Industri fashion selalu dikaitkan dengan wanita cantik bertubuh dan pakaian seksi, tinggi menjulang, serta berkulit putih. Tampak tidak mungkin bagi wanita yang tak memiliki klasifikasi tersebut untuk dapat berkarier baik sebagai foto model maupun model catwalk. Dapat dengan mudah kita lihat para model dengan zero size melenggang di panggung peragaan busana desainer ternama. Sebut saja Kendall Jenner, Gigi Hadid, Bella Hadid dan nama lainnya.
Seiring berjalannya waktu, muncul para wanita di dunia modeling yang tidak hanya piawai berpose dan melenggang namun juga membawa iklim perbedaan dan perubahan bersamanya. Bisa dikatakan jika wanita ini tidak merepresentasikan stigma cantik yang selama ini terbentuk di masyarakat. Siapa saja mereka? Simak ulasan berikut ini!
1. Halima Aden
foto: instagram @Kinglimaa
Wanita yang lahir 20 tahun di sebuah kamp pengungsian Kenya tampil disebuah kontes kecantikan bernama Miss Minessota USA pada tahun 2016. Penampilan Aden mampu menarik perhatian publik. Sebab, wanita ini tampil memukau dan penuh percaya diri dengan hijabnya diantara peserta lain yang bepakaian seksi. Bahkan, ketika konsestan lain mengenakan bikini, Aden tidak ragu membalut tubuhnya dengan burkini lengkap bersama hijab.
Usahanya itu membawa Aden menjadi salah satu dari 15 semifinalis. Walaupun tidak keluar sebagai juara, wanita berdarah Somalia-Amerika itu mampu mengibarkan namanya dalam industry fashion. Terbukti, satu tahun setelah keikutsertaannya diajang Miss Minessota, Aden resmi menandatangani kontrak modeling di IMG Models yang juga tempat bernaungnya model ternama seperti Anwar Hadid, Chrissy Teigen, hingga Patrick Schwarzenegger. Dan, pada 19 Januari 2018 lalu, melalui akun instagramnya @kinglimaa, Aden resmi telah melakukan pemotretan untuk cover majalah spanyol S Moda. Ini adalah pemotretan cover majalahnya yang ke enam, loh!
2. Winnie Harlow
foto: instagram @winnieharlow
Terlahir dengan nama lengkap Chantelle Brown-Young, wanita yang masih keturunan Jamaika ini mengalami kelainan pigmentasi kulit, vitiligo ketika usianya menginjak 4 tahun. Hal tersebut membuat warna kulit Harlow tidak sempurna dan seperti berpola. Karena kondisinya, selama masa kanak-kanak Harlow kerap menjadi korban bully oleh teman-temannya. Begitu berat tekanan yang ia terima sempat membuat Harlow berpikiran untuk bunuh diri.
Pada usia 16 tahun, Harlow memilih berhenti sekolah untuk mengejar mimpinya sebagai seorang model. Ditolak dari satu agensi ke agensi lainnya tidak membuat Harlow menyerah. Hingga akhirnya datang tawaran dari seorang youtuber asal Amerika, Shannon Boodram agar Harlow ambil bagian dari video klip miliknya. Dari sanalah perlahan Harlow mulai dikenal sampai Tyra Banks menemukannya dan mengundang Harlow untuk mengikuti audisi Americas Next Top Model.
Harlow memang tidak menjadi juara, namun kehadirannya yang membawa perbedaan di dunia fashion menghantarkannya menjadi modeldi rumah mode Dasigual dan Diesel. Dengan kekayaan yang ia miliki saat ini, Harlow sebenarnya mampu membayar berbagai jenis perawatan atau pengobatan untuk mengatasi vitiligonya. Akan tetapi,seperti yang dilansir dari The Guardian, Harlow menolak dan berkata, Bila suatu saat kulit saya menghitam semua, saya tetaplah seorang model. Sama dengan bila kulit saya putih, saya tetap seorang model. Saya tidak tergantung pada kulit saya. Saya hanya seorang model dengan kondisi khusus.
3. Melanie Gaydos
foto: @melaniegaydos
Fisiknya memang tidak sempurna sebab kelainan genetic yang ia bawa sejak kecil, ectodermal dysplasia membuat gigi, pori-pori kuku dan tulangnya berhenti bekembang. Tidak hanya itu saja, rambut Melanie Gaydos juga tidak dapat tumbuh sempurna karena alopecia yang ia derita. Matanya pun separuh buta karena terluka oleh bulu matanya sendiri.
Tapi, siapa sangka dengan kondisi seperti itu Melanie Gaydos mampu membuat sebuah foto menjadi berkarakter kuat dan dramatis? Lihat saja hasil foto yang rajin diunggah oleh Melanie diakun instagram miliknya. Terlihat jika Melanie mampu membawa berbagai macam karakter di dalam sebuah foto. Maka tak heran jika wanita lulusan sebuah sekolah seni di New Yok City ini telah banyak bekerjasama dengan fotografer terkenal, salah satunya bahkan seorang legendaris bernama Eugenio Recuenco.
4. Jillian Mercado
foto: @Jilly_peppa
Sejak remaja Jillian telah terdiagnosa spastic muscular dystrophy yang membuatnya harus duduk di kursi roda. Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia modeling, Jillian terlebih dulu melakukan riset mengenai model berkursi roda.
Namun, pencarian yang tidak membuahkan hasil membuat Jillian berpikir bila ia tak punya kesempatan untuk berkarir dibidang impiannya. Ketika rumah mode Diesel Jeans membuka open casting, atas dorongan seorang teman Jillian turut mendaftarkan diri. Bersama visinya untuk mengubah dunia, Jillian berhasil mendapatkan tempat disana. Setahun berselang, ia tanda tangan kontrak dengan IMG Models yang telah banyak menghasilkan model top dunia.