Awal tahun 2022, Covid-19 kembali menghasilkan varian baru yang disebut dengan Omicron. Varian ini berasal dari bagian selatan Benua Afrika dan sifatnya sangat cepat menular (Kompas, 2021). Pada periode tersebut, varian ini sudah masuk ke Indonesia dan kembali memengaruhi kelancaran aktivitas belajar dan mengajar di sektor pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat mengeluarkan kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) dalam moda hybrid (campuran). Tetapi,peningkatan kasus terjangkitnya varian Omicron membuat mahasiswa kembali harus menjalani kuliah daring demi alasan keamanan dan kesehatan.
Selama belajar daring, banyak faktor yang menghambat berjalannya komunikasi antara mahasiswa dan dosen, di antaranya seperti jarak, koneksi internet, ketersediaan gawai, dan lain sebagainya. Nah, lima tips di bawah ini dapat membantu proses komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen selama kelas daring berlangsung.
1. Tanyakan dan catat kontak aktif para dosen.
Pada saat perkenalan kelas, selain informasi mata kuliah, dosen juga memperkenalkan dirinya, termasuk informasi kontak. Jenis kontak yang paling umum dimiliki oleh para dosen adalah nomor ponsel (Whatsapp) dan e-mail.
Catat dan simpan kedua kontak tersebut dengan baik karena akan berguna bagi mahasiswa selama satu semester menjalani kuliah di rumah. Terlebih bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari kampus.
2. Bertanya selama kuliah tanpa takut dihakimi.
Kelas daring sebenarnya menjadi kesempatan yang baik bagi mahasiswa untuk bertanya asalkan jaringan internet serta gawai yang dipakai sangat mendukung proses perkuliahan. Jika dosen membuka kesempatan untuk bertanya, ambillah kesempatan tersebut. Terlebih di aplikasi pertemuan virtual terdapat fitur untuk mengangkat tangan sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bisa terorganisir. Setelah diberikan giliran, berikan pertanyaan apa pun kepada dosen terkait dengan materi yang diajarkan tanpa perlu merasa dihakimi oleh teman satu kelas.
Bagi mahasiswa yang cenderung introvert, kelas daring penuh sebenarnya tidak memberikan tekanan karena mahasiswa belajar masing-masing di rumah. Sehingga bertanya ataupun berkomentar bukan menjadi momok yang menakutkan layaknya kuliah di ruang kelas.
3. Ikuti diskusi yang dibuat oleh dosen melalui forum kelas.
Meskipun kuliah berlangsung secara daring, mahasiswa tetap didorong untuk aktif dalam memberikan kontribusi terhadap materi yang sedang didiskusikan. Dosen akan sangat dihargai apabila mahasiswa memberikan feedback terhadap bahan ajaran yang sedang dibagikan melalui Learning Management System (LMS).
Oleh karena itu, jika mahasiswa disediakan forum/wadah daring untuk menyampaikan pendapat, mahasiswa perlu menggunakan wadah tersebut sebaik-baiknya untuk bertukar pikiran. Semakin aktif mahasiswa berkontribusi, semakin dosen terkesan dan mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah.
4. Membuat janji dengan dosen untuk diskusi lebih lanjut.
Ada beberapa mahasiswa yang masih malu untuk bertanya atau ingin mendiskusikan mata kuliah lebih lanjut sehingga mereka memerlukan waktu tambahan untuk mendapatkan penjelasan dari dosen. Dosen yang baik seharusnya menyediakan waktu untuk mahasiswa yang berniat memperdalam pengetahuan yang didapat selama kuliah. Agar jadwal bekerja dari para dosen tidak terganggu, mahasiswa perlu membuat janji terlebih dahulu melalui e-mail ataupun pesan singkatguna bertemu secara daring, tentunya dengan bahasa yang baik dan benar.
5. Mengajukan diri menjadi ketua kelas ataupun asisten dosen.
Seorang dosen tidak mungkin dapat mengingat semua nama mahasiswa yang mengambil mata kuliahnya. Dosen biasanya memerlukan seorang asisten untuk membantu pekerjaan akademiknya. Pada umumnya, dosen membuka kesempatan pada saat perkenalan kelas bagi para mahasiswa yang tertarik untuk menjadi ketua kelas ataupun asisten dosen. Kelebihan yang didapat oleh mahasiswa jika menjadi seorang ketua kelas ataupun asisten dosen adalah intensitas komunikasi yang cukup sering dengan dosen dan menjadi orang kepercayaan mereka yang tentunya akan selalu diingat.