Usia yang tak lagi muda bukanlah penghalang bagi para atlet ini untuk terus berlaga. Bagi mereka, menjadi atlet itu bebas dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memandang usia.
Setiap atlet yang sudah memasuki usia senja pun harus mempunyai stamina dan kemampuan yang memumpuni. Mereka juga disarankan untuk sering berlatih sampai kondisinya benar-benar bugaragar terbiasa saat menghadapi atmosfer pertandingandengan persaingan yangketat.
Berikutini merupakan tujuh atlet yang masih aktifberlagahingga saat ini walaupun usianya sudah tak lagi muda.
1. Kazuyoshi Miura.
Foto: www.2oceansvibe.com
Nama Miura dikenal sebagai pemain Jepang pertama yang berkelana ke Eropa sejak era Yasuhiko Okudera. Dibandingkan dengan pendahulunya yang hanya bermain di Klub Bundesliga, Karier Miura terbilang panjang di dunia sepak bola karena pernah memperkuat klub di Benua Eropa dan Amerika Selatan selama hampir satu dekade.
Di antara klub yang dibelanya, Genoalah yang telah membesarkan namanya di jagat persepakbolaan dunia. Dia pernah mencetak satu gol dari 21 penampilan dalam pertandingan Serie A. Penampilannya ini justru menuai pujian dari Claudio Maselli saat itu karena dia bisa membuktikan diri sebagai orang Asia pertama yang sukses menembus Serie A meskipun berstatus pemain pinjaman. Langkahnya tersebut kini diikuti oleh para juniornya seperti Hidetoshi Nakata dan Yuto Nagatomo.
"Bermain Serie A pada saat itu adalah mimpi yang menjadi nyata dalam hidup saya," kata Miuraseperti dilansir dari www.nhk.or.jp tentang karier sepak bolanya.
Setelah puas merantau ke berbagai negera, kini Miura masih aktif bermain di Yokohama FC sejak 2005 dan lebih sering berada di bangku cadangan sambil memberikan motivasi pada rekan-rekannya. Oleh karena itu, Miura dianggap sebagai pesepakbola yang paling dihormati oleh fans sepa kbola dunia berkat dedikasinya pada sepak bola Asia.
Tidak hanya sukses dalam sepak bola, Miura rupanya pernah menjajaki dunia futsal pada tahun 2012. Uniknya, dia bermain di usia yang tidak muda lagi serta mampu mencetak gol lewat salto saat melawan Ukraine di ajang Piala Dunia Futsal 2012. Seolah tidak puas mencetak gol, dia mampu berkontribusi lewat assist saat melawan Brazil dan berhasil menahan imbang tim negeri samba tersebut. Wah, hebat sekali ya pemain satu ini!
2. Matthew Fogarty.
Foto: www.pressjournal.in
Nama Matthew Fogarty pernah fenomenal saat tampil di Kejuaraan Dunia BWF 2019. Pemain yang merangkap sebagai tunggal putra dan ganda campuran ini pernah merepotkan musuh-musuhnya dengan smashkencangnya. Menariknya, dia melakukan gerakan tersebut di usia yang tidak lagi muda sehingga dia mampu tampil energik selama bertanding hampir mencapairubber game.
Tidak hanya sukses sebagai pebulutangkis, Matthew Fogarty ternyata pernah bergabung di Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai psikoanalisis atau setara dengan dokter militer. Meskipun sibuk dengan aktivitasnya, dia masih sempat meluangkan waktu dalam bermain bulutangkis setelah pulang kerja dan berlatih selama enam hari dalam satu minggu. Pola latihan inilah yang membuat stamina Fogarty semakin bugar dan kebal terhadap segala penyakit.
"Walaupun jadwal saya padat, kegiatan bulutangkis saya justru tidak terganggu sama sekali dengan pekerjaan yang saya jalani karena saya bisa mengatur waktu dengan efektif tanpa bentrok sama kegiatan lainnya," ujar Matthew Fogarty seperti dilansirwww.pressjournal.in.
3. Svetlana Zilberman.
Foto: www.youtube.com
Ibu kandung dari Misha Zilberman sebenarnya pernah menyatakan pensiun di usia muda karena mengalami cedera yang berkepanjangan. Namun setelah dibujuk oleh sang anak yaitu Misha Zilberman, nenek satu cucu ini mulai beraksi kembali di bulutangkis dengan memperkuat sektor tunggal putri dan ganda campuran pada usia 60 tahun.
Dilansir dari bbc.com, alasan Svetlana comeback justru dilatarbelakangi oleh sulitnya regenerasi di bulutangkis Israel. Dengan kehadirannya, dia berharap dapat menjadi inspirasi bagi pebulutangkis di negaranya supaya mereka tetap berprestasi sekaligus berkarier lebih jauh dalam bulutangkisdan nantinya meraih juara jika pencapaiannya melesat sampai ke rangking dunia.
Selama berkarier di bulutangkis, Svetlana ternyata pernah bermain bersama anaknya di sektor pemain campuran. Rekor yang tercipta di Sudirman Cup 2019 ini mengukuhkan mereka sebagai pasangan ibu-anak pertama dalam sejarah perbulutangkisan dunia yang bertanding di kejuaraan bulutangkis secara profesional. Sesuai dengan slogannya: "Like mother Like son!"
4. Kelly Slater.
Foto: ftw.usatoday.com
Peselancar Amerika Serikat ini dijuluki sebagai rajanyasurfing. Keberhasilannya dalam meraih 11 gelar juara dunia World Surf League Championsseolah membuktikan bahwa dia layak dinobatkan sebagai peselancar terbaik sepanjang masa. Uniknya, dia mempertahankan gelar juaranya selama 5 tahun berturut-turut dari 1994 sampai 1998 bahkan peselancar lain belum tentu bisa menyamai pencapaian Slater. Lebih menariknya lagi dia menjadi satu-satunya peselancar dengan juara termuda sekaligus tertua di ajang yang sama. Prestasi yang sangat luar biasa bukan!
