Kalau ada keluarga, teman, maupun rekan kerja dirawat di rumah sakit, pada umumnya kita akan memberikan perhatian dengan mengunjunginya. Maksud awalnya sih untuk menunjukkan simpati dan memberikan hiburan kepada yang sakit.
Masalahnya, sering terjadi justru kunjungan kepada pasien itu menimbulkan ketidaknyamanan bahkan mempengaruhi kesembuhan pasien! Maka, penting bagi kita untuk memperhatikan 7 hal penting yang kudu diperhatikan kala mengunjungi pasien di rumah sakit.
1. Jangan rame-rame, kasihan ranjang sebelah
Seringkali karena saking guyubnya, kunjungan ke rumah sakit dilakukan berombongan, kira-kira 2 RT. Nah, kalau begini, mbok ya diatur agar yang masuk ganti-gantian 2 sampai 3 orang. Kenapa? Ruang perawatan tidak dibangun untuk ramai-ramai, kalau ramai-ramai namanya ruang rapat. Lagian kalau ramai-ramai di kamar yang isinya 6, itu ramainya nggak kalah sama demo mahasiswa, bro. Atau bahkan dalam kamar isi 2 sekalipun saya pernah mengalami berisiknya ranjang sebelah ketika istri pertama dan istri kedua dari pasien di ranjang sebelah bertemu dan malah ribut di ruang perawatan. Duh.
2. Patuhi jam berkunjung
Rumah sakit sudah bikin jam berkunjung demi kesehatan pasien, tapi seringnya teman-teman pasien mengupayakan berbagai cara untuk tetap berkunjung meski jamnya sudah lewat. Sesungguhnya, kita peduli teman kita tapi nggak peduli pasien lain. Pernah terjadi, saking banyaknya pengunjung dan tidak peduli jam, ada pasien yang malah jadi demam dan ujung-ujungnya batal pulang. Kan kasihan.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah masuk kamar rawat
Ingat, kita datang dari jalanan yang penuh kuman. Jadi, sebelum masuk kamar rawat dan bertemu dengan pasien sebaiknya cukup bawa buah tangan tetapi tidak bahwa kuman. Caranya? Ya tinggal manfaatkan fasilitas wastafel maupun cairan antiseptik yang pasti disediakan di rumah sakit.
4. Jangan menjenguk kalau sedang nggak fit
Kondisi tidak fit itu berarti sistem imun kita sedang lemah dan/atau sedang membawa penyakit yang sifatnya menginfeksi orang lain. Rumah sakit sendiri adalah sarangnya kuman, ya karena yang sakit-sakit semuanya ada disana. Pilihannya hanya 2, kita yang ketularan karena sistem imun sedang lemah atau kita menulari pasien yang sistem imunnya juga lagi lemah.
5. Buang jauh-jauh kalimat negatif
Pernah ketemu pengunjung yang alih-alih kasih semangat, malah sibuk cerita yang jelek-jelek sama pasien? Saya sering. Kadang ada yang bilang bahwa kalau sudah sakit A, bakalan sering kambuh. Ada juga yang menyalahkan. Duh, sudah jatuh sakit, disalahkan pula, misal "kamu, sih, makannya sembarangan". Dikata buang sampah kali, sembarangan. Atau yang paling parah ketika mengunjungi pasien yang penyakitnya agak gawat, obrolan justru mengarah pada teman atau saudara yang meninggal karena penyakit itu. Bagaimana pasien tidak stress kalau begitu?
6. Nggak usah banyak tanya
Sebagai bahan obrolan, mayoritas pengunjung akan bertanya riwayat hingga pasien terlelap di ranjang rumah sakit. Hal itu ditanyakan oleh 10 pengunjung dan pasien harus berkisah 10 kali tentang musibah yang dialaminya. Sudahlah sakit, disuruh cerita panjang pula. Sedih banget. Kecuali pasien sendiri yang cerita, sebaiknya hal yang semacam ini jangan ditanyakan. Apalagi, kalau penyakitnya berat, ya kali mau dijelaskan berulang kali?
7. Bawa apa ya?
Buah tangan selalu dibawa saat berkunjung namun sebagian berakhir di tong sampah. Faktanya begitu. Kalau ada yang Demam Berdarah Dengue (DBD), biasanya buah tangan tidak jauh dari minuman isotonik dan jus jambu. Sepuluh pengunjung bawa jus jambu, sudah bisa jualan, deh. Coba dilihat dulu pasien sakit apa, pantangannya apa. Atau saran saya malah bawakan sesuatu untuk penunggu pasien yang biasanya tidak sempat untuk sekadar turun membeli makanan yang harganya agak murah meriah di luar rumah sakit. Di rumah sakit biasanya mahal, sih.
Yup, begitulah hal-hal yang perlu diperhatikan kala berkunjung ke rumah sakit. Atau ada yang ketinggalan, kasih tahu dong di kolom komentar.