Berawal dari penemuan perahu baja di dasar Sungai Bengawan Solo oleh warga Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, petugas dari Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Triwulan Mojokerto memperkirakan panjang perahu sekitar 3,8 meter dan lebar 1,5 meter. Diduga kuat perahu ini berasal dari masa Perang Dunia I hingga II.
Di sekitar perahu ditemukan dua koin yang bertuliskan Hindia Belanda di mana koin tersebut bernilai 1 sen dan 2,5 sen yang dibuat pada tahun 1902 dan 1909. Selain itu, ditemukan juga sebuah peluru yang masih dikategorikan sebagai peluru aktif.
Setelah dilakukan ekskavasi, tidak hanya satu perahu, namun tiga perahu ditemukan. Perahu utama berukuran 7,6 meter dan terdapat dua sekoci yang berukuran 3,8 meter. Perahu berbahan baja ini diperkirakan sebagai alat angkut sungai. Berikut penampakan dari salah satu kapal baja tersebut