Kenaikan harga telur memang sudah sekitar satu minggu ini terjadi dan menjadi perbincangan hangan di media.
Selisih harganya pun cukup besar antara Rp 5.000,00 sampai Rp 7.000,00 per kilogramnya dari harga normal sekitar Rp 22.000,00 hingga Rp 24.000,00 per kilogram telur.
Tapi kenaikan harga telur kali ini terasa aneh. Biasanya, harga bahan pokok emang naik di bulan menjelang dan saat lebaran. Nah sekarang libur lebaran sudah selesai, kok harga telur malah makin naik ada apa sih sebenar nya yang terjadi kenapa telur bisa naik, berikut alasan nya yang sudah kita rangkum dari kompas.com
1. Pengurangan kadar obat dan anti biotik
Pemerintah meminta peternak untuk mengurangi kadar obat-obatan terutama antibiotik yang biasanya ditambahkan pada pakan ayam. Ternyata hal itu mempengaruhi daya tahan hidup si ayam sebagai penghasil teluur
Akibatnya, ayam petelur berkurang 5-10% karena ada penyakit yang menyerang ayam. Ketika ayam berkurang, tentu saja produksi telur juga berkurang yang mempengaruhi harga jual telur di pasaran.
Dampak dari pengurangan penggunaan obat-obatan ternyata bisa membuat ayam jadi lebih lama bertumbuh besar. Biasanya, ayam hanya perlu waktu tiga bulan saja untuk jadi besar.
Tapi, karena obat-obatan dikurangi, ayam bertumbuh besar dalam waktu empat bulan. Peternak ayam petelur terpaksa deh menunggu satu bulan tambahan agar ayam siap bertelur.
2. Faktor cuaca yang tak menentu
Memang akhir-akhir ini cuaca makin sulit diprediksi. Tiba-tiba suhu udara turun drastis dan udara terasa lebih dingin dari biasanya dengan kondisi seperti ini, ayam rentan mengalami penyakit dan produktivitas ayam otomatis ikut menurun.
Ketika pasokan telur ayam berkurang tetapi kebutuhan tetap sama atau meningkat, harga telur ayam di pasaran pun langsung ikut melonjak naik seperti saat ini. Padahal, salah satu masalahnya terletak pada ayam sebagai ujung tombak penghasil telur.
3. Masa libur lebaran 2018 yang panjang
Ternyata berpengaruh juga pada harga telur di pasaran. Ada pengurangan pasokan telur karena pekerja di peternakan masih cuti panjang
Dampaknya memang nggak langsung saat libur tersebut karena pasokan ..selama libur sudah dipenuhi sebelum para pekerjanya cuti. Nah, malah setelah libur lebaran selesai, kebutuhan pasar belum bisa terpenuhi.
4. Harga pakan yang naik
Harga pakan yang naik juga membuat harga telur ikut naik. Ternyata, kenaikan harga pakan disebabkan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
Akhir-akhir ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedang rendah. Kurs dolar Amerika Serikat mencapai lebih dari Rp 14.ooo,00. Ternyata, hal tersebut punya pengaruh ke harga pakan ayam yang naik menjadi lebih mahal daripada biasanya.
Gimana pun, ayam penghasil telur butuh diberi makan kan. Dan jumlah pakan yang diberikan nggak bisa dikurangi walau harganya lebih mahal. Kalau harga pakan naik, harga telur jadi lebih mahal karena biaya produksi telur meningkat.