1. Home
  2. »
  3. Cinta
22 Februari 2016 12:02

Sedihnya Utami, hubungannya tak direstui cuma karena pacar tak ganteng

Belakangan ini, perkataan dan sikap orangtua Utami semakin keras. Nur Romdlon
foto: www.mundotkm.com

Brilio.net - Ada banyak sekali hal yang bisa jadi membuat sebuah hubungan terhalang dan tak direstui. Mulai dari status sosial, pendidikan, pekerjaan, hingga masalah tampang. Salah satu dari hal tersebut menimpa Utami (nama samaran). Orangtua Utami menganggap tampang cowoknya tak ganteng sehingga mereka tak merestui hubungan Utami dan pacarnya.

Cewek 23 tahun asal Palembang itu menjelaskan jika pertemuannya dengan Bagus (nama samaran) terjadi ketika mereka menghadiri pernikahan teman. Kebetulan mempelai perempuan adalah teman Utami, sedangkan mempelai laki-laki adalah teman Bagus. Terjadilah perkenalan di acara pernikahan itu. Karena merasa cocok, pertemanan pun berlanjut hingga mereka memutuskan menjalin hubungan pacaran serius sejak November lalu.

Merasa mantap dengan Bagus, Utami suatu hari mengajak Bagus ke rumahnya untuk berkenalan dengan kedua orangtuanya. Saat itu, kedatangan Bagus disambut dengan baik oleh kedua orangtua Utami.

"Itu pertama kalinya saya membawa cowok ke rumah. Sebenarnya pas kuliah saya punya pacar, tapi backstreet karena orangtua melarang saya pacaran sebelum lulus kuliah," cerita Utami kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Minggu (21/2).

Saat awal-awal pacaran, tak ada tanda-tanda orangtua Utami mempermasalahkan hubungan mereka. Tapi berjalan sekitar satu bulan, tiba-tiba ibu Utami memintanya untuk putus dengan Bagus. Alasannya ternyata karena Bagus dianggap tak mempunya tampang yang cukup baik untuk menjadi pendamping Utami.

Tak hanya ibunya, ayah Utami kemudian juga menentang hubungan mereka dengan alasan yang sama. Hingga pada suatu hari, ketika Utami sampai di rumah usai pulang kerja dengan diantar Bagus, orangtua Utami memberikan perkataan yang cukup keras. "Tolong cari laki-laki lain kalau memang kamu masih ingin diurus sama kami," kata Utami menirukan perkataan orangtuanya.

Belakangan ini, perkataan dan sikap orangtua Utami semakin keras. Tiga hari berturut Bagus datang ke rumah tapi tak dianggap. Ayah Utami hanya menyapa sebentar lalu meninggalkan Bagus untuk menonton televisi, sementara ibunya memilih untuk tak keluar kamar sama sekali. Karena masih bertahan dengan hubungan itu, kemarahan orangtua Utami pun semakin menjadi.

"Apa kamu nggak bisa cari lelaki lain? Kalau nggak bisa akan saya cariin. Tampang dia itu malu-maluin, nggak pantes dibawa dan dikenalin ke orang lain. Pikirlah untuk masa depan, kalau cari pasangan itu cari yang bisa membaguskan keturunan, jangan yang malah memperparah keturunan," kata Utami menirukan perkataan ibunya sambil menahan tangis.

Utami sejak awal selalu menceritakan apa yang ia alami kepada Bagus. Meski disebut mempunyai wajah yang tak tampan, tapi tak ada sedikitpun rasa kesal ataupun dendam dari Bagus.

Utami menceritakan jika ia mencintai Bagus bukan karena ia yang rupawan ataupun kaya. Ia mencintai Bagus karena ia dianggap bisa menjadi imam yang baik terhadap Utami. Bagus selalu memberikan contoh bagaimana menghormati kedua orangtua, Bagus juga yang selalu bisa membimbing Utami menjadi lebih baik. Utami sama sekali tak mempermasalahkan pekerjaan Bagus apalagi mempermasalahkan pendidikan Bagus yang lulusan SMK. Tapi ternyata kedua orangtuanya punya standar yang lebih tinggi.

Karena tak kuat mendengar ujaran yang tak pantas dari orangtuanya kepada Bagus, Utami melarang bagus untuk datang ke rumahnya. Mereka biasanya janjian di tempat tententu untuk bertemu. Tapi tetap saja orangtua Utami tahu jika mereka masih ada hubungan. Bahkan ketika Utami mengunggah foto kebersamaannya dengan sang pacar di Facebook, ibu Utami yang tak punya aku Facebook pun tahu karena diberi tahu orang lain.

Tuntutan orangtua kepada Utami untuk mengakhiri hubungan mereka pun terus muncul. Tapi karena cinta Utami tak berdasar tampang, ia belum mau menyerah dengan keadaan. Mereka masih berusaha bertahan dan meyakinkan bahwa tampang bukanlah segalanya dalam sebuah hubungan.

Cerita ini disampaikan oleh Utami kepada brilio.net melalui layanan Jomblo Hotline bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999. Apa pun yang ada di benakmu dan yang kamu alami sebagai jomblo, jangan bikin kamu minder dan bermuram durja. Jomblo bukan aib yang perlu ditutup-tutupi. Buat kamu yang ingin berbagi semua hal tentang jomblo, yuk cerita ke Jomblo Hotline. Biarkan orang tahu, kisahmu bisa menghibur bahkan menginspirasi mereka. Siapa tahu tahu kamu ketemu jodoh di sini. Dari cerita turun ke hati.




SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags