1. Home
  2. ยป
  3. Creator
3 Juli 2019 10:40

7 Kuliner unik Indonesia ini jarang dikenal orang, rasanya nikmat

Ada beberapa kuliner yang masih belum terlalu dikenal wisatawan dikarenakan angka kunjungan wisata ke daerahnya belum begitu tinggi. Ahmad Yudi Krisman

Berwisata ke tempat-tempat baru, tak lengkap rasanya jika kita tidak mencicipi aneka kuliner khas yang ada di lokasi yang kita kunjungi. Kuliner sudah merupakan paket komplet yang harus dicari manakala kamu sedang melakukan traveling ke suatu tempat. Entah itu untuk urusan pekerjaan, liburan, ataupun urusan lainnya. Tak afdol rasanya jika kita mengunjungi suatu tempat namun kita tidak mencoba kuliner khasnya. Apalagi tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.


Berbicara kuliner khas suatu daerah, ada banyak sekali kuliner khas yang dimiliki negara kita tercinta ini. Kekayaan kuliner kita sangat melimpah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia ini. Sebagai sebuah negara kepulauan yang memiki pulau sedemikian banyak menjadikan kuliner Indonesia menjadi sangat variatif. Ini karena antar daerah memiliki ragam kuliner yang berbeda-beda kekhasannya.

Lupakan rendang yang sudah mendunia, lupakan pempek yang sudah melegenda. Berikut ini akan saya bagikan kuliner-kuliner khas dari daerah-daerah di Indonesia yang memiliki cita rasa khas dan unik namun tidak se-famous kuliner mainstream yang sudah dikenal orang. Daftar kuliner ini adalah merupakan hasil hunting kuliner pada saat saya melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah di Indonesia. Yuk, kita langsung bahas saja satu per satu.

1. Gangan (Sup Ikan). Seafood khas Belitung.

Gangan atau sup ikan adalah legenda kulinernya negeri Laskar Pelangi, Belitung yang terletak di Provinsi BangkaBelitung. Gangan ini hanya ada di Belitung. Bahkan di pulau tetangganya sendiri yakni Pulau Bangka yang notabene pulau yang lebih besar dan lebih ramai, tidak saya temukan Gangan. Makanya, jika kalian berkunjung ke Belitung jangan sampai terlewatkan mencicipi Gangan. Karena tak seperti Pempek Palembang yang bisa dengan mudahnya kita temukan di kota-kota besar di Indonesia, gangan ini tidak akan kita dapatkan selain di tempat asalnya, Belitung.

Gangan memiliki warna kuning yang dominan dengan rasa cita rasa asam dan gurih yang menyegarkan. Penampilan sekilas seperti kuah gulai, namun gangan ini dimasak dengan bumbu yang kaya rempah tanpa santan dan tidak ditumis. Rasa asamnya berasal dari nanas yang ditambahkan ke dalam kuah gangan. Sementara warna kuningnya berasal dari kunyit. Gangan ini biasanya menggunakan ikan ketarap, kakap merah, dan ikan bulat, terutama bagian kepalanya. Dan terkadang dikombinasikan juga dengan aneka ragam seafood seperti udang dan cumi. Jika mau mencobanya, kalian bisa mengunjungi rumah makan yang menyediakan hidangan khas Belitung. Kebetulan di rumah makan yang saya kunjungi, gangan dihidangkan di dalam wadah kelapa muda utuh. Hal ini justru menambah kesegaran dari gangannya sendiri.

2. Mie Lendir khas Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun.

Jangan geli dengan namanya ya, jangan pula mikir jorok gara-gara dengan dan namanya. Tapi jujur faktor pertama saya mencoba kuliner ini ya karena faktor nama yang menggelikan. Jadi, mie lendir ini adalah kuliner jagoannya Kepulauan Riau.

Kamu bisa mendapatkan Mie Lendir hanya di ibu kotanya Kepri, Tanjung Pinang, bisa juga didapatkan di Batam dan di Tanjung Balai Karimun yang lokasinya lumayan jauh, perlu menyeberang 3 jam dengan menggunakan kapal ferry dari Tanjung Pinang.Lendirnya sebelah mana? Ya kuahnya itu. Jadi kuah kental berwarna cokelat tersebut nampak seperti lendir di mata orang Kepri. So, akhirnya mereka menamakannya Mie Lendir. Kuah kental tersebut berasal dari campuran kanji dan bumbu kacang yang jika kita icip memiliki tekstur rasa manis. Satu porsi mie lendir isinya terdiri dari telur rebus, tauge, mie kuning, potingan cabe hijau dan seledri. Layak dicoba nih karena kamu gak akan dapetin kuliner ini di Jakarta.

3. Mie Celor khas Palembang.

Selain pempek yang sudah melegenda, Palembang juga punya kuliner lain yang tak kalah khas, namanya Mie Celor. Apa bedanya dengan Mie Lendir? Jelas beda karena mie celor ini disajikan dalam campuran susu, kuah santan, merica, gula, garam, dan kaldu ebi. Nah, kaldu ebi inilah yang membuat mie celor ini menjadi khas. Untuk isiannya sebenarnya hampir mirip dengan Mie lendir, yaitu taoge, mie kuning, daun bawang, bawang goreng dan irisan daun seledri. Jangan salah ya, kata celor bukan berasal dari telur yang memang menjadi bahan tambahan di mie celor. Celor di sini mengandung arti dicelup-celupkan dalam Bahasa Palembang, karena dalam penyajiannya taoge dan mienya dicelup-celupkan ke dalam air panas yang mendidih. Dari sinilah asal mula nama Mie Celor digunakan.

4. Woku Belanga Kakap Merah khas Manado.

Dari Sumatera kita berpindah ke timur, tepatnya ke Kota Seribu Gereja, Manado. Selain terkenal dengan rica-ricanya yang super pedas, Manado juga dikenal dengan kuliner khas yang tak kalah enaknya yaitu Woku Belanga Kakap Merah. Kenapa dinamakan woku? Karena dulu awal mulanya hidangan ini dihidangkan dengan dibungkus menggunakan daun woka, sejenis daun lontar, setelah sebelumnya ikan dibumbui dengan rempah-rempah yang berlimpah dibungkus daun woka dan dibakar hingga matang. Hampir mirip dengan pepes, namun rempah-rempahnya sangat berlimpah. Seiring berjalannya waktu, tidak mudah untuk mendapatkan daun woku khususnya masyarakat yang tinggal di kota Manado. Akhirnya mereka mengembangkan teknik baru dengan tidak menggunakan daun woka lagi namun memasaknya langsung di dalam belanga atau wajan. Dari sinilah lahir hidangan baru yang bernama Woku Belanga.

Woku asli tidak berkuah layaknya pepes, sementara woku belanga merupakan jenis makanan berkuah. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan kakap, gembung, dan goropa. Woku belanga ini asli bikin saya ketagihan waktu mencobanya. Cita rasa pedas yang bercampur dengan rempah-rempah yang berlimpah begitu membuat lidah ini tak henti bergoyang menikmati kelezatan woku belanga ini. Tak ada aroma amis yang tercium semuanya terkalahkan oleh aroma rempah-rempah. Kuliner ini wajib kamu coba pada saat mengunjungi Manado. Asli bakalan nyesel kalau gak nyoba woku. Karena woku yang ada di Jakarta memiliki cita rasa yang jauh berbeda dengan woku asli di Manado.

5. Pallubasa Serigala khas Makassar.

Kuliner Makassar selama ini identik dengan Coto Makassar, yang mana di Jakarta pun kita bisa dengan mudah mendapatkannya. Namun ternyata ada kuliner lain khas Makassar yang juga tak kalah nikmatnya, namanya Pallubasa. Pallubasa berasal dari bahasa Makassar yaitu Pallu yang berarti masak dan bassa yang artinya berkuah. Jadi kurang lebih pallubasa ini adalah masakan berkuah.

Kalau kamu lagi ke Makassar, kamu wajib coba pallubasa terenak dan paling terkenal di Makassar, yaitu Pallubasa Serigala yang terletak di jalan Serigala, Makassar. Jadi diberi nama Pallubasa Serigala karena berlokasi di jalan Serigala. Dijamin kamu bakal ketagihan.

Sekilas secara fisik antara pallubasa dengan coto itu hampir sama. Namun jika kita coba cicipi, akan didapat rasa yang berbeda di mana kuah pallubasa ini lebih kental karena ditambahkan kelapa parut yang sudah disangrai yang semakin menambah enak cita rasa dari pallubasa ini. Selain itu, pallubasa ini biasa dimakan bersama nasi, sedangkan coto disandingkan dengan ketupat. Oh iya, pallubasa ini menggunakan daging sapi sebagai bahan utamanya. Dulu isian daging di dalam pallubasa ini menggunakan bagian daging yang tidak dibutuhkan oleh pemilik dagingnya. Seperti bakal susu, baluta (darah segar sapi yang dibekukan), susu (payudara) sapi, biji pelir sapi, usus sapi dan latto (bagian daging yang melekat ke tulang rawan), makanya harganya bisa murah. Namun kini pallubasa pada umumnya berisi campuran daging dan jeroannya tanpa baluta. Sehingga tak perlu khawatir, makanan ini dijamin halal.

Berbeda dengan coto yang dengan mudahnya ditemui di Jakarta, untuk pallubasa ini agak sulit kita temukan di Jakarta. Pernah penulis coba di daerah Jakarta Utara, namun rasanya sangat jauh beda dengan pallubasa asli yang ada di Makassar. Jadi buat kamu yang lagi ngunjungin Makassar, kudu banget nyoba kuliner ini.

6. Tengkleng Kambing khas Solo.

Kalau kamu berkunjung ke kampung halaman Presiden Joko Widodo di Solo, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Solo yaitu Tengkleng Kambing. Sekilas mirip dengan gulai, dan tak sedikit juga yang menyamakannya dengan tongseng. Padahal ketiganya adalah hidangan yang berbeda. Ada yang tahu bedanya? Tongseng itu menggunakan bahan baku daging kambing yang telah dipotong dadu dan dimasak dengan cara ditumis dan ditambahkan kecap yang umumnya tidak ditambahkan santan. Tengkleng hampir mirip dengan gulai di mana tengkleng menggunakan daging kambing yang masih melekat dengan tulang-tulangnya, biasanya iga dan tulang belakang, dimasak dengan kuah santan dan berbumbu tajam mirip gulai. Kalau gulai, santannya jauh lebih banyak dibandingkan tengkleng dan bahan dasarnya biasanya jeroan kambing seperti babat, usus, dan paru. Mengapa demikian? Rupanya hal ini tak lepas dari sejarah ditemukannya tengkleng. Jadi guys menurut tetua Solos pada waktu itu yang bisa menikmati daging kambing hanya para bangsawan dan orang-orang Belanda saja dan hanya tersisa kepala, kaki dan tulang saja untuk para karyawan dan juru masak. Para juru masak tak kehilangan akal, dimasaklah tulang-tulang yang masih menempel sedikit di daging. Dari sana terciptalah tengkleng kambing dengan kuah yang lebih encer dibandingkan dengan gulai.

7. Oseng Kikil Mercon khas Yogya.

Selama ini kita mengenal gudeg sebagai kuliner khas Yogya. Namun jujur sebagai seorang yang dibesarkan di tanah Pasundan, lidah saya tidak terlalu suka dengan cita rasa gudeg yang cenderung manis. Akhirnya ketemulah kuliner oseng kikil Yogya yang rasanya bener-bener maknyus dan kebangetan pedesnya. Buat yang lagi ke Yogya, kalian bisa mengunjungi Oseng-oseng Mercon Bu Sunarti.

Awalnya oseng-oseng ini merupakan masakan warung pinggiran jalan biasa. Namun menjadi terkenal ketika diolah oleh Bu Sunarti dengan rempah-rempah pedas dan terlihat rajangan cabe di sana-sini. Saking pedasnya sampai orang-orang bilang pedasnya seperti mercon. Dari sinilah dikenalnya Oseng kikil mercon sebagai kuliner Yogya.

Jadi, Indonesia ini luas dan kaya dengan aneka ragam kuliner yang kita miliki. Yuk langkahkan kaki kita jelajahi indahnya negeri ini. Mumpung masih muda, jelajahilah kekayaan negeri tercinta Indonesia.

(brl/red)

Source:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags