Brilio.net - Setiap yang hidup pasti akan menjumpai kematian. Setiap ada pertemuan, tentunya ada perpisahan. Hal ini merupakan sebuah kepastian dalam hidup yang bakal dialami oleh setiap orang. Setiap manusia yang hidup semestinya berserah diri dan berpasrah jika suatu saat orang tersayang harus pergi menghadap Sang Pencipta. Terlebih, manusia tak pernah tahu takdir mengenai hidup dan mati seseorang.
Merelakan kepergian orang tercinta memang bukanlah hal yang mudah. Perlu waktu lama untuk mencapai ikhlas atas kepergiannya. Melepas kepergian orang yang kita cintai memang terkadang menyisakan duka yang mendalam. Terlebih bila kamu merasa tak memiliki banyak waktu bersama dan melakukan banyak hal untuknya.
BACA JUGA :
Kisah pria tua nikahi gadis 28 tahun, dihadiahi mobil mewah
Seperti kisah sedih yang dialami oleh seorang wanita pemilik akun Facebook Riko Minoru Nama Kami asal Malaysia berikut ini. Wanita yang diketahui bernama asli Rosheila ini menceritakan kisah pilu saat ditinggal sang suami menghadap Yang Maha Kuasa.
Rosheila menceritakan, bahwa sang suami adalah cinta pertamanya. Menurutnya, sejak berkenalan pada tahun 2009, hingga akhirnya menikah pada tahun 2015, mereka tak pernah tinggal satu atap. Keduanya harus menjalani rumah tangga jarak jauh lantaran sang suami harus bekerja.
BACA JUGA :
11 Panggilan sayang dari berbagai negara, mana yang kamu pilih?
foto: Facebook/Riko Minoru Nama Kami
"Alhmarhum adalah cinta pertama saya setelah Rasul dan keluarga. Dia jugalah lelaki pertama yang berani melamar saya untuk menjadi istri," kenang Rosheila melalui akun Facebooknya.
"Saya baru sadar, bang. Sejak kita kenal, kita senantiasa diuji untuk menjalani hubungan jarak jauh. Berusaha kerja di satu tempat, tapi selalu ada halangan. Mungkin ini petunjuk Allah untuk saya. Harus siap untuk berjauhan selamanya dengan abang," ungkapnya.
"Ya Allah, beratnya cobaan ku kali ini. Hanya Engkau tempat aku mengadu. Air mata tak pernah kering. Menangis dan terus menangis. Rindu? Sudah pasti. Sangat-sangat rindu padamu abang," lanjutnya.
Rosheila kemudian menceritakan detik-detik saat sang suami tiba-tiba mengalami sesak nafas. Hal inipun membuatnya panik karena suaminya sebelumnya tampak sehat dan terlihat seperti biasa. Sang suamipun segera dilarikan ke UGD Rumah Sakit Saratok.
"1 Muharram 1441H bersamaan dengan tanggal 1 September 2019 tepat jam 03.35 pagi, Tuhan mengujiku dengan beban yang tak terhingga. Sampai-sampai aku merasa ini hanya mimpi, dan saat aku terbangun dari tidur, abang masih tersenyum melihatku, membelaiku dan memelukku seperti biasa," kisahnya.
"Saat itu aku terkejut waktu suami tiba-tiba sakit dalam tidurnya di sampingku. Aku pikir hanya sesak nafas. Tapi sebenarnya, itu adalah tiga hembusan nafas terakhirnya waktu Malaikat Izrail menjalankan tugasnya untuk mengambil nyawa suami," ujar Rosheila.
"Digoncang beberapa kali tubuhnya, namun tidak ada reaksi apapun dari suami. Untung aku masih berpikir jernih dan bisa menghubungi semua keluarga, lalu mengantar suamiku ke UGD Rumah Sakit Saratok," ceritanya.
foto: Facebook/Riko Minoru Nama Kami
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa sang suami tak tertolong. Sang mertua yang juga datang ke rumah sakit menyampaikan hal tersebut kepada Rosheila yang saat itu baru selesai mengambil air wudhu untuk menenangkan pikirannya.
"Setelah mengambil wudhu dan berniat kembali ke UGD, aku melihat mertua sedang berbincang dengan dokter. Aku terus melangkah sambil berharap ada berita baik. Lebih dari 30 menit pertolongan medis dilakukan untuk suami. Aku sudah membayangkan melihat suamiku tersenyum padaku dan keluarga yang datang. Tapi tak disangka dokter mengatakan hal yang lain. 'Sebelum itu, saya ingin memberitahumu, dia sudah tiada' begitu ucap dokter," pilu Rosheila.
Rosheila kemudian ditanya oleh dokter mengenai kondisi sang suami sebelum dibawa ke rumah sakit. Namun, dirinya tak bisa menjelaskan. Iapun mendadak linglung usai mendengar kabar kematian sang suami.
foto: Facebook/Riko Minoru Nama Kami
Walaupun ia sadar bahwa rasa sayangnya untuk sang suami sangat besar, tapi kini wanita tersebut sudah ikhlas atas kepergian lelaki yang amat dicintainya tersebut. Ia sempat merasakan kesedihan beberapa hari setelah kepergian sang suami. Namun, di hari ke-10 kepergiannya, Rosheila mulai ikhlas dan sadar bahwa setiap yang bernyawa nantinya akan meninggal dunia.
"Yang hidup pasti akan mati. Aku akan menyusul abang suatu saat nanti. Aku akan mengingat semua amanat abang selama di dunia. InsyaAllah bang, aku mencoba meneruskan hidup tanpa abang di sisi. Sangat sulit. Sangat susah. Dan sangat sakit untuk melalui semuanya. Tapi akau akan terus mencoba. Aku yakin padaMu, Ya Allah. Aku yakin pada rancanganMu. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Mengetahui semuanya," pungkas Rosheila.