Sekitar akhir tahun lalu, muncul wacana dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memasukkan kecanduan game sebagai salah satu daftar gangguan kesehatan mental. Kecanduan atau yang juga disebut gaming disorder ini digambarkan sebagai perilaku bermain game yang dilakukan berulang, gigih, hingga menomorduakan kepentingan lainnya. Dilansir dari Kompas, wacana ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Richard Graham, dokter spesialis kecanduan teknologi Rumah Sakit Nightgale di London. Menurutnya, bermain game secara berlebihan memang seringkali mengganggu pola tidur, makan, hingga bersosialisasi.
Meski ternyata ada juga yang nggak setuju, tapi setelah melalui berbagai pertimbangan, gaming disorder akhirnya resmi ditetapkan sebagai penyakit mental dan tercatat dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD) oleh WHO. Lebih spesifik lagi, gangguan ini dimasukkan ke dalam daftar penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan, menyerupai kecanduan alkohol dan obat-obatan. Tapi bukan berarti semua gamers bisa dikatakan menderita penyakit mental, karena sebenarnya ada ciri-ciri khusus yang menunjukkan orang sudah benar-benar kecanduan game. Kalau penasaran kamu termasuk atau nggak, mending simak dulu yang sudah kita rangkum dibawah ini!
1. Orang yang kecanduan game bisa dilihat dari intensitas atau frekuensinya bermain.
Hal pertama yang bisa diukur dari orang yang kecanduan game adalah dari frekuensinya bermain, bahkan durasinya bisa semakin meningkat dari hari ke hari. Para pecandu ini nggak bisa mengontrol kebiasaannya bermain game. Kamu tentu sering melihat atau mendengar ada orang yang rela menginap berhari-hari di warnet cuma buat main game. Biasanya mereka ramai-ramai bermain dengan gamers yang lain, sampai lupa pulang ke rumah. Kalau sudah berlebihan apalagi sampai menyebabkan kematian, bisa dipastikan mereka telah mengidap gangguan mental karena kecanduan game.
2. Mereka juga cenderung memprioritaskan game di atas kegiatan lain. Bahkan untuk makan dan tidur aja sering dilupakan
Pecandu game akan melupakan kegiatan lain di luar game, bahkan untuk aktivitas krusial kayak tidur dan makan. Kalau sudah begini sudah pasti mereka terganggu kesehatan mentalnya. Kadang kalau memang rasa kantuknya sudah nggak tertahankan, mereka akan tidur sebentar di depan komputer. Atau kalau lapar mereka akan makan ala kadarnya, tanpa memerhatikan asupan gizi dan nutrisi dalam makanannya. Asal kenyang dan bisa cepat menlanjutkan gamenya. Duh!
3. Sekalipun sadar kalau dampak negatif bermain game sudah mulai terasa, mereka tetap akan melanjutkan permainan.
Ternyata ada juga gamers yang sadar dan merasakan dampak negatif dari kebiasaannya bermain game online/offline. Misalnya gangguan kesehatan, entah sakit punggung, gangguan penglihatan, atau yang lain. Tapi kalau sudah kecanduan, mereka akan mengabaikannya dan tetap melanjutkan permainan. Ini karena mereka takut kalah dan tertinggal dari pemain lain. Kalau parah banget bahkan mereka rela lho mengorbankan nyawa sendiri. Benar-benar nggak rasional
4. Para pecandu akan mudah marah atau tersinggung saat dilarang atau diminta berhenti bermain.
Selain gejala-gejala menurut WHO di atas, ada juga ciri lainnya, seperti mudah marah saat ditegur atau diminta berhenti bermain game. Ya, soalnya menurut mereka game itu penting banget dan menyangkut hidup dan matinya, jadi sekalipun nasihat atau larangan datang dari keluarga dan orangtua, tetap aja nggak mempan. Beberapa tahun lalu ada lho anak yang tega menikam ibunya sendiri cuma gara-gara disuruh berhenti ngegame! Kan gawat kalau sudah gini
5. Mereka akan terus memikirkan game yang dimainkan walaupun sedang mengerjakan aktivitas lain atau berada di luar
Meskipun sedang beraktivitas di luar rumah, misalnya sekolah, seperti yang dikutip di Kompas, orang yang sudah kecanduan akan tetap memikirkan permainan dan segala hal yang terkait dengannya.
Mikir strategi apa yang akan digunakan saat akan bermain, mikir senjata apa yang ingin diperoleh, dan lain-lain. Mereka juga cenderung ingin cepat-cepat menyelesaikan aktivitasnya di dunia nyata, agar bisa segera melanjutkan gamenya.
Sebenarnya, bermain game itu nggak dilarang, asal dilakukan dalam batas wajar. Soalnya, ngegame pun bisa membawa dampak positif, seperti menghilangkan stres yang bermanfaat untuk kesehatan otak. Tapi kalau sudah berlebihan, malah bisa jadi pembawa bencana. WHO sendiri, seperti dikutip Kompas, menyarankan penyembuhan gangguan mental karena kecanduan game ini harus dilakukan setidaknya 12 bulan dengan bantuan psikiater. Tapi tergantung tingkat keparahannya. Pengobatan akan makin lama kalau gejalanya semakin parah.