Kasus pelecehan seksual merupakan salah satu kasus yang menyerupai fenomena gunung es. Dari banyaknya laporan yang tercatat dan terus meningkat, masih merupakan sebagian kecil dari kasus yang tidak terungkap. Apalagi bila korban tidak memiliki bukti yang cukup untuk melaporkan sang pelaku, ditambah dengan victims blaming yang masih saja banyak terjadi di kalangan masyarakat bahkan keluarga atau orang terdekat. Siapa yang akan berani mengadu bila semua orang berpendapat bahwa kesalahan terletak pada korban yang tidak bisa menjaga dirinya. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita tidak berharap pada perlindungan dari orang lain, in this case, only ourself who can save our life.
Jika banyak yang berpendapat bahwa salah satu cara mencegah pelecehan seksual adalah dari cara berpakaian, mungkin hanya akan mencegah sedikit kemungkinan terjadinya pelecehan seksual. Karena pelecehan seksual berawal dari otak pelaku, tidak memandang siapa, di mana, kapan apalagi apa yang dikenakan oleh korban.
Berikut ini hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari pelecehan seksual.
1. Hindari tempat yang sepi.
Bila kalian harus berkendara melewati area yang sepi atau sedang berada di area yang sepi, maka patut sangat berhati-hati. Bila memungkinkan ambil rute yang sedikit lebih jauh daripada harus melewati kawasan yang sepi dan tidak aman, atau hindari berkendara atau keluar sendirian bila berada pada area seperti ini. Situasi yang mendukung dapat menjadi pemicu bagi orang yang memiliki niat jahat.
2. Waspada di transportasi umum dengan cara berikut.
Pilih posisi tempat duduk yang aman.
Waspadalah bila kalian termasuk orang yang sering menggunakan transportasi umum. Terkadang kita memilih tempat duduk atau tanpa sengaja mendapat tempat duduk yang sepi dari pengguna lainnya. Mungkin kalian akan merasa lebih nyaman, namun justru harus ekstra waspada. Sebisa mungkin duduklah di area yang masih banyak orang, yang masih dapat dilihat oleh orang lain dan terjangkau bila kalian ingin kabur. Waspadai orang yang memaksa kamu agar dia bisa duduk di sebelahmu, padahal di tempat lain masih banyak tempat, atau lebih baik kalian yang mencari tempat lain.
Jangan lengah.
Perjalanan jauh sering kali membuat seseorang ingin tidur, hal ini merupakan momen emas bagi para pelaku. Bila kamu ingin tidur, pastikan posisi yang aman terlebih dahulu, misalnya dengan memeluk tas ransel di dada. Dekap erat tas dan usahakan jangan ada celah di tangan, yaitu antara lengan dan ketiak, di mana pelaku masih dapat menyentuh area dada.
Silangkan kaki.
Selain area dada, area yang perlu dilindungi lainnya adalah organ intim. Akan lebih aman dan menyusahkan bagi pelaku bila kalian duduk dengan menyilangkan kaki. Mungkin kalian akan berpikir untuk apa juga melakukan hal ini, tapi jangan salah, pelecehan tidak harus sesuatu yang nampak besar. Bila seseorang menyentuh area vital kita dengan sengaja lantas apa yang bisa kalian lakukan meski ia hanya menyentuhnya? Yang bisa kalian lakukan adalah memarahinya hingga menghajarnya dan keesokannya pelaku akan mencari korban lainnya dan terjadi seterusnya. Sementara kalian harus menanggung rasa kesal dan marah seorang diri serta bisa jadi tetap mengingatnya seumur hidup kalian. Jadi jangan pernah remehkan segala bentuk pencegahan kecil seperti ini.
3. Waspada terhadap orang dekat.
Dalam kasus yang dilaporkan pada KPAI menyatakan bahwa pelaku pelecehan seksual adalah orang terdekat seperti ayah tiri atau kandung, saudara, anggota keluarga lain, dan teman dekat. Perilaku waspada sudah harus diterapkan mulai dari rumah, seperti memastikan kamar tidur kalian telah terkunci, memastikan kamar mandi adalah tempat yang benar-benar privasi, dan perlunya melapor pada orang yang dapat dipercaya untuk mencegah kalian dari tindakan pelecehan yang berisiko terulang karena mengingat intensitas yang tinggi untuk bertemu dengan pelaku.
4. Tanamkan mindset.
Respon pertama yang terjadi pada korban pelecehan seksual adalah terkejut. Selain itu korban bisa merasa takut, marah, bingung, dan respon lainnya yang muncul berbeda pada masing-masing individu. Bila orang tersebut bisa langsung marah pada pelaku itu akan lebih baik, namun akan sulit bagi orang yang justru merasa takut dan bingung. Dia masih tidak percaya akan apa yang terjadi, bingung harus melakukan apa, dan takut bila dia meminta tolong bisa saja orang tersebut akan menyerangnya kembali.
Hal ini bisa terjadi karena pelecehan adalah hal yang tidak pernah dibayangkan dan tidak diharapkan oleh korban, dan masih minimnya pendidikan seksual yang didapat.
Yang harus dilakukan adalah menanamkan mindset bahwa segala bentuk pelecehan itu adalah salah. Entah itu hanya memandang, menyentuh, mengungkapkan secara verbal. Tanamkan terlebih dahulu bahwa tindakan itu salah dan kalian berhak menegurnya. Bila pelaku berkelak bahwa dia tidak sengaja, sengaja ataupun tidak setidaknya kalian sudah waspada, dan membuat pelaku mengurungkan niatnya.
Bila pelecehan telah terjadi, misal pelaku telah menyentuh area pribadi kalian maka tanamkan mindset bahwa kalian harus langsung melawannya. Entah dia lebih tua atau berbadan lebih besar, tanpa pikir panjang dan bertanya apa yang kamu lakukan langsung saja lawan si pelaku. Pelaku masih mengelak agar ia aman dan tidak dipermalukan di muka umum?
Ketiga, jangan khawatir akan hal itu. Tidak usah peduli dan berharap akan bantuan orang lain karena kalian sudah memberinya pelajaran sendiri. Umpamanya ada seorang pencuri yang mengambil tas darimu, lalu kamu meneriakinya pencuri lalu berbondong-bondong orang akan mengejar pencuri itu dan mengembalikan tas itu kepadamu. Lalu apa yang akan terjadi bila kamu meneriaki seseorang yang telah melecehkanmu dan orang-orang tidak melihat apa yang telah ia ambil darimu karena tidak adanya bukti, apakah yang harus dikembalikan kepadamu? Apakah orang lain bisa menyelamatkanmu?
Pelecehan seksual dapat terjadi dalam waktu yang amat singkat. Bila kalian telah menyadarinya, pelaku akan segera kabur, jadi manfaatkan waktu singkat tersebut untuk memberinya pelajaran. Jadiberhati-hatilah dan lebih waspada lagi. Jangan biarkan diri kita menjadi korban, perbanyak wawasan dan jalinan sosial agar kamu juga bisa membagikan hal ini kepada orang-orang di sekitarmu.