Brilio.net - Banyak pembahasan tentang kehidupan psikopat. Meski kita tak mengetahui jelas tentang bagaimana dan siapa orang di sekitar kita yang termasuk psikopat. Bahkan, banyak orang yang menganggap penderita psikopat adalah orang gila.
Berbeda dengan orang gila, psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Memang benar jika orang dengan gangguan mental tersebut terlibat dalam kasus kriminal seperti pembunuhan hingga koruptor. Namun, hal tersebut tak lebih dari 15-20 persen.
BACA JUGA :
4 Film Hollywood 2019 mengenai psikopat, ada Happy Death Day 2U
Psikopat cenderung tertutup dengan orang lain, sehingga banyak rahasia yang tak diketahui orang lain. Termasuk ketika psikopat merasakan cinta, kita pasti penasaran dengan hal tersebut. Tak heran, orang dengan gangguan psikopat mempunyai ekspresi perasaan dan berkomunikasi dalam hubungan yang sangat berbeda.
Nah, buat kamu yang penasaran bagaimana orang psikopat saat jatuh cinta. Berikut brilio.net tunjukkan beberapa fakta psikopat jatuh cinta seperti dikutip dari brightside.me, Selasa (15/10).
BACA JUGA :
7 Tanda ilmiah pada anak yang kelak jadi psikopat saat dewasa, ngeri
1. Psikopat bisa saja mampu mencintai orang lain.
foto: Studio Canal/Chloe
Menurut psikolog, ada berbagai tingkatan psikopat. Jika orang itu tidak menunjukkan tanda-tanda psikopati yang parah, mereka lebih mungkin untuk jatuh cinta. Psikopat juga bisa merasa kesepian dan memiliki keinginan untuk dicintai. Namun, sulit bagi mereka membentuk hubungan yang sehat karena kurangnya ikatan emosional dan ketidakmampuan mereka untuk terbuka kepada orang lain.
2. Psikolog bisa bersikap egois dan membohongi pasangan.
foto: Columbia Pictures/Cruel Intentions
Karena psikopat berjuang untuk bisa membangun ikatan emosional yang kuat dan menciptakan keintiman dalam hubungan, mereka lebih cenderung memulai hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan sikap umum terhadap dunia. Namun, pasangan psikopat harus berhati-hati, psikopat sangat egois dan biasa memanipulasi pasangan untuk mengorbankan kepentingannya sendiri.
3. Jarang bisa membangun hubungan dekat dengan pasangan.
foto: Hartswood Films/Sherlock
Psikopat cenderung sulit menjalin hubungan dengan pasangan. Hal tersebut dikarenakan ketidakmampuan dirinya untuk menunjukkan empati dan ketertarikan emosional kepada pasangan. Psikopat tidak dapat bergantung pada orang lain, ia malah mencoba menggunakan orang terdekat untuk keuntungan mereka sendiri.
4. Tidak bisa memberikan dukungan emosional kepada pasangan.
foto: Pixabay
Psikolog percaya bahwa psikopat kebanyakan tidak merasa takut atau tertekan. Maka dari itu, mereka berjuang dengan menunjukkan empati dan memahami perasaan orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa psikopat dapat merawat orang lain tetapi hanya dalam kasus di mana mereka melakukannya dengan sukarela. Psikopat bisa saja menjaga orang lain saat ia telah berupaya cukup untuk belajar bagaimana menjadi empati.
5. Psikopat lebih menyukai hubungan jangka pendek.
foto: Pixabay
Psikopat mengikuti "strategi riwayat hidup cepat" mereka lebih suka membentuk hubungan jangka pendek tanpa ikatan emosional yang kuat. Ia jarang tertarik untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang berpotensi mengarah pada pernikahan. Psikopat lebih cenderung mengambil risiko dan mengutamakan diri sendiri sehingga menyulitkan mereka menemukan pasangan yang cocok.
6. Psikopat tahu cara memanipulasi pasangan.
foto: Freepik
Psikopat dapat dengan mudah membaca orang lain dan memahami niat mereka. Mereka tahu bagaimana menjadi menarik dan merasa nyaman dalam situasi apa pun dan itu membuat mereka menjadi manipulator sempurna. Hebatnya, mereka tidak merasa bersalah ketika melakukan ini. Psikopat lebih fokus pada diri sendiri dan tidak terlalu peduli tentang kesusahan tindakan mereka dapat menyebabkan orang lain.
7. Cinta mereka bisa merusak.
foto: Freepik
Psikopat tidak benar-benar tahu cara berinteraksi dengan orang-orang yang mendalam. Hubungan romantis dapat merusak bagi kedua pasangan. Psikopat lebih cenderung bertindak secara impulsif dan tidak terikat secara emosional. Menjadi manipulatif dan kurang empati dapat merusak kesejahteraan psikologis pasangan mereka dan berkontribusi terhadap ketidakstabilan dan ketegangan dalam hubungan.
8. Perasaan dan sikap mereka dapat meningkat seiring waktu.
foto: Pixabay
Berita baiknya adalah bahwa psikopat dapat meningkatkan perilaku mereka ketika mereka cukup termotivasi untuk melakukannya. Psikolog percaya bahwa romansa dan komunikasi dengan orang-orang yang mengekspresikan cinta kepada mereka dapat mengajar mereka untuk lebih berempati terhadap orang lain dan meningkatkan kualitas interaksi sosial mereka.