Bumi merupakan rumah bagi banyak situs alam yang sangat indah. Sayangnya, karena perubahan cuaca dan iklim ditambah lagi dengan kecerobohan manusia beberapa situs alam tersebut terancam menghilang dalam 100 tahun ke depan atau bahkan bisa lebih cepat. Tempat-tempat wisata dan bersejarah juga termasuk di dalamnya.
Jika kamu berminat pergi ke luar negeri, mungkin kamu dan keluarga atau teman bisa mempertimbangkan pergi ke tempat ini sebelum tempat ini lenyap. Penasaran mana saja tempat wisata yang terancam hilang tersebut? Yuk baca artikel berikut ini.
1. Kepulauan Maladewa.
Kepulauan yang terletak sekitar 595 km di barat daya India tersebut hingga saat ini dikenal sebagai negara dengan permukaan terendah di dunia. Daratan di Maladewa mempunyai tinggi rata-rata sekitar 2,4 meter di atas permukaan air laut, sementara daratan terendahnya malah cuma memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dpl.
Para ilmuwan memprediksi bahwa tidak akan lama lagi global warming akan membuat Maladewa lenyap. Global warming membuat es di kutub meleleh dan mengakibatkan kenaikan air laut global sekitar 3 mm setiap tahunnya. Hal ini disebabkan terutama karena es di sebagian besar wilayah Kutub Selatan yang mencair. Ilmuwan dari IPCC mengungkapkan bahwa bisa jadi sekitar 100 tahun lagi air laut akan naik sekitar 1 meter, tentu saja bukan kabar yang baik untuk Maladewa.
2. Hutan Madagaskar.
Sebagian besar Madagaskar saat ini merupakan hutan belantara. Bagi dunia luar, masih ada beberapa daerah yang belum dimanfaatkan. Sebanyak 90% mikroorganisme tetap yang tumbuh di sini tidak pernah bisa ditemui di belahan dunia lainnya. Namun, hutan Madagaskar hanya akan bisa bertahan hingga tahun 2025 karena banyaknya pembakaran dan penebangan yang terjadi akhir-akhir ini. Tentu saja hal ini sangat disayangkan karena banyaknya spesies hewan dan tumbuhan langka di tempat ini yang kemungkinan bakalan punah bahkan sebelum sempat diteliti dan dimanfaatkan.
3. Great Barrier Reef, Australia.
Great Barrier Reef yang terletak di perairan Australia terkenal di seluruh dunia dengan keindahan gugusan terumbu karangnya. Namun naiknya air laut akibat dari pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan sekaligus merusaknya.
Charlie Veron, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan bahwa Great barrier Reef tak ada harapan lagi dan akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih ketika karbondioksida sudah menyentuh level yang sudah diprediksi mengkhawatirkan antara tahun 2030 dan 2060. Jika cuaca naik 1 derajat saja dari batas normal, rumput laut akan mulai sekarat dan akan sulit bertahan hidup.
4. Kuil Bagan, Myanmar.
Salah satu medali indah dan mulia dari kekaisaran Myanmar ini berukuran 42 km persegi. Wilayahnya dihiasi dengan ribuan pagoda kuno, stupa, kuil, aula pentahbisan, sampai monumen. Kuil Bagan adalah salah satu situs arkeologi terkaya di Asia Tenggara dengan memiliki sekitar 2200 monumen yang masih berdiri, tetapi ada sekitar 1000 yang sudah menjadi reruntuhan, 600 di antaranya menghilang karena terbawa banjir di musim hujan.
Pada tahun 1995 lalu hingga tahun 2008, situs ini direnovasi besar-besaran oleh pemerintah Myanmar. Tetapi karena banyaknya wisatawan yang memanjat ke atas kuil dan pagoda mengakibatkan bangunan ini lama-kelamaan semakin memburuk kondisinya.
5. Salju Kilimanjaro, Tanzania.
Gunung Kilimanjaro memiliki ketinggian sekitar 5895 meter di atas permukaan laut. Gunung ini juga merupakan titik tertinggi di Afrika. Dengan ketinggian seperti itu, puncak Kilimanjaro selalu ditutupi oleh salju abadi. Namun para peneliti memprediksikan bahwa salju yang berada di Kilimanjaro akan hilang dalam periode 20 tahun ke depan. Perkiraan tersebut tentu saja memiliki beberapa alasan ilmiah.
Menurut penelitian yang diadakan oleh para ilmuwan dari National Academy of Sciences, dalam beberapa tahun ke depan tepatnya pada tahun 2022, salju yang ada di Gunung Kilimanjaro dijamin akan hilang. Para ilmuwan tersebut telah menemukan bahwa 85% es yang menutupi gunung menawan ini terus mencair dari tahun ke tahun. Bahkan lebih dari seperempat lebih es di gunung ini sudah mencair pada awal tahun 2000-an.
6. Nuuk, Greenland.
Kota Nuuk merupakan ibu kota dari Greenland. Greenland sendiri memiliki penduduk sekitar 60 ribu jiwa, tetapi karena sebagian besar wilayahnya tertutup es, mengakibatkan sebagian besar wilayahnya tetap tak berpenghuni. Sekitar seperempat dari penduduknya tinggal di Nuuk, kebanyakan di antaranya tinggal di sepanjang daerah pantai.
Para ahli memperkirakan pada tahun 2100 nanti es di kepulauan Greenland akan meleleh. Nuuk sendiri yang merupakan pemukiman terpadat di Greenland akan sangat terancam karena lokasinya yang berada di pesisir. Dan lagi, di tempat ini juga terdapat tambang permata yang mengharuskannya dibangun sebuah penambangan.
7. Easter Island, Chile.
Secara gepgrafis, Easter Island atau yang biasa kita kenal dengan Pulau Paskah adalah sebuah pulau di Chile di sebelah tenggara Samudera Pasifik, bagian paling tenggara dari Segitiga Polynesia. Yang paling terkenal di sana adalah terdapatnya 887 patung-patung monumental. Patung ini disebut dengan Moai yang diciptakan pada awal masa Rapanui. Namun saat ini, situs tersebut sedang mengalami masa-masa sulit. Hampir di seluruh pulau, banyak Moai kembali lagi ke proses penciptaan awal.
Kondisi Moai memburuk dimana mereka kembali lagi menjadi ukiran batu polos akibat dari pelapukan alam. Besarnya arus wisatawan yang berkunjung ke Pulau Paskah membawa masalah berupa timbunan sampah dan rusaknya patung-patung. Selain itu, ekologi di pulau ini makin lama makin rusak.
Sebenarnya masih akan lebih banyak tempat di dunia ini, baik yang terkenal maupun tidak, yang akan hilang dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi jika manusianya tidak mencintai dan melindungi alam, akan semakin cepat pula tempat-tempat indah seperti di atas yang akan lenyap.