Melihat anak-anak bahkan balita yang asyik dengan gadget sudah menjadi hal biasa. Bahkan balita yang belum bisa membaca pun sudah hapal bagaimana cara menelusuri video favoritnya. Saking asyiknya, mereka kadang memainkan gadget tanpa berhenti, dengan posisi dekat dengan mata.
Peran orang tua sangatlah penting untuk mengawasi anak-anak dalam menggunakan gadget, bahkan harus mengatur waktu untuk anak-anak ketika menggunakan gadget. Jika dibiarkan terus menerus, maka kesehatan mata yang akan menjadi ancaman.
Berikut ini adalah dampak negatif gadget pada anak-anak yang wajib diketahui orang tua.
1. Matairitasi atau merah.
Radiasi sinar layar gadget akan menyebabkan mata menjadi cepat lelah dan mengakibatkan berwarna merah. Ini disebabkan karena paparan sinar biru masuk ke bagian bola mata, salah satunya retina.
2. Mata akan menjadi susah fokus.
Akan sulit sekali memfokuskan pengelihatan pada suatu objek dikarenakan cahaya yang masuk berlebihan ke mata akan mengganggu sistem kerja pada lensa mata. Jadi pada saat ingin fokus melihat suatu objek, pandangan akan menjadi kabur dan kepala menjadi pusing.
3. Mata kering dan penglihatan jadi lelah.
Dalam penelitan ditemukan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain dengan gadget, lalu jarang melakukan aktivitas di luar ruangan, cenderung lebih mudah terkena penyakit mata kering. Sebab, saat menatap layar smartphone, gadget, komputer atau sejenisnya, kedipan mata otomatis berkurang. Karena kedipan tersebut berkurang, lapisan air mata jadi lebih mudah menguap dan rentan membuat mata kering. Layar gadget sendiri berukuran kecil, sehingga mesti dilihat dalam jarak yang lebih dekat. Menurut peneliti, hal ini juga turut membuat mata jadi lebih lelah.
4. Prestasi anak di sekolah menurun.
Kondisi di atas ternyata masih akan memberi dampak jangka panjang pada anak. Contohnya, karena mata lelah dan penglihatan menjadi buram, anak akan sering mengeluh pusing saat harus melihat jauh. Pada akhirnya, ia akan kesulitan berkonsentrasi, sehingga prestasi belajarnya menurun atau bahkan malas sekolah. Jadi jangan salahkan anak jika prestasinya menurun. Salahkan dirimu sebagai orang tua karena tidak mengatur waktu anak pada saat bermain gadget.