Brilio.net - Cemburu memang bisa menjadi bukti rasa cinta yang besar dan tak ingin kehilangan pasangan. Cemburu juga sah-sah saja, namun tidak seharusnya perasaan itu berlebihan, karena justru tidak baik bagi sebuah hubungan.
Otou Katayama, seorang pria asal Jepang menolak untuk berbicara dengan istrinya Yumi. Anehnya sikap itu dilakukan selama dua puluh tahun meski keduanya tinggal di satu atap. Yoshiki salah seorang dari tiga anak Otou menyatakan tak pernah ada sepatah kata yang diucapkan Otou kepada ibunya. Ia hanya mengangguk dan menggelengkan kepalanya ketika diajak bicara oleh Yumi.
Pernikahan Yumi dan Otou
Karena sudah saking lamanya tidak berbicara, Yoshiki beserta dua saudaranya meminta bantuan kepada orang lain, agar keduanya mau berbicara lagi. Pasalnya Otou memang tak pernah mengatakan alasan yang mendasari dirinya membisu dengan istrinya.
Yoshiki beserta saudaranya pun meminta bantuan Hokkaido Television, untuk merancang sekenario sehingga keduanya mau berbicara lagi. Pihak Hokkaido TV menempatkan mereka di sebuah taman terbuka yang benar-benar sunyi. Akhirnya setelah beberapa saat Otou mengucapkan kata-kata pertama setelah sekian puluh tahun kepada istrinya.
Anak-anak melihat orangtuanya saat moment membahagiakan
Otou mengawali percakapan dengan istrinya. Rupanya Otou selama ini memilih diam dan membisu karena alasan cemburu. Bukan karena istrinya dekat atau selingkuh dengan pria lain, melainkan karena Yumi kini lebih banyak memperhatikan anak-anak.
"Entah bagaimana, rasanya bagaimana saya merasa kamu hanya konsentrasi pada anak-anak saja," ujar Otou seperti dikutip brilio.net, Selasa (2/1), dari Next Shark.
Otou saat berbicara kembali dengan Yumi
Melihat peristiwa berharga tersebut, anak-anak Yumi dan Otou pun menangis melihatnya. Otou merasa sangat beruntung didampingi Yumi selama ini.
"Yumi, sampai sekarang, kamu telah mengalami banyak kesulitan. Aku ingin kamu tahu bahwa aku bersyukur untuk semuanya. Saya juga ingin bicara setelah ini. Saya harap kita bisa bekerja sama seperi dulu seperi dari sini," pungkas Otou.