Brilio.net - Apa yang lebih menyedihkan dari ditinggal pergi orang terkasih untuk selamanya sehari setelah menikah. Seperti yang baru saja dialami suami dari Fatin Nursyahirah Yusuf, Azzam.
Fatin sangat terkejut ketika mengetahui bahwa ia mengidap sarkoma (kanker) stadium 3 pada tahun 2017 lalu. Namun wanita 23 tahun itu tetap berani melawan kanker dan menjalani sejumlah perawatan. Ia berhasil bertahan hidup selama setahun. Sayangnya, Fatin meninggal kurang dari 24 jam setelah dinikahi tunangannya, Azzam pada Jumat (3/8) pagi.
BACA JUGA :
Tak ingin berpisah, 2 pasang kembar ini menikah dan tinggal serumah
Kisah sedih ini pun dibagikan secara online oleh kakak laki-laki Fatin di Facebook dan menjadi viral. Awalnya pernikahan Fatin dan Azzam berjalan lancar, tetapi setelah waktu salat Jumat selesai kondisi sang pengantin wanita memburuk hingga dirawat ke rumah sakit. Kondisi Fatin semakin memburuk dan keluarganya terus mendampingi selama perawatan.
BACA JUGA :
Menikah dengan cermin usai putus cinta, alasan wanita ini bikin haru
Namun rupanya Yang Maha Kuasa lebih menyayangi Fatin, pada Sabtu (4/8) subuh, pengantin baru ini mengembuskan napas terakhirnya. Shukur Yusuf yang merupakan kakak laki-laki Fatin turut mendokumentasikan akhir usia adiknya di Facebook.
Seperti brilio.net kutip dari akun Facebook Shukur Yusuh, Senin (6/8), pada September 2017 Fatin dioperasi dan dokter berhasil menyingkirkan sel kankernya. Sayangnya, hanya beberapa bulan kemudian yakni pada Desember, kanker kembali dan lebih agresif daripada sebelumnya.
Februari 2018, Fatin kembali dioperasi namun sayang dokter tak bisa sepenuhnya menyingkirkan sel kanker yang sudah menyebar. Meskipun begitu, Fatin tetap tersenyum dan tetap berani jalani radioterapi tanpa mengeluh.
Di bulan Juni 2018, seorang pria muda mendekati Fatin meskipun ia tahu bahwa wanita tersebut menderita kanker stadium 4 dan bertunangan. Fatin dan Azzam menikmati waktu kebersamaan indahnya. Lalu bulan Juli, kondisi wanita itu memburuk karena sel kanker menyerang paru-parunya.
"Azzam mengatakan kepada kami bahwa ia ingin menikahi Kakak (panggilan Fatin oleh keluarganya) dan ia mengatakan tak keberatan dengan kankernya. Keluarga Azzam mendukung keputusannya karena mereka telah menerima Kakak sebagai bagian dari keluarga," cerita Shukur Yusuf. Prosesi ijab kabul pun digelar singkat dan sederhana, semua orang turut meneteskan air mata karena terharu.
"Kami sangat tersentuh dengan Azzam dan keluarganya menerima orang yang sakit untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka. Setelah ijab kabul, kami merasa bersyukur dan lega bahwa mereka dapat bersatu sebagai suami dan istri, bahkan meski itu hanya sebentar," ungkap Shukur.
Shukur mengatakan menerima kepergian Fatin sebagai bagian dari rencana Tuhan dan bersyukur kepada Azzam serta keluarganya untuk cinta dan perhatian terhadap adik perempuannya itu.