Keindahan satu kota didasarkan pada faktor-faktor yang berbeda seperti orang-orangnya, kebersihan, pemandangan, gaya arsitektur, kedamaian dan sebagainya. Dan ternyata permainan warna juga memegang peran penting dalam menghasilkan keindahan kota yang unik dan luar biasa. Berikut adalah 10 kota yang hidup penuh warna yang ada di dunia.
1. Chefchaouen, Maroko.
Kota Chefchaouen yang indah dan mungil ini terletak di Gunung Rif di barat laut Maroko. Tempat ini dikenal karena bangunannya yang menawan dan didominasi warna biru. Desain kebiru-biruan ini diperkenalkan pada tahun 1930 oleh para pengungsi Yahudi. Warna biru dalam Yudaisme dianggap sebagai simbol untuk langit dan surga. Ini juga menunjukkan bahwa orang harus hidup dengan kesadaran spiritual.
Penduduk asli Chefchaouen secara rutin mengecat ulang bangunan mereka dengan warna biru untuk memperingati tradisi lama Yahudi dan menjaga sejarahnya tetap hidup. Desa ini bersinar berbeda di berbagai waktu dalam sehari. Bahkan bisa tampak seperti dunia air biru jernih selama kondisi basah sehabis hujan. Tempat indah ini dihuni oleh 40.000 orang dan memiliki suasana yang sangat tenang. Kota bersejarah dan indah ini menawarkan restoran, toko, kafe, dan akomodasi murah.
2. Saint John, New Brunswick, Kanada.
Kota tertua yang tergabung di Kanada pada tahun 1975 adalah Kota St. John di Provinsi New Brunswick. Terletak di Teluk Fund yang eksotis, kota ini terkenal luas karena rumah-rumah petaknya yang berwarna cerah dan juga merupakan salah satu daya tarik populer bagi wisatawan.
The Jellybean Row, sebagaimana penduduk asli menyebutnya, adalah rumah yang penuh warna, dan nama itu merujuk ke jalan di kawasan pusat Kota Saint John. Mereka mengecat rumah mereka dengan warna-warna cerah untuk mempertahankan keindahannya sehingga meskipun cuaca sedang berkabut pun setiap rumah tetap bisa terlihat dengan warnanya yang unik. Tur jalan kaki keliling Kota St. John jelas bisa menjadi pengalaman yang tidak mungkin dilupakan.
3. La Boca, Buenos Aires, Argentina.
Di Buenos Aires, ada sebuah lingkungan terkenal dengan rumah-rumah kayu berwarna-warni yang tradisional dengan jalur pejalan kaki yang ramah yang disebut La Boca. Ada banyak komunitas seniman di tempat ini di mana mereka melakukan berbagai bentuk seni dan memanfaatkan rumah-rumah kayu warna-warni sebagai elemen untuk latar belakangnya.
Tarian Tango adalah salah satu atraksi utama di kota ini yang menjadi alasan mengapa para wisatawan akan sering melihat penari tango di setiap sudut La Boca. Mereka juga terkenal dengan pameran besar lukisan dan foto.
4. Longyearbyen, Svalbard, Norwegia.
Longyearbyen adalah kota paling utara yang terletak di Kepulauan Norwegia, Svalbard. Nama kota ini berasal dari seseorang bernama John Longyear yang memprakarsai Arctic Coal Company pada tahun 1906. Tempat ini terkenal karena rumah-rumah kayunya yang penuh warna. Mereka dibuat bertumpuk-tumpuk dan berdekatan satu sama lain untuk menjaga rumah-rumah penuh warna ini tahan terhadap tanah kota yang beku sepanjang waktu.
Populasi di Longyearbyen hanya sekitar 2040 jiwa dan tidak ada koneksi jalan yang jelas ke kota ini. Penduduk setempat menggunakan skuter salju sebagai moda transportasi mereka.
5. Santorini, Yunani.
Kalau yang satu ini sih sudah sangat terkenal. Pulau Santorini yang indah ini terletak di tenggara Yunani dengan berisikan 15 desa tradisional nan indah. Daya tarik utamanya adalah rumah-rumah putih bercahaya serta jalan-jalan batu yang sempit. Rumah-rumah unik ini dilengkapi balkon yang melihat matahari terbenam yang menakjubkan.
Selama abad ke-19, diyakini bahwa penduduk Santorini mulai menggunakan kapur untuk menghiasi rumah mereka karena sifat pengoksidasi kapur, daya tahan, dan harganya yang murah. Seiring waktu, warna putih ternyata menjadi tren yang memberikan homogenitas dan ciri khas di Pulau Santorini.
6. Burano, Venice, Italia.
Pulau kecil Burano terletak di laguna utara Kota Venesia. Keempat pulau tersebut saling terhubung oleh sebuah jembatan. Bagian terbaik dari tempat ini adalah rumah mereka yang beraneka warna yang berjejer di sisi-sisi kanal. Bayangan rumah-rumah indah ini dipadukan dengan air hijau kanal benar-benar terlihat seperti surga.
Di masa lalu, memancing adalah mata pencaharian utama di Burano. Para nelayan mengalami kesulitan mengenali rumah mereka karena kabut tebal. Itu sebabnya mereka mengecat rumah mereka dengan berbagai warna. Kejadian inilah yang diyakini telah memulai kebiasaan mewarnai di Burano.
Saat ini, Burano mengadopsi skema warna tertentu dan sistem yang berbeda dalam mengecat rumah mereka. Misalnya, jika penduduk setempat ingin mengecat rumah mereka, mereka harus mengirimkan permintaan resmi kepada pemerintah yang kemudian akan memberi tahu mereka tentang warna yang diizinkan untuk gunakan.
7. Nyhavn, Kopenhagen, Denmark.
Distrik pelabuhan yang menakjubkan ini memiliki kapal-kapal kayu dan rumah-rumah yang berwarna-warni di kedua sisi kanal Nyhavn yang menjadi daya tarik utamanya. Rumah-rumah indah ini dibangun semenjak abad ke-17. Saat ini, banyak rumah tua di tempat ini diubah menjadi kafe dan restoran.
Ternyata rumah-rumah ini memiliki nomornya sendiri. Contohnya, rumah nomor 9 yang dibangun tepatnya pada tahun 1661 ini masih mempertahankan bentuk aslinya dan merupakan yang tertua di Nyhavn.Banyak rumah di daerah ini ditempati oleh seniman Denmark terkenal. Seperti rumah nomor 20 yang dulunya adalah rumah Hans Christian Anderson, seorang penulis Denmark yang populer.
8. Kampung Jodipan, Malang, Indonesia.
Salah satu desa warna yang hits banget di Indonesia adalah Kampung Jodipan yang terletak di Kota Malang, Jawa Timur. Di desa wisata ini terdapat puluhan rumah yang dicat warna warni. Menariknya, dulunya perkampungan ini adalah perkampungan kumuh yang disulap oleh sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai bagian dari penelitian mereka. Dan seperti yang kalian lihat, kondisinya sekarang sudah beda 180 derajat, bahkan bisa dibilang tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata paling menarik di kota Malang.