Republik Angola, selain terkenal dengan sejumlah destinasi wisata eksotis seperti black rocksnya, negara penghasil intan dan kopi ini juga ternyata dikenal sebagai negara endemik polio atau dalam istilah medis poliomyelitis.
Nah, terkait dengan hal tersebut, Badan Kesehatan Dunia, WHO melalui The United Nations Childrens's Fund (UNICEEF) menunjuk Bio Farma untuk melakukan stockpiling Monovalent Oral Polio Vaccine type 2 (mOPV2). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya global outbreak virus polio liar type 2.
"Bio Farma mendapatkan kepercayaan dari UNICEF pada Juni 2019 lalu, untuk penyediaan finished product vaksin mOPV2 sebanyak 60 juta dosis. Sebanyak 3,4 juta dosis pertama akan kami kirimkan ke Angola dalam bentuk finished product, ujar Direktur Pemasaran Bio Farma, Sri Harsi Teteki saat ditemui di sela-sela pelepasan ekspor perdana vaksin mOPV2 ke negara Angola.
Wiih, keren yah negara kita sudah ikut ambil bagian dalam mencegah penularan dan penyebaran penyakit menular di dunia. Lalu seperti apa sih penyakit polio ini sampai sebegitu berbahayanya bagi kesehatan kita? Penasaran? Yuk kita simak bersama penelusurannya di bawah ini yah.
1. Zaman Kekaisaran Romawi.
Polio sudah dikenal sejak zaman Kekaisaran Romawi. Hal tersebut ditunjukkan dengan sejumlah lukisan pada dinding Kuil Mesir Kuno. Penyakit ini tidak memandang status sosial karena Kaisar Romawi ke-4 Claudius yang lahir di tahun 10 Sebelum Masehi juga terserang polio. Meski bisa sembuh dan tumbuh dewasa, namun Kaisar Claudius mengalami cacat di bagian kakinya.
2. Disebabkan oleh virus.
Polio atau poliomyelitis, bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak, namun lebih utama pada bayi di bawah usia lima tahun (balita) yang belum divaksin. Penyakit yang disebabkan oleh virus bernama polivirus (PV) ini termasuk dalam familia picornaviridae. Dia menyerang sistem sistem saraf tepi terutama otot gerak, sedangkan bagian tungkai adalah yang paling sering diserang.
Kondisi terparah dari polio ini adalah kesulitan bernapas karena otot pernafasan mengalami kegagalan, lumpuh layuh, hingga kematian.
Nah, virus Polio ini pertama kali berhasil teridentifikasi di tahun 1908 oleh Karl Landsteiner, seorang ilmuwan kebangsaan Austria-Amerika. Di abad ke-19, polio menjadi wabah besar di Eropa dan Amerika. Sedangkan di abad ke-20, polio menjadi salah satu penyakit anak yang paling ditakuti oleh setiap orang tua sehingga mendapat perhatian serius dunia.
3. Penularan dan masa inkubasi.
Polio ini ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh fases orang yang terinfeksi polio. Hal ini biasanya terjadi di lingkungan dengan sanitasi buruk. Saat masuk dalam tubuh, virua polio ini lalu berkembang biak dalam saluran pencernaan hingga akhirnya menyerang saraf. Untuk masa inkubasinya sendiri antara 3 hingga 35 hari dengan ciri umum berupa demam, muntah, kaku di bagian leher, serta nyeri dan lemah di sejumlah anggota tubuh seperti kepala dan anggota tubuh lainnya.
4. Belum ada obatnya.
Hingga saat ini, medis belum menemukan obat untuk polio. Adapun tindakan medis berupa pengobatan, lebih difokuskan pada penguatan imun tubuh secara alami, sehingga diharapkan mampu melawan infeksi. Selain itu peningkatan imun ini juga untuk mendukung fungsi tubuh serta mencegah efek negatif jangka panjang.
Meski belum ada obatnya, namun dalam kedokteran modern bisa dicegah dengan cari vaksinasi untuk memperoleh kekebalan terhadap virus polio.
5. Vaksin polio.
Vaksin polio pertama kali dikembangkan oleh peneliti medis dan virolog Amerika Serikat, Jonas Salk. Namun dia menolak untuk mematenkan temuannya tersebut. Penemuan Salk ini terus dikembangkan oleh Albert Bruce Sabin, seorang peneliti polio oral. Saat wabah polio melanda Amerika pasca perang dunia, di tahun 1954, untuk pertama kali dilakukan inokulasi pencegahan polio anak di Pittsburgh, Pennsylvania. Hal itu terus berlanjut hingga akhirnya Amerika bisa lepas dari polio pada tahun 1979.
6. Indonesia Bebas Polio.
Indonesia melalui Bio Farma sudah mampu memproduksi sendiri vaksin polio. Sehingga melalui program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 1995, 1996 dan 1997 virus polio asli Indonesia berhasil dimusnahkan. Namun, di tahun 2005 ada Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, yakni ditemukan di Sukabumi dan akhirnya menyebar di Jawa dan Sumatra dengan total 305 kasus, sehingga hal ini menjadi sejarah kelam polio Indonesia.
Setelah ditanggulangi dengan 5 putaran PIN dan 4 putaran sub PIN KLB 2005 bisa diatasi dan KLB polio ini berasal dari Nigeria dan sampai ke Indonesia melalui Timur Tengah. Indonesia akhirnya resmi dinyatakan bebas polio di tahun 2014, dan menerima sertifikat bebas polio dari World Helth Organization (WHO).
Namun meski begitu, kegiatan vaksinasi dan edukasi tentang polio masih dan akan terus dilakukan mengingat sejumlah negara lain masih menjadi endemik polio seperti di sejumlah negara di Afrika.