Kamu pasti udah denger kan tentang HIV/AIDS? Ya, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan pertahanan alami tubuh manusia ini tiap tahun jumlah penderitanya terus bertambah, terutama di wilayah dengan populasi yang padat penduduknya.
Selama puluhan tahun, HIV/AIDS ini diselimuti oleh mitos dan kesalahpahaman. Sehingga bukan tidak mungkin karena ketidak tahuan ini mendorong perilaku yang justru membuat lebih banyak orang terjangkit HIV Positif.
Nah, menurut Kepala sekretariat Komisi penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jabar, Imam Tedjarachmana, saat ditemui di sela-sela Asesment dan manajemen beresiko pada remaja di RS. Melinda 2 Bandung,menjelaskan sejumlah mitos mengenai HIV/AIDS ini. Lantas, apa saja sih mitos seputar dari HIV/AIDS ini? Yuk kita simak bersama-sama biar kamu ga salah memahami tentang HIV/AIDS ini.
1. Mitos HIV sama dengan AIDS.
HIV dan AIDS itu ternyata dua hal yang berbeda. Menurut Imam, HIV adalah nama virus pembawa penyakit defisiensi imun, sedangkan AIDS adalah diagnosa lanjutan setelah virus HIV berhasil menyerang dan melemahkan sistem imun seseorang. Artinya gak semua orang positif HIV juga terjangkit AIDS. Pengobatan HIV secara tepat bisa memperlambat progress HIV, sehingga pada akhirnya akan mencegah penderita HIV tersebut berkembang jadi AIDS.
2. Mitos HIV/AIDS masalah bagi kelompok heteroseksual, biseks, homoseksual dan pengguna napza.
Hubungan seks tanpa pengaman dengan berganti ganti pasangan serta jarum suntik memang menjadi faktor umum penyebab HIV. Namun harus diingat perilaku penyimpangan seksual tidak hanya pada kelompok berisiko tinggi, tapi juga bisa menjangkiti orang yang bekerja di dunia kesehatan saat melakukan transfusi darah ataupun cangkok organ tubuh.
3. Mitos HIV bisa menjangkiti orang yang tinggal atau tinggal bersama ODHA.
Imam menegaskan kalo HIV itu hanya bisa ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh tertentu yang mengandung konsentrasi tinggi dari antibody HIV seperti darah, sperma, cairan vagina dan anus serta HIV. Caranya masuknya melalui selaput lendir, luka terbuka atau goresan dari orang yang terinfeksi HIV.
So, jadi HIV itu gak nular saat kamu tukeran baju, bersalaman/bersentuhan, penggunaan toilet bersama, berbagi makanan dan minuman. Tapi kalo untuk ciuman bibir dengan mulut terbuka tetap berisiko jika ada darah yang terlibat di sana karena ada luka gigit, gusi berdarah dan sariawan. Meski sejumlah penelitian residu HIV melalui liur ini rendah, namun tetap saja berisiko. Jadi, jangan lakukan yah.
4. Mitos HIV dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk/serangga.
Memang benar HIV ini ditukarkan melalui darah, namun sampai sekarang belum ada bukti medis yangmenunjukkan bahwa gigitan nyamuk jadi salah satu medium penyebaran VIRUS HIV. Karena saat nyamuk berpindah lokasi menggigit, mereka ga masukin darah dari orang sebelumnya. Selain itu juga virus HIV tidak mampu bertahan lama di dalam serangga.
5. Obat terbaru bisa sembuhkan HIV/AIDS.
Meski dengan adanya obat-obat modern yang terbukti secara medis mampu ngurangin angka kematian akibat HIV/AIDS, namun obat retroviral ini musti diminum secara rutin sepanjang hidup. Jika bolong-bolong minumnya, maka virus dapat menjadi kebal sehingga menimbulkan efek samping yang lebih parah di kemudian hari. Ingat kawan, sampai sekarang belum ada obat penawar dari HIV/AIDS.
6.Pasangan ODHA ga perlu melakukan seks aman.
Bagi pasangan dengan ODHA, tetap harus melakukan seks dengan aman. Karena dua partner seksual dengan HIV positif bbisa memiliki genetika virus yang berbeda, sehingga dihawatirkan jika melakukan seks tanpa pengaman maka virus dapat menginfeksi satu sama lain dan berevolusi untuk menyerang tubuh dengan tipe virus baru. akibatnya sistem imun makin lemah dan ga menutup kemungkinan dibutukan perubahan terapi dan perubahan obat.
Nah, setelah kamu tahu tentang seputar mitos dari HIV/AIDS ini, kamu ga perlu khawatir secara berlebihan yah. Kamu sekarang bisa ikut ambil bagian untuk buat gerakan "STOP STIGMA DAN DISKRIMINASI" penderita HIV/AIDS. Jauhi penyakitnya, jangan jauhi orangnya dan tetap lindungi orang tersayang dari HIV yah.