Seperti dikutip dari ftw.usatoday.com, Kelly Slater mengaku belajar surfing dari teman-teman didikan ayahnya. Bersama mereka, Kelly Slater diajari tentang cara memahami gelombang ombak secara detail.
Tidak hanya itu, dia belajar tentang menentukan arah mata yang angin demi nyaman saat berselancar. Tujuannya adalah supaya dia bisa menjaga keseimbangan sekaligus posisinya tidak goyah saat berada di atas ombak. Hasilnya dia sukses menaklukkan ombak dan selalu keluar sebagai pemenang di setiap kompetisi. Kalau kamu belum tahu, rahasianya adalah Kelly Slater menerapkan gaya menari-nari setiap kali berselancar yang sudah menjadi ciri khasnya.
Selain dikenal di duniasurfing,Kelly Slater mulai banting setir sebagai penulis, motivator, aktor, dan entrepreneuryang berfokus pada lingkungan hidup.
5. Miguel Maia.
Foto: www.forumscp.com
Atlet voli pantai kebanggaan Portugal ini namanya mulai mencuat saat berduet dengan Joao Brenha. Keberhasilan mereka dalam meraih posisi keempat di dua Olimpiade terakhir yaitu Olimpiade Atalanta 1996 dan Olimpiade Sydney 2000 adalah pencapaian terbaiknya sampai saat ini.
Mengenai hasil pertandingannya, mereka sebenarnya berpeluang meraih medali perunggu namun sayang mereka ditaklukkan oleh pevoli unggulan saat itu yaitu Axel Hager dan Jorg Ahmann. Kurangnya kerja sama serta sering bermainerroradalah pemicu mereka gagal menghalau serangan Hager dan Ahnmann yang terkenal dengan smashcepat bagaikan kilat. Alhasil mereka mengakui kehebatan atlet Jerman tersebut sambil mengucapkan selamat dengan nada terharu.
"Pencapaian di Olimpiade bersama rekan saya sudah berakhir manis namun dalam meraih kemenangan mungkin belum rejekinya," kata Miguel Maia yang dilansir www.forumscp.com.
Setelah berjuang cukup lelahdi Olimpiade, Miguel Maia kini lebih berfokus pada klub dengan memperkuat Sporting CP di mana klub ini yang telah membangkitkan performanya usai lama vakum di Tim Nasional Voli Pantai Portugal. Berkat aksi Maia saat memblokade lemparan bola dari tim lawan, Miguel Maia sukses mempersembahkan gelar untuk Sporting CP di musim 2017/2018 sekaligus menjadi tim tersukses di Portugal.
6. Bambang Hartono.
Foto: lifepal.co.id
Tidak hanya dikenal sebagai pemilik Djarum dan orang terkaya kedua se-Indonesia, Bambang Hartono ternyata mempunyai hobi lain yang jarang diketahui oleh publik, yaitu bermain Bridgeatau kartu remi.
Hobinya yang berawal dari iseng inilah justru membawa berkah karenaia terpilih sebagai atlet BridgeAsian Games 2018 dengan membawa medali perunggu."Kunci saya dalam bermain Bridge adalah kecerdasan dan konsentrasi tinggi tanpa mengalihkan pandangan ke hal yang sama sekali tidak penting untuk dilihat," ujar Bambang Hartonoyang dilansir tribunnews.com.
Hebatnya lagiia mampu melakukannya di usia yang menginjak 80 tahun.Dengan semangat pantang menyerahia mampu membuktikannya lewat prestasinya yang tak main-main.
Ada momen menarik ketikaia bermainBridge. Saat bertanding di Amerika Serikatia pernah ketiduran di babak final Kejuaraan Bridgedunia bahkan lawannya saja mulai tertawa geli melihat tingkah lakunya yang tak wajar. Gara-gara insiden ketiduran,ia merasa faktor usialah yang membuat dirinya kelelahan usai perjalanan panjang.
7. Leander Paes.
Foto: www.esentiallysports.com
Petenis legendaris India ini yang disebut sebagai Andre Aggasinya India pernah memuncaki rangking 1 dunia versi ATP di era 90-an. Sepanjang kariernya, Leander Paes pernah bermain di tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Di antara ketiga sektor tersebut, Leander Paes lebih sukses bermain di sektor ganda campuran dimana sektor ini adalah pencapaian terbesarnya selama berkarier di tenis.
Tidak berhenti sampai di situ, Leander Paes pernah berduet dengan beberapa petenis legendaris, di antaranya Martina Navratilova, Cara Black bahkan legenda tenis kebanggaan Indonesia yaitu Yayuk Basuki pernah menjadi tandemnya di awal karier.
Fakta menariknya adalah semua lawan duetnya masing-masing menghasilkan gelar juara begitu juga saat dia bermain di Ganda Putra. Jadi bisa dibilang penampilan Leander Paes tidak begitu mengecewakan dan selalu tampil menawan lewat permainan ciamiknya.
Setelah puas bermain tenis, Paes dikabarkan akan pensiun dari dunia tenis pada akhir tahun 2020. Dilansir dari akun Twitternya, alasan utamanya adalah dia ingin fokus sama bisnis olahraga yang sudah dirintisnya sejak lama. Selain itu Paes berencana untuk membuka sekolah Tenis khusus anak-anak India supaya dapat mencetak regenerasi handal bagi tenis India sekaligus membina mereka sampai menjadi petenis nomor satu dunia. Salut banget deh untuk Paes yang tak pernah melupakan kampung halamannya meskipun telah sukses!