Selain terkenal dengan bakpia dan gudegnya, Yogyakarta juga memiliki berbagai minuman khas yang bisa membuat kamu ketagihan setelah mencobanya. Minuman-minuman ini bisa kamu temui dengan mudah di hampir semua jalanan Yogyakarta dengan harga terjangkau.
Ini 5 minuman khas Yogyakarta dengan nama unik dan bakal bikin kamu ketagihan setelah mencobanya.
1. Kopi Joss.
Kopi Joss merupakan minuman paling hits di Yogyakarta. Kopi unik khas Yogyakarta ini diberi tambahan arang dan bisa kamu nikmati di Angkringan Lek Man yang berlokasi di Selatan Tugu Jogja. Kopi Joss juga banyak dijual di angkringan yang berada tak jauh dari kawasan bunga, Kotabaru.
Keunikan dari kopi ini telah dikenal cukup luas oleh masyarakat, hingga mancanegara. Di luar negeri Kopi Joss dikenal dengan nama The Charcoal Coffee.
Penamaan tersebut sesuai, karena penyajian kopi ini cukup nyentrik dibandingkan dengan kopi-kopi lainnya. Kopi ini dapat kamu temui saat berada di sebelah utara Stasiun Yogyakarta, tepatnya di warung-warung angkringan yang berjajar dipinggir jalan. Bagi yang tidak tahu, warung ini adalah gerobak dorong yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman tradisional dengan harga yang cukup murah. Harga Kopi Joss di angkringan berkisar Rp. 5000, an .
Kopi Joss Lek Man (Foto by Wisata Pedi)
Yang menjadi ciri khas dari kopi joss adalah jika pada umumnya, kopi di warung-warung hanya disajikan dengan biji kopi biasa yang dapat ditemui di toko-toko pada umumnya. Bahkan tak jarang yang menyajikan kopi-kopi instan. Namun Kopi Joss disajikan secara berbeda, karena dari jenis kopinya saja merupakan biji kopi tradisional yang didatangkan dari daerah Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sehingga cita rasa yang dibawa juga khas dari kawasan tersebut. Proses mempersiapkan biji kopi juga dilakukan oleh penjual sendiri, dengan cara disangrai dan ditumbuk secara halus. Cara tersebut dapat dibilang tradisional, namun hal itu dianggap sebagai kunci dari rasa dan aroma biji kopi yang terjaga.
Keunikan juga dilakukan ketika memasak air. Jika penjual kopi lainnya lebih memilih untuk memasak air menggunakan panci dan kompor gas, penjual Kopi Joss justru menggunakan Ketel sejenis teko besar sebagai wadah dan memasaknya menggunakan arang. Cara ini banyak dilakukan oleh penjual masakan khas Jawa, yang percaya bahwa memasak menggunakan arang akan memberikan cita rasa yang berbeda. Begitu pula dengan penjual Kopi Joss yang percaya bahwa air yang dimasak akan memberikan rasa yang berbeda.
Lalu ciri yang paling khas dari Kopi Joss adalah penyajian pada pelanggan, yaitu dengan mencelupkan arang kedalam gelas kopi yang akan kita minum. Arang yang telah membara didalam tungku api, diambil dan diketuk-ketuk untuk memastikan debu-debu tersingkir dan aman untuk dicelupkan pada kopi. Kopi akan terus meletup-letup ketika arang dicelupkan, hingga bara dalam arang telah mati.
2. Wedang Uwuh
Dalam Bahasa Jawa, uwuh berarti sampah. Namun Wedang Uwuh bukan berarti isi minumannya sampah.
Wedang uwuh disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang.
Foto by Wedang uwuh Solo. com
Wedang Uwuh merupakan minuman hangat khas Yogyakarta yang dibuat dari berbagai rempah nusantara. Salah satu tempat yang menjual wedang Uwuh adalah Angkringan JAC Pendopo Ndalem Timur Plasa Ngasem. Ada pula yang menjual ramuannya dalam bentuk sachet seperti yang dijual di Mirota Batik.
3. Bir Pletok
Di masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII di tahun 1930-an, beliau tertarik dengan kebiasaan orang Belanda meminum bir untuk menghangatkan diri. Terinspirasi dari hal ini, sang Sultan ingin membuat minuman sejenis yang bisa menghangatkan tubuh namun tentu saja tidak beralkohol. Dari situ, terciptalah bir Pletok.
Minuman ini terbuat dari berbagai jenis rempah seperti kayu secang, kapulaga, pandan, serai, dan juga cengkeh. Semua bahan tersebut direbus dengan tambahan gula batu lalu didinginkan. Setelah dingin, ditambahan air perasan jeruk nipis kemudian disaring dan disimpan dalam botol. Sebelum dikonsumsi, minuman ini harus dikocok terlebih dahulu hingga berbusa, makanya dinamakan Bir Pletok.
Bir Jawa yang dibuat dari berbagai rempah khas nusantara ini cocok untuk menghangatkan tubuh kamu. Minuman ini dapat kamu cicipi di Resto Bale Raos yang terletak di Jalan Magangan Kulon No 1.
Foto by Resep Koki
4. Es Semlo
Bagi sebagian orang mungkin jarang mendengar nama es semlo. Minuman ini jarang pula ditemukan di pinggir jalan. Es semlo sendiri merupakan minuman khas Kraton Yogyakarta dan konon merupakan kesukaan Sultan Hamengkubuwono IX. Meski disajikan dingin, es ini cukup unik karena menggunakan berbagai rempah yang biasa dipakai untuk membuat aneka wedang.
Dengan bahan utama pisang sebagai isiannya, kuah es semlo terbuat dari campuran gula pasir, berbagai rempah, serta perasan air jeruk nipis. Untuk membuat tampilannya semakin menarik, ditambahkan pewarna merah alami yang terbuat dari kayu secang.
Foto by Taste Made
5. Rujak Es Krim
Kalau sebelumnya minuman penghangat, yang satu ini sedikit berbeda. Justru lebih enak kalau dikonsumsi saat cuaca Yogyakarta yang panas.
Disebut rujak es krim karena memang minuman ini bukan sekedar es krim,karena minuman ini merupakan campuran dari es krim dengan berbagai macam bahan. Ada buah kedondong, mangga, pepaya muda, nanas, bengkuang, yang semakin nikmat tatkala disiram gula Jawa yang pedas.
Kamu bisa mendapatkan rujak es krim ini di penjual yang berdagang di pinggiran kota Yogyakarta. Tetapi, yang paling top dan kamu harus kesana yaitu yang ada di lapangan Pakualaman. Di tempat ini, rujak es krim sudah dikenal sejak tahun 1990.