Virus Corona tengah menjadi kegelisahan dunia setelah menginfeksi ribuan warga dan menjadi penyebab meninggalnya ratusan warga di China serta kini telah menyebar ke beberapa negara lain. Bahkan WHO telah mendeklarasikan Global Health Emergency pada 30 Januari lalu.
Nah, sudahkah kita cukup mengetahui apa itu virus Corona? Bagaimana virus ini ditularkan? Serta tindakan pencegahan apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan penularan?
Yuk, simak lima fakta mengenai virus Corona berikut ini.
1. Virus Coronamenjadi kasus darurat kesehatan dunia.
Penyebaran virus ini belum diketahui pasti, namun diyakini muncul pada akhir tahun lalu dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di kawasan Wuhan, Provinsi Hubei China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO telah mendeklarasikan virus Corona sebagai Global Health Emergency karena virus ini terus menyebar di luar China.
Laporan terakhir WHO per tanggal 9 Februari 2020 terdapat 37.558 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di mana 2.676 merupakan kasus baru. Sebagian besar kasus masih terjadi di China, yaitu sebesar 37.251 kasus dan 307 sisanya terjadi di luar China. Masih menurut laporan WHO, virus Corona telah menyebar ke sekitar 24 negara mulai dari kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara, Eropa, Amerika hingga kawasan Timur Tengah.
2. Virus Corona sama dengan penyebab SARS dan MERS.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika menjelaskan virus Corona merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing dan kelelawar. Ditambahkan menurut WHO, virus Corona merupakan keluarga besar virus penyebab flu mematikan seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Virus Corona ditularkan melalui droplet atau percikan air liur saat penderita berbicara, batuk, maupun bersin. Masa inkubasi virus ini adalah 14 hari dan diketahui dapat menular dari manusia ke manusia.
3. Tanda dan gejala bersifat variatif.
Penderita yang terinfeksi virus Corona tidak memiliki gejala awal yang spesifik. Beragam manifestasi mulai dari demam, batuk, sulit bernapas, sakit tenggorokan, dan sakit kepala dan pada kondisi yang lebih buruk dapat terjadi demam tinggi, batuk dengan lendir, sesak napas hingga nyeri dada. Kondisi tersebut akan bertambah buruk apabila penderita juga memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru serta memiliki sistem kekebalan yang rendah seperti bayi dan lansia.
4. Pengobatanhanya untuk mengurangi gejala.
Pasien yang telah dinyatakan terinfeksi dapat sembuh, namun sama halnya dengan SARS maupun Influenza, virus Corona menimbulkan risiko khusus pada lansia dan individu yang memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. Pasien yang dinyatakan terinfeksi virus Corona akan dilakukan rawat inap yang salah satu tujuannya adalah mengisolasi pasien dan menghentikan penyebaran.
Meskipun belum terdapat terapi spesifik untuk mengatasi virus Corona, pengobatan yang diberikan di rumah sakit bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul sementara sistem kekebalan tubuh pasien mencoba untuk melawan virus. Salah satu pengobatan yang diberikan adalah pemberian oksigen untuk mengatasi permasalahan sulit bernapas dan pada kondisi yang lebih buruk pemberian oksigen diberikan melalui ventilator.
5. Berbagaipencegahan perlu dilakukan.
Hingga saat ini vaksin untuk mencegah penyebaran virus Corona belum ditemukan, namun daya tahan tubuh yang baik dipercaya dapat mencegah penularan. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah penularan virus Corona berdasarkan saran WHO dan lembaga kesehatan lainnya:
Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
Hindari kontak langsung dan berdekatan (minimal1 meter) dengan orang yang sedang sakit, terutama mereka yang mengalami batuk, bersin, dan demam. Hal ini karena penularan virus ini melalui percikan ludah saat penderita bersin, batuk maupun berbicara.
Tutup hidung dan mulut daat bersin atau batuk dengan lengan atas bagian dalam atau gunakan tisu. Tisu kemudian dibuang dan cuci tangan hingga bersih.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan rentan menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi virus sehingga apabila kita menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belumdicucidapat memindahkan virus ke tubuh kita.
Hindari konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang serta hindari kontak dengan binatang.
Jika mengalami gejala penyakit pernapasan ringan namun memiliki riwayat perjalanan ke China, jika memungkinkan tetap tinggal di rumah dan tingkatkan konsumsi makanan bergizi.
Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas serta memiliki riwayat perjalanan ke China dalam beberapa waktu belakangan penting untuk mencari perawatan medis segera.
Meskipun saat ini belum terdapat laporan kejadian korona di Indonesia, namun sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan tentang virus Corona sehingga dapat melakukan pencegahan serta memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin ke fasilitas kesehatan apabila muncul tanda dan gejala yang dicurigai.