Di tengah mewabahnya Covid-19, banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Dalam kondisi seperti ini, keberadaan teknologi informasi menjadi andalan seperti untuk video conference dengan tim di kantor maupun rapat dengan partner bisnis. Aplikasi video conference pun makin banyak dipakai pengguna dan pilihannya pun beragam seperti Zoom, Google Hangouts Meets, Skype, dan lain-lainnya.
Dengan berbagai kemudahan melakukan video conference, kamu harus waspada soal masalah keamanannya. Video conference sering disusupi dan diganggu orang asing atau hacker. Melakukan serangan berupa gangguan dari luar yang membajak video converence yang tengah berlangsung dengan mengirim gambar porno atau ujaran kebencian beserta ancaman.
Yuk, simak sembilan tips aman saat melakukan video conference.
1. Gunakan aplikasi video conference resmi atau berlangganan dan gunakan versi terbaru dan diunduh dari sumber resmi.
Foto: main-main.id
2. Pastikan saat menggunakan aplikasi video conference memiliki fitur enkripsi, end-to-end encryption, private chat, link communication, atau sejenisnya dan dapat diaktifkan pada saat telekonferensi berlangsung.
Foto: Duke today
3. Selalu perbarui ID, PIN, atau password setiap pelaksanaan video conference. Pastikan password yang kamu gunakan kuat minimal 8 karakter kombinasi huruf besar kecil dan karakter khusus.
Foto: Forbes
4. Jangan pernah menyebar link, identitas, dan password meeting untuk publik. Bagikan hanya kepada peserta.
Foto: Freepik
5. Pastikan aplikasi video conference yang kamu gunakan meminta izin terlebih dahulu ketika mengaktifkan kamera atau mikrofon. Jangan sampai ada permintaan akses kamera atau mikrofon yang tersembunyi.
Foto: Jest Junior
6. Lakukan kegiatan video conference di tempat terang dan situasinya kondusif.
Foto: Tek.Id
7. Jangan mengunggah tangkapan layar video conference yang menampilkan meeting ID, nama peserta atau info lainnya untuk publik.
Foto: teknologi.bisnis.com
8. Gunakan jaringan internet pribadi atau jaringan internet yang terpercaya.
Foto: The Verge
9. Gunakan jaringan yang sudah dilengkapi dengan perangkat atau aplikasi Virtual Private Network (VPN) resmi/berlangganan.
Foto: Forbes