Ada rencana untuk mengunjungi Korea Selatan? Jika kalian ingin berwisata ke Korea Selatan dan bosan dengan tujuan yang itu-itu saja, di bawah ini terdapat daftar mengenai tempat-tempat di Korea Selatan yang menjadi desa wisata selain Bukchon Hanok Village yang sangat terkenal.
1. Cheongpung Cultural Properties
Kompleks Properti Budaya Cheongpung adalah sebuah rekonstruksi desa Cheongpung, desa yang tenggelam setelah pembangunan Bendungan Chungju yang terletak di punggung bukit di atas Danau Chungju.
Perhatian besar diberikan selama relokasi untuk mengembalikan properti ini seperti wujud desa asli yang telah tenggelam tersebut. Butuh tiga tahun untuk merelokasi struktur di situs saat ini dengan biaya lebih dari 1,6 triliun won.
Dengan banyaknya bangunan kuno terutama rumah-rumah tradisional Korea, Cheongpung kemudian menjadi salah satu destinasi favorit bagi para turis, dengan label desa wisata seperti Bukchon Hanok Village di Korea Selatan.
2. Hahoe Folk Village
Desa Hahoe adalah desa tradisional yang sudah ada sejak Dinasti Joseon. Kata 'Ha' adalah kependekan dari kata sungai dan kata 'hoe' berarti untuk berbalik arah atau kembali. Desa ini adalah salah satu aset berharga dari budaya Korea karena di desa ini terdapat arsitektur periode Joseon, tradisi rakyat kuno, dan buku-buku berharga.
Desa ini terletak di Andong, Gyeongsangbuk-do. Di sebelah utara desa ini terdapat Tebing Buyongdae, sedangkan di sebelah selatan terdapat Gunung Namsan. Tata letak desa ini mengikuti pedoman pungsu, yang merupakan feng shui Korea sehingga desa ini berbentuk bunga teratai atau dua bentuk koma yang saling terkait.
Desa ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Terdapat dua aset budaya tak berwujud yang berasal dari Desa Hahoe ini, yaitu festival Pertunjukan Topeng Byeolsingut Hahoe dan permainan rakyat Sunyu Line Fire.
3. Jeonju Hanok Village
Desa Jeonju adalah desa yang terletak di kota Jeonju, tumpang tindih dengan lingkungan Pungnam-dong dan Gyo-dong. Desa ini memiliki lebih dari 800 rumah tradisional Korea yang disebut Hanok. Desa ini terkenal di masyarakat Korea dan para turis karena bangunan tradisionalnya yang sangat kontras dengan penampilan kota modern di sekitarnya.
Jumlah pengunjung Desa Jeonju meningkat tajam sejak tahun 2000an. Jika tidak melibatkan Seoul, Jeonju menduduki peringkat ketiga di antara kota-kota wisata utama di Korea, setelah Jeju dan Busan.
Terdapat banyak tempat yang menarik turis di Desa Jeonju selain hanok, yaitu Katedral Jeondong yaitu gereja katolik yang memiliki struktur barat terbesar dan tertua di provinsi Jeollanam-do dan Jeollabuk-do. Lalu terdapat juga Omokdae, Jeonju Hyanggo (kuil konfusius), Gyeonggijeon, serta Gerbang Pungnam.
4. Namsangol Hanok Village
Desa Namsangol Hanok, juga dikenal sebagai "Desa Rumah Tradisional di Lembah Namsan", adalah sebuah desa Korea yang terletak di kawasan lingkungan Pil-dong di Jung-gu, sebuah distrik pusat Seoul, Korea Selatan. Desa ini menjadi tempat hanok (??) atau rumah tradisional Korea telah dipugar untuk menjaga suasana asli daerah tersebut.
Pada tahun 2011 dalam survei yang dilakukan oleh Seoul Development Institute, yang mencakup 800 penduduk dan 103 perencana kota dan arsitek, terdaftar 52,4 persen dari para ahli memilih desa ini sebagai lokasi paling indah di Seoul, mengikuti Gunung Namsan, Sungai Han dan Istana Gyeongbokgung di tempat teratas.
5. Yangdong Folk Village
Desa Yangdong adalah desa tradisional yang juga sudah ada sejak Dinasti Joseon. Desa ini berada di Gangdong-myeon, 16km timur laut dari Gyeongju, Gyeongsangbuk-do. Desa ini ditetapkan sebagai 'Important Folklore Material' nomor 189 oleh pemerintah Korea Selatan.
Ukuran, tingkat pelestarian, banyaknya aset budaya, tradisionalisme, pengaturan alam yang indah semuanya berkontribusi pada pentingnya Desa Yangdong. Ini juga merupakan contoh gaya hidup dari yangban (para aristokrat Korea) dan tradisi Neo-Konfusianisme.
Desa ini terdaftar sebagai sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO bersamaan dengan Hahoe Folk Village pada tahun 2010.
Desa ini mengikuti topografi gunung-gunung dan lembah-lembah dan dibentuk seperti karakter Hanja yang memiliki pertanda baik. Rumah-rumah bangsawan terletak di dataran tinggi pegunungan dan lembah. Sedangkan rumah kelas bawah, ditandai dengan atap jerami dan dibangun di tanah yang lebih rendah.