Brilio.net - Pepatah mengatakan bahwa jodoh berada di tangan Tuhan. Tak ada yang tahu kapan dan di mana seseorang akan bertemu dengan jodohnya. Bisa saja, jodoh tersebut justru datang di saat-saat yang tak terduga. Seperti yang dialami oleh seorang gadis asal Malaysia, Nur Afilah Amir Rusdi. Wanita berusia 24 tahun ini bertemu jodohnya saat dirinya berada di sebuah kafe di salah satu mal di Malaysia.
Pria asal Guinea, Afrika bernama Adama Mohamed Camara (26) yang menjadi jodoh dari Nur Afilah. Pertemuan di mal ini menumbuhkan benih asmara. Mereka akhirnya sepakat untuk mengikat janji suci. Pernikahan keduanya digelar pada Jumat, 26 April 2019. Kisah cinta pasangan beda benua tersebut diawali oleh sebuah pertemuan di kafe di Pavilion, Kuala Lumpur bulan Desember lalu. Saat bertemu dengan Adama, Nur Afilah tengah menangis karena memiliki masalah dengan temannya.
"Saya bertemu dengan suami saya di dekat Pavilion. Saat itu saya sedang menangis karena ada sedikit masalah dengan teman saya. Saya ini tipe orang yang kurang bersahabat dengan orang lain," tutur Afilah seperti dikutip brilio.net dari mstar.com, Selasa (30/4).
BACA JUGA :
11 Cara nembak gebetan ala anak zaman dulu ini penuh lika-liku
foto: Facebook/Aus Affan
Dalam pertemuan tersebut, Adama tiba-tiba mendekati Afilah yang terlihat sendirian. Dia pun berusaha menolong Afilah. Meskipun begitu, sang gadis tak serta merta mau menerima bujukan dari Adama. Namun, setelah melihat keikhlasan Adama, Afilah akhirnya terharu.
"Lalu dia mendekati saya yang sendirian. Dia membujuk saya. Awalnya ada rasa takut karena saya sendiri dan takut orang akan mengambil kesempatan. Tapi saat melihat dia benar-benar ikhlas, saya terharu. Itulah kalau sudah jodoh, Allah akan menghadirkan dia secara tiba-tiba," lanjut Afilah.
BACA JUGA :
10 Potret bulan madu Laura Mesi, wanita yang nikahi diri sendiri
foto: Facebook/Aus Affan
Menurut Afilah, dirinya menerima Adama karena pria asal Guinea ini merupakan sosok pria idamannya.
"Dia sangat baik hari, penyayang, penyabar, dan bijak. Saya tertarik dengannya karena dia memiliki kriteria lelaki idaman saya. Dia tidak merokok, tidak macam-macam, ilmu agamanya tinggi dan amat mementingkan keluarga," terang Afilah.
foto: Facebook/Aus Affan
Afilah juga mengungkapkan bahwa dirinya semakin tersentuh dengan kesungguhan Adama saat pria tersebut mengajaknya umrah bersama di bulan kedua perkenalan mereka. Namun, karena belum muhrim, Afilah pun mengatakan tidak boleh pergi bersama. Oleh karena itu, keduanya merencanakan pernikahan dalam waktu dekat.
"Setelah dua bulan kenal, dia mengajak saya pergi umrah, tapi karena belum menikah, saya bilang tidak bisa. Jadi bermula dari situlah kami merencanakan pernikahan. Saya memberi tahu ibu saya tapi sebelum itu saya sudah pernah cerita sama ibu tentang pria ini. Ibu bilang berbaik-baik lah. Keluarga saya sangat mendukung," ungkap Afilah.
foto: Facebook/Aus Affan
Usai berencana untuk menikah, Afilah membawa Adama untuk pulang kampung dan bertemu dengan orangtuanya. Di momen pertemuan itu, Adama merasa terharu dengan sambutan yang diberikan oleh ibu dan ayah Afilah.
"Kemudian dia mengungkapkan kepada ayah saya dia ingin menikah. Ayah saya bilang dia harus menyelesaikan dokumen pernikahan dengan menikah dengan cara yang sah. Ayah saya sangat garang dan pemilih. Kalau ayah saya setuju, saya pun percaya dengan pilihannya," ujar Afilah.
foto: Facebook/Aus Affan
Terkait komentar orang akan pernikahannya dengan seorang lelaki asing ini, Afilah pun mengabaikannya. Dirinya tak ambil pusing dengan hal tersebut karena hanya dialah yang mengetahui hati Adama.
"Saya tak ambil pusing dengan apa yang orang katakan, karena saya tahu hati suami saya. Hanya orang terdekat sajalah yang tahu hati Adama. Ayah Adama sangat mementingkan pendidikan, Alquran sudah hafal dan belajar lima bahasa. Dia juga datang dari keluarga baik-baik. Alhamdulillah," terang Afilah.
Afilah juga merasa sangat beruntung karena mendapatkan suami sebaik Adama. Ia berkata bahwa orang kampungnya juga menyukai Adama.
foto: Facebook/Aus Affan
"Ya Allah, rasa beruntung sangat-sangat dapat Adama sebagai suami. Orang kampung pun suka. Mereka pun mendoakan saya dan Adama," aku Afilah. Keduanya pun merencanakan untuk menunaikan ibadah umrah bersama dalam waktu dekat.
Sementara itu, Adama mengaku dirinya tertarik kepada Afilah karena kepribadian dan kecantikannya.
"Hal yang paling saya suka dari Afilah adalah kebijaksanannya, cara dia berpikir dan dia juga baik hati. Kecantikannya terpancar. Pokoknya saya syka segala hal tentang dia. Saya melancong ke berbagai tempat tapi saya tidak pernah melihat wanita secantik dia," ungkap Adama yang kini berkuliah di Universitas Sultan Zainal Abidin (UnisZa) Malaysia.