Nah di sinilah kamu akan ditantang untuk komitmen dengan apa yang sudah disepakati. Tapi kondisi ini justru memberi dampak baik. Jika sudah ada salah satu yang memulai komunikasi kembali setelah sempat berseteru, maka kamu akan lebih sibuk membicarakan hal membangun daripada menjaga kondisi marahan tadi.