Pendaratan pertamaNeil Armstrong bersama dua rekannya, Michael Collins, dan Edwin Aldrin tanggalPada 21 Juli 1969 ke Bulan telah membuat sejarah baru umat manusia yang tak pernah dilupakan hingga sekarang.
Lalu, dengan adanya kecanggihan teknologi yang terus berkembang membuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selalu mencoba mencari tahu lebih banyak mengenai Bulan juga mengutus astronot-astronot terbaik disana untuk melakukan lagi misi ke Bulan.
Pendaratan pertamaNeil Armstrong tersebut membuktikan bahwa pergi ke Bulan bukanlah hal yang mustahil lagi. Namun bagaimana jika manusia menghuni Bulan seperti halnya menghuni Bumi. Tinggal dan melahirkan anak disana dalam jangka waktu yang sangat lama, apakah ini hanya sebatas khayalan belaka?
Ternyata proyek tempat tinggal di Bulan benar-benar ada.Profesor Bernard Foing, seorang ilmuan Perancis yang merupakanDuta Besar dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) mengatakan bahwa koloni manusia akan menempati Bulan pada beberapa dekade mendatang. Dia mengatakan bahwa pada tahun 2030, akan ada permukiman di Bulan pertama yang terdiri dari 6 sampai 10 orang. Ini diperkirakan bisa tumbuh menjadi 100 pada tahun 2040 lalu menjadi 'ribuan' koloni pada tahun 2050. Dengan demikian, diperkirakan bahwa orangtua yang menempati Bulan bisa melahirkan anak disana sehingga nantinya akan menciptakan sebuah desa di Bulan.
Proyek antariksa internasional ini bernamaEurope's lunar colony by 2050.Para ilmuwan dan pelaku usaha komersial telah menyatakan minatnya terhadap proyek ini.
Profesor Foing menjelaskan bahwa koloni pertama yang tinggal di Bulan tersebut sekaligus yang menjadi pelopor yaitu dari kalangan ilmuan, teknisi, dan insinyur berjumlah 6 hingga 10 orang. Lalu, jumlah ini akan terus bertambah seiring waktu.
"Dalam beberapa dekade 'ada kemungkinan untuk memiliki anak yang lahir di bulan,' katanya.
Bulan mempunyai basal, sebuah batuan vulkanik sebagai bahan bangunan cetak 3 Dimensi. Bulan juga memiliki helium-3 yang merupakan isotop langka di Bumi. Ini bisa digunakan untuk menghasilkan energi nuklir yang lebih bersih dan aman.
Menurut para ahli dari European Space Agency (ESA), air didapatkan dengan cara mencairkanes. Dengan demikian manusia juga bisa bercocok tanam.