Banyak sekali cara dilakukan untuk terhindar dari musuh terbesar sebagian orang yaitu jerawat. Diantaranya merubah gaya hidup, penggunaan produk kecantikan dan perawata tertentu sesuai kondisi kulit. Siapa pun yang pernah mengalami jerawat pasti tak asing dengan berbagai isu-isu miring dan kesalah pahaman tentang masalah yang sudah umum ini. Berikut ini beberapa mitos terbesar jerawat yang sering dipercaya sebagian besar orang yang mengalaminya.
1. Jerawat hanya terjadi pada remaja
Meskipun jerawat pada remaja sering terjadi, bukan berarti orang dewasa tidak akan terkena jerawat. Tidak sedikit orang semasa dibangku SMA kondisi kulit bersih dan mulus, tiba-tiba mengalami perubahan pada kulit mereka di usia 20 dan 30 tahun-an. Beberapa bahkan dapat terjadi di usia 40-an dan 50-an. Jerawat pada orang dewasa lebih sering dialami oleh wanita daripada pria dan kebanyakan disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
2. Komedo disebabkan oleh pori-pori yang kotor
Komedo atau bintik-bintik kecil yang tidak nyaman dipandang, kerap bermunculan akibat pori-pori tersumbat yang dipenuhi dengan kotoran. Minyak, sel kulit mati, dan bakteri pun dapat menghalangi dan menyumbat pori-pori, hingga menyebabkan tumbuhnya bintik komedo.
3. Tidak boleh menggunakan moisturizer atau pelembab
Kesalahpahaman yang umum adalah tidak boleh menggunakan pelembap apapun pada kulit yang berminyak, karena ini akan memperparah kondisi jerawat. Justru ketika kulit tidak mendapatkan sentuhan moisturizer, ia akan menghasilkan minyaknya sendiri, yang menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak. Dokter kulit sekalipun tetap akan menyertakan pelembab khusus dalam racikan perawatan kulitnya, tentunya dengan bahan yang tepat untuk kondisi kulit tertentu.
4. Harus sering-sering untuk mencuci muka
Keinginan untuk mencuci muka sesering mungkin pasti kerap terlintas, tetapi jangan pernah lakukan hal ini. Mencuci wajah terlalu sering dapat menghilangkan kelembaban alami kulit, yang akan menyebabkan kelebihan produksi minyak dan pastinya akan berdampak pada kulit yang semakin berminyak.
5. Pasta gigi mempercepat pengeringan jerawat
Mungkin ini menjadi solusi termudah bagi sebagian orang untuk mengeringkan jerawat membandel, tetapi menurut pakar ahli kulit, jangan lakukan ini. Pasta gigi mengandung bahan kasar yang mampu mengiritasi kulit. Namun, para ahli masih membahas beberapa aspek mengenai mitos ini. Faktanya adalah beberapa pasta gigi mengandung triclosan, suatu antimikroba yang membunuh bakteri yang memungkinan pasta gigi mampu membantu, namun tidak seharusnya untuk dilakukan.
6. Memencet jerawat memudahkan jerawat keluar
Mengekstrak jerawat adalah pekerjaan yang paling tepat dilakukan oleh tangan ahlinya, dokter kulit. Mereka memiliki alat yang tepat dan sesuai standar steril untuk memastikan ekstraksi tanpa efek samping yang makin buruk. Ketika memencet jearwat, bakteri pada jari dan kuku yang kotor dapat menyebabkan infeksi dan bahkan memperburuk kondisi jerawat.
7. Tabir surya atau sunscreen akan membuat jerawat makin buruk
Meskipun bahan yang terkandung dalam beberapa tabir surya tidak selalu cocok untuk semua jenis kulit, bukan berarti aman untuk terkena sinar matahari tanpa perlindungan apa pun. Sedikit paparan sinar matahari dapat bermanfaat untuk kesehatan. Namun, paparan sinar matahari langsung selama berjam-jam justru tidak baik untuk kesehatan. Jika memiliki kondisi kulit yang begitu sensitif, baiknya konsultasi pada dokter kulit untuk merekomendasikan tabir surya yang cocok.
8. Lakukan eksfoliasi sebanyak mungkin
Pengelupasan kulit adalah langkah penting dalam setiap tahap perawatan kulit, tetapi seharusnya tidak terjadi secara berlebihan. Produk perawatan kulit yang kasar dapat menyebabkan kekeringan, kemerahan dan iritasi kulit, yang justru dapat memperburuk kondisi jerawat.
9. Masalah kesehatan tertentu pemicu jerawat
Beberapa faktor gaya hidup seperti diet dan hormon memiliki dampak pada kulit, jerawat tidak selalu harus memiliki penyebab yang mendasar. Jerawat pasti bisa menjadi gejala yang tidak menyenangkan dari suatu kondisi seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), tetapi jangan segera berasumsi buruk. Amati jerawat selama beberapa bulan dan kemudian cari perawatan lebih lanjut untuk memastikan kemungkinan apa yang mendasari jerawat itu timbul.
10. Obat satu-satunya pilihan perawatan tepat
Tidak semua kasus jerawat sama parahnya dan tidak ada satu tolak ukur yang pas untuk semua perawatan untuk jerawat. Jika seseorang cocok dan mendapat manfaat dari pengobatan terntentu, itu tidak berarti orang lain juga akan merasakan hal yang sama. Konsultasikan dengan dokter kulit bagiamana kondisi kulit sendiri, dan perawatan apa yang cocok dengan kondisi kulit tersebut.