Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Akibatnya, Indonesia memiliki tingkat kerawanan gempa, baik skala rendah maupun tinggi. Melalui gempa skala tinggi, kemungkinan akan terjadinya pergeseran lempeng pada sisi lautan yang berpotensi menimbulkan adanya tsunami.
Saat ini, terjadinya tsunami bukan hanya karena gempa saja. Adanya gunung meletus di tengah lautan juga bisa menimbulkan tsunami bagi daratan akibat lahar yang dikeluarkan. Di Indonesia, tsunami telah terjadi beberapa tahun di berbagai wilayah hingga saat ini. Berikut catatannya.
1. Tsunami Laut Banda (1938).
Gempa bumi pertama yang menyebabkan tsunami terjadi di Indonesia yakni berada di wilayah Laut Banda. Terjadi pada 1 Februari 1938, menjadi gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Selain itu, gempa bumi menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter dan tidak adanya korban jiwa dalam peristiwa ini.
2. Tsunami Sulawesi Tengah (1968).
Gempa bumi melanda lepas Pantai Tambu, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, dengan kekuatan sekitar 6.0 SR. Gempa bumi ini terjadi pada 14 Agustus 1968 dan memicu datangnya gelombang tsunami setinggi 10 meter. Melalui kejadian ini, sedikitnya 200 orang dinyatakan meninggal.
3. Tsunami Sumba (1977).
Gempa Bumi Sumba adalah rangkaian gempa yang terjadi di lepas pantai Sumba, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Terjadi tanggal 19 Agustus 1977, gempa ini menewaskan sedikitnya 316 orang. Adanya gempa menyebabkan gelombang tsunami dengan ketinggian 15m.
4. Tsunami Flores (1992).
12 Desember 1992, terjadi gempa bumi berkekuatan 7,8 SR akibat longsor di bawah laut pada lepas Pantai Flores, Indonesia. Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter, yang menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya.
Selain itu, sekitar 2.100 orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang, 447 luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi. Gempa ini sedikitnya menghancurkan kabupaten yang terkena gempa ini, di antaranya Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah terdampak yakni Maumere, lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.
5. Tsunami Banyuwangi (1994).
Pada 3 Juni 1994, bencana gelombang tsunami terjadi di bagian timur pantai selatan Jawa Timur. Kejadian ini menyusul adanya gempa tektonik di Samudra Hindia.
Akibatnya pemukiman di pesisir pantai mengalami kerusakan total seperti Pantai Plengkung, Pantai Pancer, dan Pantai Rajegwesi rata dengan tanah. Melalui kejadian ini diperkiraan sekitar 215 jiwa dinyatakan meninggal.
6. Tsunami Kepulauan Banggai (2000).
Pada 4 Mei 2000, terjadi gempa berkekuatan 6,5 SR Pukul 12:21 WITA di lepas pantai Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia. Gempa ini menewaskan sedikitnya 54 orang dan lebih dari 264 orang luka-luka.
Gempa ini menyebabkan gelombang tsunami lokal setinggi 3 meter dan terjadinya gempa susulan sebanyak 9 kali. Akibatnya sekitar 23.000 rumah penduduk rusak diterjang oleh ombak lautan.
7. Tsunami Pangandaran (2006).
Tanggal 17 Juli 2006, Tsunami menerjang lepas Pantai Pangandaran. Terjadinya tsunami disebabkan adanya gempa berkekuatan 6.8 Skala Richter pada pukul 15.19 WIB. Pusat gempa berada di Samudera Hindia lepas pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 5 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa. Terjangan tsunami telah menewaskan setidaknya 668 jiwa di Provinsi Jawa Barat, seperti Cipatujah, Tasikmalaya, Ciamis, serta Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworeja di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta.
8. Tsunami Pantai Barat Sulawesi (2018).
Pada 28 September 2018, terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.
Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Adanya gempa bumi, memicu terjadinya tsunami dengan ketinggian 5 meter di Kota Palu.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sekitar 2.073 orang dinyatakan meninggal, yang terdiri dari Kota Palu 1.663 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulbar serta kerusakan rumah sebanyak 66.390.
9. Tsunami Selat Sunda (2018).
Di penghujung tahun 2018, Indonesia baru saja mengalami bencana tsunami di bagian selatan perairan Selat Sunda, Pantai Banten, dan Lampung. Terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018, peristiwa tsunami ini tidak memiliki peringatan awal berupa gempa bumi terlebih dahulu. Namun akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang membuat gelombang arus pasang naik setinggi 5 meter menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Diperkirakan tsunami terjadi pada pukul 21.17 WIB, yang mengakibatkan setidaknya 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka dan 159 orang masih dinyatakan hilang. Kemudian jumlah pengungsi mencapai 21.991 orang. Sementara kerusakan fisik antara lain 924 unit rumah rusak, 73 penginapan/hotel/vila mengalami kerusakan, 434 perahu rusak, 24 mobil rusak, 41 motor rusak, dan fasilitas publik seperti pelabuhan/dermaga rusak, berdasarkan data sementara BNPB hingga Rabu, 26 Desember 2018.