Sejak diperkenalkannya sistem navigasi satelit GPS, banyak pengemudi yang semakin bergantung pada perangkat yang satu ini. GPS digunakan untuk mempermudah sebuah perjalanan dari satu daerah ke daerah lain, terlebih jika kita belum mengenal daerah tersebut. Tak bisa dipungkiri, GPS memang membuat hidup banyak orang menjadi lebih mudah. Tapi yang namanya hidup, kadang kala kegagalan juga bisa saja terjadi. Begitu juga dengan petunjuk GPS, seperti beberapa kejadian berikut ini. Karena mempercayakan perjalanan pada petunjuk GPS yang salah, akhirnya para pengemudi ini alami kejadian fatal. Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (28/11), berikut kejadiannya.
1. Meninggal di pegunungan terpencil
https://www.oregonlive.com
Pada Maret 2011, Albert dan Rita Chretien akan menuju ke Las Vegas dengan mobil van Chevrolet Astro mereka dari British Columbia. Sepanjang jalan, mereka mengikuti petunjuk GPS mobil. Tanpa sadar, GPS itu membawa mereka ke daerah pegunungan yang terpencil dan berbahaya. Setelah menempuh perjalanan sepanjang 9 km, jalan menjadi tidak dapat dilewati karena mobil mereka terjebak dalam lumpur. Upaya untuk kembali ke jalan sia-sia, sehingga mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Sayangnya, mereka berjalan ke arah yang salah. Ditambah lagi lutut Rita yang cedera, memaksa Albert untuk pergi sendiri mencari bantuan. Dengan memakan salju untuk bertahan hidup, akhirnya Rita diselamatkan setelah 49 hari sendirian di sana. Dan tepat pada Oktober 2012, jasad Albert Chretien pun ditemukan. Diperkirakan ia telah mendaki sekitar 11 km dari tempat ia berangkat.
2. Tiga wanita masuk ke dalam danau
https://www.seattletimes.com
Pada Juni 2011, tiga wanita diselamatkan setelah terjebak dalam mobil SUV Mercedes-Benz yang masuk ke danau. Semua itu karena kesalahan GPS yang membawa mereka ke sebuah danau di Bellevue, Washington. Salah satu wanita yang mengemudi mengira bahwa mereka masih di jalan saat ia mengikuti petunjuk GPS mobil tepat pada tengah malam. Padahal sebenarnya mobil mereka tengah menuju ke danau. Meskipun tak ada yang cedera, namun terjebak dalam mobil yang tenggelam adalah pengalaman terburuk bagi ketiga wanita tersebut.
3. Berputar-putar selama dua hari ke negara lain
https://www.telegraph.co.uk
Pada Januari 2013, seorang wanita Belgia berusia 67 tahun, Sabine Moreau, dilaporkan hilang oleh putranya. Sebelumnya, ia mengatakan akan pergi ke Brussels untuk menjemput temannya. Tetapi ia hanya berputar-putar saja karena mengikuti petunjuk dari GPS-nya. Akibatnya ia harus mengisi bahan bakar beberapa kali, ditambah lagi kecelakaan dan harus tidur di dalam mobil. Akhirnya ia ditemukan dua hari kemudian, sekitar 1.450 km di Zegreb, Kroasia.
4. Meninggal dalam perjalanan memancing
https://oregonstateparks.org
Pada musim panas tahun 2015, Silas Wrigley, 69 tahun, hilang setelah berangkat memancing ke Oregon. Setelah pencarian selama seminggu, akhirnya ia ditemukan telah meninggal dalam mobilnya di jalanan yang jauh. Diperkirakan bahwa ia disesatkan oleh GPS mobilnya. Pihak yang menganalisis kematian Wrigley mengatakan bahwa kemungkinan ia telah melewati danau Owyhee, tempat seharusnya ia memancing, dan membawanya ke jalan terpencil di mana mobil dan tubuhnya ditemukan.
5. Seorang wanita meninggal dalam mobil yang terbakar
https://abc13.com
Pada Maret 2015, Iftikhar Hussain, dan istrinya, Zohra, berangkat dari rumah mereka di Chicago untuk mengunjungi keluarga di Indiana. Dengan mengikuti GPS dalam mobil, mereka melewati jembatan yang telah ditutup untuk perbaikan sejak tahun 2009. Meskipun banyak tanda peringatan jika jalan itu ditutup, Iftikhar terus saja melaju. Taampaknya ia lebih memperhatikan petunjuk GPS nya daripada tanda-tanda peringatan di sekitarnya. Mobil itupun akhirnya jatuh dari jembatan dengan ketinggian 11 meter dan langsung meledak. Iftikhar yang berhasil keluar dari dalam mobil pun akhirnya selamat, tapi tidak untuk istrinya yang meninggal dalam kobaran api.
6. Seorang sopir hampir terjun dari tebing
https://www.telegraph.co.uk
Pada tahun 2009, seorang pria asal Inggris, Robert Jones, hampir saja terjun dari tebing setinggi 30 meter bersama mobilnya setelah mempercayakan perjalanan pada GPS-nya. Setelah keluar dari jalan, ia melaju di jalanan yang curam dan sempit. Beruntunglah ia masih sadar dan langsung menghentikan mobilnya. Ia pun segera memanggil polisi untuk meminta bantuan. Jones yang bekerja sebagai sopir, mengatakan bahwa selama ini ia mempercayai GPS-nya untuk membantu pekerjaannya. Tapi untuk kejadian seperti ini, baru pertama kali ini ia alami. Meskipun menolak semua tuduhan di pengadilan, akhirnya Jones diperintahkan untuk membayar denda sebesar 900 karena telah mengemudi tanpa hati-hati.
7. Seorang wanita ditembak mati di jalan yang berbahaya
https://www.telegraph.co.uk
Seorang wanita asal Francisco, Regina Murmura, memutuskan untuk pergi berlibur ke pantai bersama suaminya pada Oktober 2015. Dengan mengandalkan GPS pada aplikasi selulernya, mereka menuju pantai Niteroi di Rio de Janeiro. Tanpa diketahui, bahwa aplikasi GPS itu telah membawa mereka ke Caramujo Favela yang sangat berbahaya. Mobil mereka diserang oleh para pedagang obat bius lokal. Para penjahat tersebut menembak Regina, sementara suaminya berhasil membawa mereka pergi dan menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya di sana, semuanya sudah terlambat karena Regina telah meninggal.
8. Turis Jepang mengendarai mobilnya ke laut
https://abcnews.go.com
Pada tahun 2012, tiga turis asal Jepang berlibur ke pulau North Stradbroke, Australia. Dengan mempercayakan petunjuk GPS, mereka melakukan perjalanan darat untuk menuju pulau tersebut. Namun sayangnya, GPS gagal menyebutkan adanya laut dan lumpur di antaranya. Saat mengendarai mobil dari Queensland, jalan kerikil yang mereka lalui lama-lama berubah menjadi lumpur. Mereka terus mengikuti petunjuk GPS meskipun ada perasaan was-was. Setelah melakukan perjalanan sejauh 500 meter, akhirnya mobil mereka terjebak dalam lumpur. Semuanya menjadi lebih buruk ketika air mulai menuju ke mobil, dan memaksa mereka untuk meninggalkan kendaraan. Hanya dalam waktu empat jam, mobil itu berada pada kedalaman 2 meter.