Menjual produk ataupun dan jasa secara online berbeda dengan cara menjual offline, karena orang tidak bisa menyoba atau menyentuh langsung produk yang dimaksud. Bila di toko-toko koncensional Anda menemukan SPg yang siap membantu Anda memilihkan model pakaian dengan atau warna yang tampak bagus di kulit Anda maka butuh upaya ekstra untuk melakukan itu lewat tampilan website.
Aspek visual menjadi sangat penting bagi bisnis berbasisonlineyang mengandalkan website maupun aplikasi sebagai alat jualannya. Anggap saja website adalah etalase tempat anda memajang display barang. Harus ditata sedemikian rupa agar setiap pengunjung website tertarik melihat-lihat produk yang Anda jual. Durasi lamanya seseorang browsing di dalam satu web tertentu akan berpengaru terhadap performa, dikenal juga sebagai session.
Nah trik apa yang biasanya diaplikasikan oleh para pemain bisnis online dalam menampilkan produk dagangannya? Simak penjelasan berikut.
1. Foto resolusi tinggi
Tanpa adanya foto, Anda tidak bisa jualan. Foto yang ditampilkan pun harus direncanakan dengan cermat bukan sekedar gambar yang didapat dari seller (pihak ketiga). Buat jadwal photo session dengan peralatan yang memadai agar detil dari produk bisa terlihat oleh mata telanjang. Terutama bila sebuah produk memiliki detil-detil yang cukup rumit. Anda harus bisa menampilkannya secara menyeluruh.
2. Bereksperimenlah dengan warna sebagai latar belakang
Umumnya website menggunakan warna putih sebagai latar belakang foto produk, dengan maksud agar menampilkan kesan clean. Namun sayangnya cara ini tidak selalu berhasil pada semua produk. Anda bisa coba sendiri dengan membandingkan tampilan kedua satu benda yang sama diletakkan di atas kerja putih dengan ketika diletakkan di atas kain hitam misalnya. Warna pada benda di kain hitam akan lebih keluar dibanding yang ada di atas kertas putih. Hal tersebut juga berlaku sama dengan foto produk.
3. Fokus kepada produk yang dijual
Tidak perlu ada tambahan property di dalam foto produk, karena orang hanya ingin melihat seperti apa sih detil produk dari bentuk fisik, warna hingga tekstur. Dengan latar belakang polos orang akan lebih fokus kepada benda yang dijual tanpa terdistraksi oleh berbagai pernik yang menjadi properti. Berbeda dengan bila Anda melakukan foto untuk keperluan promo, pengadeganan yang ada di dalamnya pasti membutuhkan beragam properti.