Sumber Gambar: Wikimedia Commons
Tak ada yang abadi. Bahkan alam semesta kita inipun tidak. Bisa karena dihancurkan oleh robot berbasis AI yang kita ciptakan sendiri. Bisa juga karena Partikel Tuhan (Higgs Boson) raksasa yang meledak jauh di ujung alam semesta sana, menghasilkan sebuah gelembung energi vakum yang berekspansi dan bisa melahap kita semua, seperti yang diperkirakan oleh Stephen Hawking.
Kita semua tau bahwa kehidupan manusia akan berakhir, walaupun tak ada yang tau kapan. Namun, baru-baru ini sekelompok fisikawan teoritis di Harvard mengatakan bahwa mereka telah menghitung kapan tepatnya alam semesta ini akan berakhir.
Dalam usaha mencari tau kapan persisnya semua ciptaan tuhan di alam semesta ini berubah menjadi ketiadaan, beberapa fisikawan teoritis melakukan eksperimen untuk memperkirakan kapan tepatnya hukum-hukum fisika yang kita tahu sekarang mulai rusak. Karena tampaknya, hal sesimpel energi elektromagnetik sekalipun punya masa berlaku. Jika masa berlakunya habis, maka hilanglah sudah.
Ternyata, kita hanya punya 10139 tahun lagi sampai semuanya rusak dan aturan alam semesta kita berhenti diterapkan dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan sekarang. Itu berarti kita masih punya waktu sekitar 10000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 tahun lagi sampai alam semesta ini berakhir menuju ketiadaan.
Bahkan, ada kemungkinan bahwa alam semesta kita akan hancur lebih cepat. Para ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut yakin 95 persen bahwa kita berada 1058 tahun dari ujung alam semesta.
Jadi, kalo kamu punya buku yang harus dibaca atau teka teki jigsaw yang ingin diselesaikan, segera selesaikan sebelum 1058 tahun ya guys!
Sekedar informasi, alam semestasejak Big Bang hingga saat ini telah berumur 13.8 miliar tahun, atau baru sekitar 109 tahun.
"Kami ingin memperbaiki semuaperkiraan sebelumnya dan mendapatkantanggal yang tepatsemampukami." kata peneliti dariHarvard University, Anders Andreassen untuk mendeskripsikanpenelitian tersebut.
Ini terjadi jika mengasumsikan segala hal yang terjadi, terjadi dalam satu big bang. Walaupun belum tentu demikian.
Nampaknya, ketika hal tersebut terjadi dan alam semesta meledak, kita akan punya Tuhan untuk mensyukuri hal tersebut. Atau jika anda tidak percaya pada Tuhan, setidaknya anda bisa bersyukur pada Higgs Boson, partikel Tuhan.