Demam merupakan sistem kekebalan tubuh untuk menghalau infeksi yang disebabkan misalnya oleh virus dan bakteri. Demam membuat tubuh menjadi tempat yang kurang disukai sebagai tempat replikasi virus dan bakteri yang sensitif terhadap suhu. Infeksi bukan satu-satunya penyebab demam, apalagi di masa pandemi seperti ini sehingga kita harus tetap waspada dan bertindak dengan bijak.
Manusia sudah belajar untuk mengatasi penyakit-penyakit sejak dahulu kala, tentu saja dengan alat, pengetahuan, serta kearifan lokal yang sesuai pada masanya.Berikut ini merupakan contoh penanganan penyakit demam secara tradisional dari lima suku di dunia yang telah diwariskan secara turun temurun.
1. Cina.
Pengobatan Cina merekomendasikan untuk mengistirahatkan badan guna memulihkan diri. Menyelimuti anak agar berkeringat sehingga suhu badan turun adalah salah satu metode rumahan di Cina. Balsem dan minyak esensial seperti peppermint, lavender, minyak kayu putih, dan tea tree oil juga lazim digunakan. Beberapa praktisi juga menyarankan untuk menggosok punggung anak ke arah bawah untuk menurunkan suhu tubuh.
2. Mongolia.
Kepercayaan tradisional Mongol menyebutkan bahwa mengenakan untaian bawang putih dapat mencegah seseorang dari flu dan demam. Jika telah terkena flu dan demam, penting untuk memijat bagian tubuh dengan tanaman lidah buaya, bagian tubuh yang biasa dipijat saat sakit tersebut adalah sisi samping hidung, atas pelipis, di tengah kedua alis, tengkuk dan pergelangan tangan. Kepercayaan lain adalah mengkonsumsi jus lobak dingin untuk meredakan batuk.
3. Meksiko.
Gordolobo, biasa disebut juga Daun Mullein, adalah salah satu jenis tanaman dari Mexico yang dapat meredakan gejala-gejala umum flu dan demam. Tanaman ini biasa tumbuh di Mexico bagian tengah dan utara, serta sudah digunakan sebagai pengobatan tradisional selama berabad-abad untuk mengobati bronkitis, pneumonia (sakit paru), infeksi telinga, flu, demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
Selain gordolobo, penduduk Meksiko sejak dahulu juga mempercayai bahwa bawang putih dapat mengobati flu dan demam, caranya ialah dicampur dengan minuman teh. Namun minuman teh bawang putih rasanya sangat tidak enak. Cara tradisional lainnya ialah membungkus bawang yang sudah dimasak, kemudian diletakkan di telapak kaki atau perut. Cara suku Indian Huichol di Meksiko ini dipercaya ampuh untuk meredakan bronkitis dalam semalam.
4. Mesir Kuno dan Babylonia.
Selama ribuan tahun, praktisi medis mempercayai bahwa sakit ialah dampak dari adanya darah jahat di tubuh seseorang. Pengambilan darah sebagai pengobatan dimulai sejak zaman Sumeria dan Mesir Kuno, namun menjadi semakin umum dilakukan pada jaman Yunani dan Romawi kuno.
Tabib terkenal seperti Hippocrated dan Galen percaya bahwa tubuh manusia terdiri dari empat substansi dasar, yaitu empedu kuning, empedu hitam, dahak, dan darah. Empat substansi ini harus dijaga agar tetap seimbang demi menjaga kesehatan tubuh. Dengan kepercayaan ini, penderita demam dan penyakit lain didiagnosa sebagai akibat dari kelebihan darah dalam tubuhnya.
Untuk mengembalikan keseimbangan tubuh, para tabib akan memotong salah satu pembuluh darah, kemudian mengeluarkan darah dalam jumlah tertentu. Di beberapa kasus juga sering menggunakan lintah untuk menghisap darah langsung dari kulit penderita sakit.
5. Suku Aborigin.
Saat orang Aborogin jatuh sakit, mereka umum menggunakan berbagai cara tradisional untuk mengatasi penyakitnya. Tanaman serbaguna yang sering dipakai ialah daun tapak kuda, biasa digunakan dengan cara ditumbuk, dipanaskan, kemudian dibalurkan ke kulit. Selain itu daun tapak kuda direbus dan dihirup uapnya, terkadang juga diminumkan ke penderita sakit. Metode pengobatan lain tanaman serai atau lemon grasses yang direbus, didinginkan, kemudian airnya dibilaskan ke kulit.
Daun eucalyptus yang tumbuh di Australia juga umum digunakan suku Aborigin untuk nyeri tubuh, demam serta menggigil, caranya ialah dengan diambil minyaknya. Saat ini, daun eucalyptus di benua Australia digunakan secara komersial sebagai obat kumur, pelega tenggorokan, dan penekan batuk. Daun eucalyptus memiliki 900 jenis spesies di seluruh dunia. Kayu putih merupakan salah satu jenis daun eucalyptus yang banyak tumbuh di Indonesia.