Dunia sedang gempar oleh fenomena wabah Virus Corona yang penyebarannya dimulai dari kota Wuhan di China. Seluruh dunia seperti harus siaga akan penyebarannya yang bisa tak terduga. Tapi tahukah kalian kalau pernah terjadi wabah penyakit arau pandemi yang jauh lebih mematikan daripada Corona?
Para ilmuwan dan peneliti medis selama bertahun-tahun berbeda pendapat tentang definisi yang tepat dari pandemi (apakah itu pandemi atau epidemi). Tetapi satu hal yang disetujui semua orang adalah bahwa kata tersebut menggambarkan penyebaran penyakit yang luas, melebihi apa yang biasanya terjadi di wilayah geografis.
Kolera, wabah pes, cacar, dan influenza adalah beberapa pembunuh paling brutal dalam sejarah manusia. Dan wabah penyakit ini melintasi perbatasan internasional, terutama cacar, yang sepanjang sejarah, telah menewaskan antara 300-500 juta orang dalam 12.000 tahun keberadaannya. Namun di luar cacar, beberapa wabah paling mematikan yang pernah terjadi di dunia ini yang bisa menewaskan jutaan hingga ratusan juta orang. Apa saja? Berikut daftarnya.
1. The Black Death (Tahun 13461353).
Korban: 75200 juta jiwa
Penyebab: Wabah Pes
Dari tahun 1346 hingga 1353 wabah ini menghancurkan Eropa, Afrika, dan Asia, dengan jumlah korban jiwa diperkirakan antara 75 dan 200 juta orang. Diduga berasal dari Asia, wabah ini kemungkinan besar melintasi benua melalui kutu yang hidup di tikus yang begitu sering hidup di atas kapal dagang. Pelabuhan yang menjadi pusat dan aspek penting kota-kota besar pada saat itu adalah tempat berkembang biak yang sempurna untuk tikus dan kutu. Dengan demikian bakteri berbahaya berkembang dan menghancurkan tiga benua sekaligus setelahnya.
2. Wabah Flu (Tahun 1918).
Korban: 20 50 juta jiwa
Penyebab: Influenza
Antara tahun 1918 dan 1920, wabah influenza yang mematikan merebak di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari sepertiga populasi dunia, dan mengakhiri kehidupan 20-50 juta orang. Dari 500 juta orang yang terinfeksi pandemi tahun 1918, angka kematian diperkirakan 10% hingga 20%, dengan jumlah 25 juta kematian dalam 25 minggu pertama saja.
Yang membedakan pandemi flu 1918 dari wabah influenza lainnya adalah para korbannya, di mana influenza sebelumnya hanya membunuh remaja dan orang tua atau pasien yang sudah lemah. Wabah flu yang satu ini mulai menyerang orang dewasa muda yang masih kuat sekalipun dan benar-benar sehat, sementara anak-anak dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah masih hidup.
3. Wabah HIV/AIDS (Pada puncaknya tahun 20052012).
Korban: 36 juta jiwa
Penyebab: Virus HIV/AIDS
Pertama kali diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976, HIV/AIDS telah benar-benar membuktikan dirinya sebagai pandemi global, menewaskan lebih dari 36 juta orang sejak tahun 1981. Saat ini ada antara 31 dan 35 juta orang yang hidup dengan HIV di dalam tubuhnya, sebagian besar dari mereka berada di Afrika Sub-Sahara, di mana 5% dari populasi terinfeksi, sekitar 21 juta orang.
Ketika kesadaran telah tumbuh, perawatan baru telah dikembangkan yang membuat HIV jauh lebih mudah dikelola dan banyak dari mereka yang terinfeksi bisa terus menjalani kehidupan yang produktif. Antara 2005 dan 2012, kematian global tahunan akibat HIV / AIDS turun dari 2,2 juta menjadi 1,6 juta.
4. Wabah Justinian (Tahun 541542).
Korban: 25 juta jiwa
Penyebab: Wabah Pes
Diperkirakan telah membunuh sekitar setengah populasi Eropa. Wabah Justinian adalah wabah penyakit pes yang menimpa Kekaisaran Bizantium dan kota-kota pelabuhan Mediterania, menewaskan hingga 25 juta orang pada tahun terakhir masa terornya.
Dianggap sebagai insiden wabah pes pertama yang tercatat, wabah Justinian meninggalkan jejaknya di dunia, menewaskan hingga seperempat populasi Mediterania Timur dan menghancurkan Kota Konstantinopel, di mana pada puncaknya ia membunuh sekitar 5.000 orang per hari di suatu kota dan akhirnya mengakibatkan kematian 40% dari populasi kota tersebut.
5. Wabah Antonine (Tahun 165 SM).
Korban: 5 juta jiwa
Penyebab: Tidak diketahui
Juga dikenal sebagai Plague of Galen, Plague Antonine adalah pandemi kuno yang memengaruhi Asia Kecil, Mesir, Yunani, dan Italia dan diduga sebagai cacar atau campak, meskipun penyebab sebenarnya masih belum diketahui. Penyakit tak dikenal ini dibawa kembali ke Roma oleh tentara yang kembali dari Mesopotamia sekitar tahun 165 M. Tanpa sadar, mereka telah menyebarkan penyakit yang akhirnya akan menewaskan lebih dari 5 juta orang dan menghancurkan tentara Romawi.
6. Wabah Flu Asia (Tahun 19561958).
Korban: 2 juta jiwa
Penyebab: Influenza
Flu Asia adalah wabah pandemi Influenza A subtipe H2N2, yang berasal dari Cina pada tahun 1956 dan berlangsung hingga tahun 1958. Dalam masa dua tahun, Flu Asia menyebar dari provinsi Guizhou ke Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Perkiraan jumlah korban meninggal karena Flu Asia bervariasi tergantung pada sumbernya, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan 2 juta kematian, 69.800 di antaranya dari AS saja.
7. Third Cholera Pandemic (Tahun 18521860).
Korban: 1 juta jiwa
Penyebab: Kolera
Dianggap sebagai yang paling mematikan dari tujuh pandemi kolera yang pernah terjadi, Pandemi Kolera Ketiga di abad ke-19 ini berlangsung dari tahun 1852 hingga 1860. Seperti pandemi pertama dan kedua, Pandemi Kolera Ketiga berasal di India, menyebar dari delta Sungai Gangga sebelum menyebar melalui Asia, Eropa, Amerika Utara dan Afrika dan mengakhiri kehidupan lebih dari satu juta orang.
Dokter asal Inggris, John Snow, ketika bekerja di daerah miskin di London, melacak kasus kolera ini dan akhirnya berhasil mengidentifikasi air yang terkontaminasi sebagai sarana penularan penyakit tersebut. Sayangnya di tahun yang sama dengan penemuannya (1854) dicap sebagai tahun terburuk pandemic tersebut, di mana 23.000 orang meninggal di Inggris.
8. Sixth Cholera Pandemic (Tahun 19101911).
Korban: 800.000+ jiwa
Penyebab: Kolera
Seperti lima inkarnasinya sebelumnya, Pandemi Kolera Keenam berasal dari India di mana ia menewaskan lebih dari 800.000 jiwa sebelum menyebar ke Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur, dan Rusia. Pandemi Kolera Keenam juga merupakan sumber wabah Kolera Amerika terakhir (19101911).
Otoritas kesehatan Amerika, yang telah belajar dari masa lalu, dengan cepat berusaha untuk mengisolasi yang terinfeksi, dan pada akhirnya hanya 11 kematian terjadi di AS. Pada tahun 1923, kasus-kasus kolera telah berkurang secara dramatis, meskipun masih konstan terjadi di India.