Semua orang pasti pernah mengalami stres. Apalagi sejak pandemi Covid-19 ini merebak pada bulan Maret 2020 lalu. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, kemungkinan besar banyak yang mengalami stres. Supaya tidak salah kaprah dengan pandangan umum yang salah di masyarakat mengenai definisi stres, dikutip dari sebuah jurnal online di eprints.uny.ac.id dengan judul Stres dan Cara Menguranginya, dikatakan bahwa Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan tertekan atau mengalami ketegangan yang bahasa populernya dikenal dengan istilah stres.
Munculnya stres dapat disebabkan oleh berbagai sumber stres (stressor), yaitu baik dari diri individu maupun faktor dari luar diri individu (lingkungan), atau interaksi antara individu dan lingkungan. Contoh nyata sumber stres yang akhir-akhir ini terlihat dengan jelas misalnya Covid-19, PHK, penurunan pendapatan, pekerjaan yang menumpuk, tidak bisa belajar di sekolah, kesulitan untuk mengikuti pembelajaran online, tidak punya teman bermain di rumah, tidak leluasa untuk beraktivitas di luar rumah, dan lain-lain.
Tentunya setiap individu juga memiliki cara yang berbeda saat menyikapi kondisi stres yang dialami. Dikutip dari jurnal online di eprints.uny.ac.id dengan judul Stres dan Cara Menguranginya, disebutkan beberapa cara untuk mengurangi stres, antara lain melalui pola makan yang sehat dan dan bergizi, memelihara kebugaran jasmani, latihan pernapasan, latihan relaksasi, melakukan aktivitas yang menggembirakan, berlibur, menjalin hubungan yang harmonis, menghindari kebiasaan jelek, merencanakan kegiatan harian secara rutin, memelihara tanaman atau binatang, meluangkan waktu untuk diri sendiri, dan menghindari sendirian.
Cara menyikapi stres ini biasanya dipengaruhi kepribadian sehingga satu dengan yang lainnya belum tentu punya cara yang sama saat menghadapi stressor yang serupa. Belum lagi faktor lainnya seperti lingkungan. Misal, seorang yang cenderung introvert tidak terlalu terganggu karena harus lebih banyak di dalam rumah yang sepi, tapi seorang cenderung ekstrovert sangat stres karena karena di rumah sepi dan tidak bisa hangout. Contoh lainnya, seorang anak yang memiliki gaya belajar kinestetik, mungkin akan lebih mudah stres saat belajar onlinedibandingkan anak yang memiliki gaya belajar audio dan atau visual.
Berikut contoh cara mengurangi stres yang asyik dan pernahpenulis praktikkan yang sesuai dengan keadaan diripenulis dan berdampak baik bagi diri.
1. Melakukan aktivitas yang menggembirakan.
Mendengarkan musik yang ceria dapat membantu menceriakan mood. Selain itu karena penulis penyuka anjing, apabila menonton antraksi anjing yang lucu membuat penulis gembira.
2. Membuat rencana kegiatan.
Penulis menetapkan untuk mengerjakan minimalsatu hal dalam sehari, entah hal baru atau bukan meskipun hanya stay at home, contohnya menulis satu artikel dalam satu hari. Ketika berhasil menyelesaikannya dan bahkan hal tersebut membuahkan hasil, ada perasaan puas dan bangga terhadap diri sendiri. Ini bisa membantu mencegah stres karena perasaan tidak berguna.
3. Olahraga.
Penulis bukan penggemar olah raga berat seperti lari maraton. Olah raga ringan seperti yoga sederhana ataupun berjalan kaki cukup memberikan kesegaran buat tubuh dan membuat mood lebih baik.
4. Latihan relaksasi.
Kegiatan relaksasi yang penulis lakukan biasanya dengan meditasi dalam bentuk beribadah kepada Tuhan. Mendengarkan lagu rohani juga membangun perasaan damai dan relaks.
5. Meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Menyediakan waktu untuk melakukan yang penulis suka secara rutin, misal meluangkan waktu untuk menonton TV atau film.
6. Melatih diri untuk makan makanan yang sehat dan bergizi.
Makanan sehat dan bergizi baik bagi kesehatan tubuh dan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Hal tersebutada benarnya. Sebab saat kita sakitakan cenderung menjadi lemah, lesu, tidak percaya diri, dan murung.
7. Menjaga pergaulan yang baik.
Menjalin hubungan yang harmonis dalam pergaulan yang baik dan sehat, serta menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak baik dan merusak.
Bagaimana dengan kamu?Karena setiap orang memiliki kepribadian dan lingkungan hidup yang berbeda, tentunya akan memberikan respon berbeda pula terhadap suatu stressor. Apakah kamu lebih suka mengurangi stres dengan cara berlibur ke pantai? Atau perlu berkumpul dengan teman baik? Atau kamu lebih suka menyendiri sembari membuat lukisan? Atau harus berolah raga berat yang benar-benar menguras energi?
Apa pun caramu untuk mengurangi stres, lakukanlah selama pilihan tersebut bukan merupakan kegiatan yang tidak baik dan dapat menimbulkan stres yang baru. Kenali kepribadianmu dan pilih cara yang tepat untuk dirimu.