Bagi pembaca Brilio yang merasa anaknya susah makan, tidak ada salahnya menggunakan metode Baby Led Weaning (BLW). Dalam menerapkan metode ini si kecil dipercaya memegang kendali pada saat makan sendiri. Dengan mengunakan insting pada diri mereka akan lebih mengeksplorasi makanan dan caranya, sehingga menimbulkan minat dan ketertarikan lebih.
Berikut beberapa manfaat dari metode BLW ini, di antaranya.
1. Anak akan merasa senang ketika makan.
2.Tidak perlu lagi main kejar-kejaran ketika menyuapi si kecil.
3. Meningkatkan motorik si kecil karena harus menggengam, mengenal tekstur.
4. Menghilangkan aksi tutup mulut si kecil ketika disuapin.
5. Membentuk kemandirian dan meningkatkan kepercayaan diri Karena merasa bisa melakukan sendiri.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan metode BLW ini, yakni.
1.Perhatian tetap diperlukan.
Pastikan bayi dalam kondisi lapar ketika waktu makan, maksudnya jangan makan setelah langsung habis minum ASI. pemberian yang sering dalam jumlah sedikit bisa menjadi solusi. Ini persiapan awal yang dibutuhkan, frekuensi dan jam makan usahakan teratur. Agar si kecil tahu akan kondisi lapar dan jam makan.
Memperhatikan mulai dari persiapan, bayangan BLW tidak akan seperti kita makan. Namun pasti sudah terbayangkan ketika bayi mencoba untuk makan sendiri. Berantakan menjadi hal yang lumrah. Jadi persiapakan mulai dari baju, sudahkah siap bajunya terkena noda. Jika perlu ganti dengan baju rumah.
Kondisikan tempat area makan bersih, pastikan bayi berada di area yang jelas. Jika memiliki baby chair akan lebih memudahkan. Kebersihan dan steril menjadi perhatian utama, karena si kecil belum mengerti mana yang bisa dimakan dan mana yang tidak.
Si kecil bisa makan sendiri bukan berarti dibiarkan tanpa pengawasan. Bisa saja bayi tersedak, mengambil makanan yang kotor, atau butuh semangat dari bunda untuk menaikkan mood lagi. Menit awal si kecil akan merasa sangat tertarik dan mencoba untuk makan dengan lahap, namun Jangan heran ketika sudah mulai bosan akan gampang teralihkan perhatian. Disinilah peran bunda diperlukan untuk mengembalikan semangat makan.
2. Mulai setelah bayi berusia 6 bulan.
Setelah anak mendapatkan ASI eksklusif, metode BLW sudah bisa diterapkan. Karena saat berusia 6 bulan lidah si kecil sudah mulai mempunyai kemampuan untuk mengecap rasa. Anak pun sudah bisa mengunyah bahkan melepehkan jika dia tidak suka akan tekstur atau rasanya.
Ada beberapa polemik terkait BLW karena bayi langsung diberi finger food yang teksturnya padat. Hal ini dijadikan permasalahan karena ketidaksiapan bayi dalam mencerna makanan kasar. Jadi sebaiknya berikan tekstur lembut terlebih dahulu untuk lebih amannya. Namun metode BLW lebih membiarkan anak untuk makan sendirinya.
Ketakukan akan pilih-pilih makanan atau picky eater bisa diminimalisir dengan memberi varian makanan yang berbeda. Dan jangan lupa untuk mencatat, agar tahu mana yang anak suka dan mana yang tidak suka. Bisa jadi ibunya tidak suka tapi anaknya suka. Jadi berikan apapun makanannya, bukan yang menurut bundanya aja suka. Makanan dari bahan tradisional suka terlupakan, ubi yang kaya karbo dan contoh lainnya bisa dijadikan alternatif variasi.
3. Perhatikan nutrisi yang juga tidak kalah penting.
Diawali dengan perencanaan makan atau meal plan agar memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Sebenarnya makanan yang diperkenalkan kepada anak adalah sama dengan kita, namun perhatikan kandungan lemak, protein, dan seratnya.
Polemik makanan bayi bercita rasa banyak terjadi. Sebenarnya gula dan garam pemberi rasa bukan hal yang haram buat bayi, hanya saja batasan yang dikonsumsi harus sesuai dengan takaran WHO. Kasian juga anak kalau disiksa untuk makan makanan yang tak berasa atau hambar. Justru jika diberikan makanan yang berasa akan merangsang saraf dan melatihnya, selama tidak berlebihan.
Jadi silahkan menetapkan metode MPASI (Makanan Pendamping Asi) yang sesuai untuk bunda dan bayi. Semangat untuk selalu belajar.