1. Home
  2. ยป
  3. Creator
30 April 2018 09:30

4 Fenomena psikologi yang pernah kamu alami di kehidupan sehari-hari

Mungkin kamu akan tercengang jika tahu ini Asrizal

Manusia merupakan makhluk sosial dan selalu membutuhkan manusia lain dalam melakukan interaksi dalam menjalankan aktivitasnya. Baik itu berupa bersalaman, tersenyum dan lainnya. Namun dalam lingkungan sosial manusia ada terdapat kejadian yang menurut kamu itu biasa aja Tapi apakah kamu tahu bahwa setiap kejadian yang mungkin pernah kamu alami ini memiliki landasan ilmiahnya?

Berikut 4 fenomena psikologis yang pernah kamu alami yang dirangkum dari berbagai sumber ini.


1. Bystander effect

Pernahkah kamu pergi dengan sepeda atau motor lalu tiba-tiba kamu terjatuh dan tidak ada yang menolong? Tenang fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Berlatar sebuah pembunuhan seorang gadis ditahun 1964 dimana 37 saksi mata mengetahui kejadian keji itu tetapi tidak ada satupun yang menolong. Membuat peneliti bernama Derley dan Latene melakukan sebuah eksperimen.

Dikutip dari jurnal mereka yang berjudul "BYSTANDER INTERVENTION IN EMERGENCIES: DIFFUSION OF RESPONSIBILITY" tersebut dikemukakan bahwa semakin banyak orang yang "penonton" pada suatu kejadian maka semakin sedikit saksi mata tersebut ingin membantu dan sebaliknya.

2.Konformitas

Apakah kamu pernah mengantri walaupun tidak ada yang menyuruh kamu, atau kamu pasti tidak akan memakai baju renang ketikakamuberjalan di mall, semua itu karena fenomena konformitas.
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.

Konformitas terjadi karena adanya penyesuaian individu terhadap lingkungan atau norma sosial yang berlaku, selain itu rasa takut akan celaan dari lingkungan sosial dan rasa takut penyimpangan juga merupakan faktor terjadinya konformitas

Sebuah percobaan yang diadakan oleh Solomon Asch pada tahun 1951 untuk melihat sejauh mana kekuatan konformitas dalam suatu kelompok terhadap individu. Seorang partisipan beserta beberapa aktor yang berpura-pura menjadi partisipan dikumpulkan dalam satu ruangan.Mereka diperlihatkan sejumlah kartu bergambar garis dan disuru memilih dari pilihan jawaban garis mana yang panjangnya sama. Posisi partisipan yang sebenarnya dengan sengaja diatur agar ia berada dalam urutan hampir terakir. aktor dengan sengaja menjawab memilih jawaban yang salah. Soal yang diberikan mudah dan jawabannya sangat jelas namun sebanyak37dari total50 partisipan mengikuti jawaban dominan yang salah. Ketika para partisipan diwawancara selepas percobaan, sebagian besar dari mereka mengaku tidak percaya pada jawaban dominan namun tetap menjawab salah karena takut dianggap aneh atau dicemooh.


3. Hallo effect


Kamu pasti pernah bertemu secara sekilas pria atau wanita yang lewat didepan kamu, dan ia tersenyum ke kamu dan seketika itu kamu mengatakan bahwa sorang pria atau wanita yang murah senyum, baik hati, dan ramah walaupun kamu tidak pernah mengenalnya. Itulah yang di namakan hallo effect.


Dilansir dari pengertianmenurutpara ahli. com, hallo effect adalah bias sistematik yang terjadi dalam sebuah penilaian terhadap sebuah subyek yang diakibatkan terjadinya suatu generalisasi dari satu aspek penilaian yang kemudian akan mempengaruhi keseluruhan aspek penilaian tersebut. Pada umumnya halo effect akan terjadi pada saat pertemuan pertama, di mana seseorang cenderung melakukan penilaian-penilaian terhadap orang yang baru saja dikenalnya. Aspek penilaian yang biasa dialkukan adalah senyuman, cara berjabat tangan, cara berbicara dan lain-lain.


Edward L. Thorndike adalah yang pertama yang mendukung hello effect yang di kemjkakan dalam penelitian psikologi yang dipublikasikan tahun 1920, dalam penelitiannya Thorndike melakukan riset di lingkungan kemiliteran, ia meminta para komandan untuk menilai prajuritnya, hasil yang di temukan thorndike ialah para komandan menilai anak buahnya dari hitam-putih atau kesan pertama yang dilihat komandan kepada para prajuritnya.


4. Spotlight effect

Ketika kamu pergi ke sebuah acara atau pergi berbelanja yang saat itu sedang padat di penuhi orang-orang. Kamu tanpa sadar memakai celana yang memiliki noda kuning yang mencolok. Kamu merasa seluruh orang yang ada di acara atau tempat tersebut menyadari noda di celanamu. Yakin dehpasti kamu pernah mengalaminya. Fenomena tersebut bernama spotlight effect.


Dilansir dari psychologytoday.com, spotlight effect mengacu pada kecenderungan untuk berpikir bahwa lebih banyak orang memperhatikan sesuatu tentang diri mereka sendiri.

Banyak sekali penelitian mengenai fenomena ini. Salah satunya Penelitian oleh Gilovich, Kruger, dan Medvec. Dalam penelitian tersebut , beberapa siswa mengenakan kaos t-shirt Barry Manilow berwarna kuning terang ke dalam sebuah kelas. Kemudian peniliti meminta mereka memperkirakan berapa banyak orang di kelas yang mereka pikir telah perhatikan mereka. Para partisipan menganggap mereka akan diperhatikan oleh orang lain sekurang - kurangnya 50% padahal dari setelah di wawancara kepada orang yang di dalam kelas oleh tim peneliti kurang dari itu.

Dari fenomena-fenomena ini yang mana menurut kamu paling sering kamu alami ?

(brl/red)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags