Bagi pencinta film era 2000-an mungkin tidak asing lagi dengan Negeri 5 Menara. Film bergenre drama religi ini berfokus pada sosok Alif (Gazza Zubizareta), pemuda asal Maninjau, Sumatra Barat yang terpaksa menuntut ilmu di Pondok Madani demi memenuhi permintaan ibunya agar dia kelak menjadi pemuka agama layaknya Buya Hamka.
Sempat pesimis karena ingin masuk SMA, dia akhirnya menemukan kehidupan baru di Pondok Madani, mulai dari wawancara kiai kondang, mengikuti turnamen sepak bola, sampai berpidato dengan bahasa Arab dan Inggris. Semua kenangan manisnya selama belajar di Pondok Madani mulai dituangkan lewat karya tulisannya berjudul Negeri 5 Menara. Oleh karena itu, Negeri 5 Menara menjadi film alternatif bagi kamu yang sedang bersemangat mendalami ilmu agama Islam sekaligus belajar arti kehidupan pesantren.
Pemain filmNegeri 5 Menaraada yang masih eksis di layar kaca maupun berkarier di bidang lain. Seperti misalnya David Chalik mulai terjun ke dunia politikus sebagai calon wakil wali kota Bukittinggi serta Mario Irwinsyah menekuni profesinya sebagai pencipta serial animasi Nussa dan Rara. Walaupun sudah jarang berkumpul seperti dulu, mereka telah sukses menempuh kariernya masing-masing dengan bertabur prestasi gemilang.
Nah, berikut ini merupakan kabar terkini para pemain Negeri 5 Menara.
1. Gazza Zubizareta (Alif).
Foto: www.tribunnews.com
Aktor lulusan Sae Institute Indonesia ini mulai dikenal masyarakat sejak memerankan Alif. Dia sukses menjiwai perannya sebagai santri Pondok Madani asal Maninjau, Sumatra Barat yang sedikit temperamental dan berjiwa kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan rumit. Kepopulerannya tersebut membuatnya langsung digandeng oleh Yovie and Nuno sebagai model video klip Galau.
Dia pun sempat membintangi film Garuda 19 sebagai Yazid, salah satu pesepak bola timnas U-19 yang jago berenang dan pandai bermain bola pantai. Seiring berjalannya waktu, kabar Gazza di dunia entertaiment kini jarang terdengar karena kesibukannya berkarier di belakang layar.
2. Sakurta Ginting (Randai).
Foto: akurat.co
Mantan aktor cilik yang namanya populer berkat membintangi sinetron Kiamat Sudah Dekatini unjuk kebolehan berakting sebagai Randai. Sahabat karib Alif sejak SMP ini selalu menghabiskan waktu bermain di sungai bersama Alif di waktu menjelang Maghrib. Kebersamaan mereka harus berakhir setelah Alif merantau ke Pondok Madani. Demi mengobati rasa rindu pada sahabatnya, Randai sering mengirim berbagai surat kepada Alif agar dia terus bersemangat menjalani pendidikannya di Pondok Madani dengan sepenuh hati.
Sempat vakum cukup lama demi fokus mengurus organisasi kuliahnya, dia kembali hadir di sitkom Net Tv berjudul Mimpi Metropolitan.Iamemerankan Prima Irama, seorang penonton bayaran yang berambisi mewujudkan mimpinya sebagai artis ibu kota lewat kemampuan akting monolognya bak Chairil Anwar.
3. Ernest Samudera (Said).
Foto: www.liputan6.com
Jauh sebelum dikenal sebagai aktor spesialis film action, Ernest ternyata pernah terlibat di film Negeri 5 Menara sebagai Said. Dia diceritakan sebagai santri Pondok Madani asal Surabaya yang sangat mengidolakan Arnold Schwarzenegger dan terobsesi dengan hal berbau binaragawan. Selain itu, dia pernah memegang jabatan penjaga kedisplinan Pondok Madani selama 1 tahun lebih. Namun di kemudian hari, dia malah kena hukuman berat akibat ketahuan melanggar peraturan Pondok Madani, yaitu terlambat menghadiri acara pengajian Al-Quran. Meskipun begitu, dia tetap optimis dalam menghadapi segala konsekuensinya tanpa mengeluh.
Setelah lepas dari bayang-bayang karakter Said, Ernest terakhir kali berakting di film Perburuan sebagai Dipo, sang prajurit PETA yang ikut berjuang membantu bekas pimpinannya Hardo (Adipati Dolken) bersembunyi di hutan demi menghindari kejaran tentara Jepang.
4. Eriska Rein (Sarah).
Foto: www.wowkeren.com
Terbiasa berakting film genre romantis, Eriska Rein sukses memerankan sosok wanita muslimah bernama Sarah. Dia sangat menggemari dunia fotografi sampai-sampai tertarik dengan foto pemandangan bunga di sekitar Pondok Madani. Kegemarannya tersebut membuatnya bertemu dengan Alif untuk diajak foto bareng, tetapi malah keburu dipanggil ibunya karena urusan dapur.
Sempat vakum karena sibuk mengurus keluarganya, Eriska mulaicomeback di sinetron Perempuan Pilihan.Ia berperansebagai Winda, seorang wanita karier yang selalu bertingkah baik dan terkadang ceroboh dalam urusan tanggung jawab.
5. Billy Sandy (Baso).
Foto: www.indonesianfilmcenter.com
Sama halnya dengan Gazza, nama Billy juga ikut melambung lewat Negeri 5 Menara sebagai Baso. Dia adalah santri dari Gowa, Sulawesi Selatan yang kehidupannya tidak bisa lepas dari Al-Quran. Hal ini dilakukan supaya dia menjadi Hafiz di kampung halamannya apabila lulus dari Pondok Madani nanti. Sayang, mimpinya harus tertunda sejenak karena neneknya sakit-sakitan sehingga membuat dia terpaksa meninggalkan Pondok Madani untuk selama-lamanya.
Pernah tampil di berbagai sitkom Tanah Air pada pertengahan 2010-an, Billy kini aktif di YouTube bernama Bangblis dengan kontennya berisi ulasan cara bermain Mobile LegenddanDOTA.
6. Ikang Fawzi (Kiai Rais).
Foto: housingstate.id
Rocker terbaik Tanah Air era 80-an ini terkenal dengan perannya sebagai Kiai Rais, sang pemimpin Pondok Madani yang kerap kali mengeluarkan jurus kata-kata mutiaranya demi membangkitkan semangat santri Pondok Madani dalam menghadapi kerasnya kehidupan di dunia dan akhirat. Di samping itu, dia pernah memberikan apresiasi setinggi langit pada geng Sohibul Menara atas keberhasilannya memperbaiki genset listrik Pondok Madani.
Selain malang-melintang di dunia musik dan perfilman, Ikang Fawzi mulai sibuk merambah bidang properti dengan bergabung sebagai pemilik PT Bina Sejahtera Bangun Persada selama hampir 3 dekade.
7. Donny Alamsyah (Ustad Salman).
Foto: www.kompas.com
Pemeran Ustaz Salman, pengajar kelas Pondok Madani ini yang pertama kali mencetuskan kalimat Man Jadda Wa Jadda untuk membakar semangat para santrinya dalam menghadapi tantangan hidup kini.
Donny masih aktif bermain di sejumlah film Tanah Air, salah satunya berjudul Pemburu Di Manchester Biru pada tahun 2020 sebagai ayah Hanif.
8. Andhika Pratama (Fahmi).
Foto: www.nusabali.com
Andhika memerankan pimpinan redaktur majalah Syams bernama Fahmi yang mempunyai ciri khas berbicara khas Jawa medok. Andhika kini mengisi acara Semprod alias Semprul Podcast produksi Kuy Entertainment bersama komika Uus dan Gading Marten. Mereka membahas tentang obrolan khas anak nongkrong dalam kehidupan sehari-hari, seperti mabar bareng dan mengetahui sisi lain artis.