Brilio.net - Cinta memang bisa membutakan pikiran seseorang. Apalagi jika cinta tersebut menghinggapi mereka yang masih remaja dan labil. Begitu pula yang dialami oleh Joni Arahmah, pemuda 18 tahun asli Jakarta Utara ini mengalami dilema yang mendalam gara-gara hubungannya harus terhalang oleh kekasihnya yang masuk ke pesantren.
Cerita ini berawal pada tahun 2014 saat pertama kali Joni bertemu dengan Nanda pacarnya. Pertemuan pertama terjadi saat mereka berdua sama-sama menghadiri pengajian di mushola. Saat itulah Nanda menunjukkan ada ketertarikan dengan Joni. Nanda mengirimkan surat ke Joni yang isinya menyatakan kalau dirinya menyukai Joni.
"Waktu itu aku juga udah suka dia sih, terus setelah itu kami jadian. Cuma orangtuanya nggak tahu, karena kayaknya nggak boleh pacaran," ujar Joni kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999, Rabu (3/2)
Baca juga: Jomblo: Dari cerita turun ke hati
BACA JUGA :
Aktif di media sosial, perempuan ini diundang Jokowi ke istana
Namun tiba-tiba ibu Nanda memutuskan untuk memasukkann Nanda ke Pesantren agar lebih fokus dalam belajar. Di pesantren itu Nanda tidak hanya belajar agama namun pendidikan akademisnya juga ditempuh di pesantren tersebut. Oleh sebab itulah mereka mulai jarang bertemu dan berhubungan lagi.
"Jadi waktu itu Nanda cerita, katanya sebelum masuk pesantren dia dibawa ibunya ke Pak Ustad, terus sama Pak Ustad dia dikasih air mineral yang sudah didoain. Kata ibunya itu biar Nanda fokus dan nggak mikir lainnya. Mungkin karena itulah Nanda jadi agak lupa sama aku," ujar Joni.
Joni mengaku sebenarnya dia ingin Nanda keluar dari pesantren, agar hubungan mereka lebih mulus. Karena menurutnya, anak pesantren tidak boleh pacaran. Daripada melanggar aturan makanya Joni ingin agar Nanda sekolah di SMA umum saja.
"Aku kan capek ya kalau pacaran gini terus, pernah kepikiran pingin cari pacar lain tapi Nanda minta aku setia, makanya aku turuti," kata Joni lagi. Saat ini Joni memutuskan untuk tetap setia menunggu Nanda hingga akhirnya gadis yang disayanginya itu keluar pesantren.
Cerita ini disampaikan oleh Joni melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!