Olahraga rutin dan teratur memang sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Tapi jika dilakukan dengan berlebihan, justru bisa berpengaruh buruk pada tubuh kamu. Olahraga yang harusnya dapat meningkatkan stamina, mencegah penyakit, dan mengurangi stres justru membuat mood kamu semakin buruk akibat cara pengaplikasian yang keliru.
Olahraga memang sangat penting dan baik. Akan tetapi baiknya kita perlu tetap mengingat bahwa kegiatan olahraga yang terlalu sering dan terlalu keras justru dapat mengganggu kesehatan. Bukannya tambah sehat, malah bikin nyeri badan.
Selama ini sebenarnya belum ada kriteria atau ciri-ciri khusus yang menjelaskan standar olahraga yang pas, atau porsi olahraga yang cukup agar tidak disebut berlebihan. Namun ini bisa dilihat dari seberapa berat aktivitas olahraga yang kita jalani, dan seberapa sering rutinitas ini dilakukan.
Beberapa orang dengan kuantitas olahraga dengan frekuensi berlebihan biasanya mengalami keluhan-keluhan kesehatan sebagai berikut:
- Jantung berdetak kencang meski sedang tidak melakukan olahraga
- Sering merasa tidak nyaman seperti kelelahan, hingga mengganggu aktivitas dan pekerjaan
- Sering sulit berkonsentrasi akibat suasana hati yang mudah berubah
- Sering mengalami cedera dan tidak enak badan
- Gangguan menstruasi (bisa jadi tidak lancar atau berlebihan)
- Berat badan turun secara drastis
Selain keluhan di atas, terlalu banyak berolahraga juga dapat mengakibatkan berkurangnya nafsu makan sehingga menyerang daya tahan tubuh. Selain berdampak pada fisik, orang juga bisa menjadi kecanduan berolahraga. Hal ini biasanya ditandai dengan perilaku yang mulai memaksakan dirinya untuk terus berolahraga meski tubuh dalam keadaan tidak fit. Mereka cenderung merasa stres jika belum berolahraga sehingga merasa harus berolahraga setiap hari, lagi dan lagi.
Waspadailah penyakit-penyakit ini jika kamu mulai merasakan keluhan-keluhan di atas.
1. Osteoarthritis.
Juga disebut penyakit degenarasi sendi, penyakit ini menyebabkan pembengkakan pada sendi-sendi dalam tubuh akibat olahraga yang berlebihan. Kondisi yang dialami penderita biasanya berupa rasa nyeri, kaku, dan bengkak di sekitar otot-otot atau bagian tubuh yang terlalu banyak digerakkan selama berolahraga. Umumnya nyeri sendi terasa di bagian tangan, leher, punggung bawah, lutut, ataupun pinggul.
2. Serangan jantung dan aritmia.
Saat berolahraga, detak jantung akan berpacu secara cepat dan ritmenya bertambah. Olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi proses pengembalian agar detak jantung bisa kembali ke ritme normal. Apalagi bagi kamu yang memang memiliki riwayat penyakit atau kelainan pada jantung. Olahraga berlebihan dapat mempertinggi potensi serangan jantung bahkan penyakit Aritmia di mana penderitanya bisa merasakan jantungnya berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur.
3. Infeksi virus.
Meski penyakit minor, akan tetapi penyakit musiman seperti influenza, pusing, batuk, dan pilek musiman pasti akan sangat mengganggu aktivitas, membuat kita tidak nyaman. Jika setelah berolahraga pun kamu masih sering merasa tidak enak badan dan terkena penyakit-penyakit ini, maka bisa jadi rutinitas olahraga kamu sudah tidak efektif bahkan termasuk berlebihan.
Kegiatan olahraga yang terlalu ekstra justru dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun. Akibatnya tubuh akan lebih mudah terserang infeksi virus di lingkungan sekitar.
4. Radang tendon atau tendinitis.
Tendinitis adalah kondisi peradangan pada jaringan (tendon) yang menghubungkan otot ke tulang. Cidera ligamen ini biasanya terjadi pada bahu, siku, juga pergelangan tangan dan kaki. Sendi yang terkena tendinitis akan menjadi sensitif dan sulit digerakkan. Daerah radang mungkin memerah, bengkak dan terasa panas, bahkan terasa kaku untuk beberapa saat. Penyakit ini bisa terjadi akibat gerakan otot yang berlebihan dan gerakan yang tidak biasa, juga faktor cedera dan peradangan lain seperti artritis.
5. Gangguan elektrolit.
Adalah kondisi saat kadar elektrolit dalam tubuh mengalami perubahan yang tidak seimbang, bisa jadi terlalu rendah atau terlalu berlebihan. Ketidakseimbangan ini akan memengaruhi kinerja organ-organ tubuh dan menimbulkan berbagai disfungsi seperti kejang, koma, hingga gagal jantung.
Ketidakseimbangan ini juga dipengaruhi oleh kontraksi yang berlebihan pada otot dan fungsi otak, yang mana membuat kurangnya cairan akibat keringat berlebihan. Cirinya yaitu lemas, mual, kram otot, kejang, sakit kepala, kesemutan hingga mati rasa dan sembelit setelah berolahraga.
6. Gangguan kesehatan mental.
Selain mengakibatkan penyakit berikut di atas, menurut penelitian olahraga berlebihan juga tidak berpengaruh baik bagi kesehatan mental kita. Beberapa orang mengalami depresi dan hilang fokus dalam kehidupan sehari-harinya.
Selain faktor kelelahan akibat kegiatan yang dipaksakan secara berlebihan, juga mindset beberapa orang yang mengharuskan dirinya melakukan olahraga demi target tertentu. Misal untuk menurunkan berat badan atau membentuk tubuh, banyak orang justru memperpanjang durasi dan porsi olahraga yang lebih tinggi dari seharusnya untuk mencapai target tersebut.
Sebenarnya setelah selesai berolahraga tubuh akan mengalami kelelahan hingga kekurangan cairan. Butuh waktu untuk pemulihan internal yang mana bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup dan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi seperti buah dan sayuran. Jika kita enggan melakukan kegiatan-kegiatan pemulihan tersebut, bukan tidak mungkin risiko gangguan kesehatan di atas menyerang, meski sudah rajin berolahraga.
Jika terlanjur merasakan keluhan-keluhan di atas, ada baiknya kamu mengambil rehat sejenak sambil membenahi pola olahraga yang tidak efektif tadi. Selain mengatur pola makan dan istirahat yang lebih baik, mungkin sudah waktunya pula kamu mengganti jenis olahraga yang dijalani. Misal lakukanlah olahraga senam atau yoga yang lebih santai namun tetap menyehatkan.
Kamu juga dapat memulihkan kondisi fisik, pikiran dan energi dalam tubuh kamu. Melakukannya secara bersama-sama dengan kawan-kawan kamu pasti akan menjadi solusi yang menyenangkan untuk kembali menikmati olahraga yang lebih sehat. Jadi, mulailah mengatur intensitas yang seimbang dan tetapkan frekuensi olahraga yang secukupnya.