Sekarang ini hampir semua orang memiliki paling tidak satu buah ponsel pintar atau smartphone pribadi mereka masing-masing. Mulai dari anak kecil hingga para lansia seakan-akan latah berbondong-bondong mengikuti perkembangan zaman.Bahkan tak sedikit pekerjaan yang mengharuskan pelakunya untuk tak berlama-lama jauh dari ponsel pintar mereka. Seperti para selebgram dan pengemudi ojek online.
Namun di tengah segala fenomena ketergantungan kita akan ponsel pintar ini, ada bahaya yang senantiasa mengintai. Salah satunya adalah kelainan fisik yang mungkin terjadi jika kita terlalu lama dan sering menggunakan ponsel pintar.
Berikut ini beberapa kelainan yang mungkin muncul pada tubuh akibat terlalu lama dan terlalu sering menggunakan gawai dan ponsel pintar.
1. Smartphone Pinky.
Smarthphone Pinky adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelainan pada jari yang membengkok akibat penggunaan ponsel terlalu sering dan lama.Kelainan ini umumnya terjadi terutama pada jari kelingking yang diakibatkan terlalu lama dan sering menopang bobot ponsel pintar.
2. Tech-Neck.
Kondisi ini terjadi akibat kepala yang terlalu lama menunduk. Pada awalnya penderita kelainan ini akan merasa pegal dan kaku di bagian leher hingga bahu. Jika dibiarkan lama kelamaan akan mulai terasa berat, sakit kepala, kesemutan, bahkan mati rasa.
3. Text Claw.
Kelainan ini dapat dialami oleh mereka yang terlalu lama dan sering mengetik pada ponsel pintar. Kelainan ini ditandai dengan rasa kram dan nyeri pada jari-jari, telapak tangan bahkan hingga ke lengan bagian atas.
4. Trigger Fingger.
Kelainan ini ditandai dengan rasa nyeri ketika meluruskan atau menekuk jari. Bahkan kadang hingga terdengar bunyi 'klik' saat jari digerakkan.Pembengkakan lapisan tendon mengganggu kelancaran gerakan gelincir tendon yang mengakibatkan rasa nyeri ketika menggerakkan jari.
5. Sleep texting.
Seperti dilansir dariKompas, menurut hasil penelitian Elizabeth Dowdell, profesor bidang keperawatan di Villanova University bersama timnya, ditemukan bahwaselama ini otak responden merekam kebiasaan yang sering mereka lakukan, sehingga jika ada bunyi-bunyian darismartphone, secara langsung mereka akan menjawabnya meski sedang dalam keadaan setengah sadar atau tertidur.
Umumnya sleep-texting terjadi saat sedang tertidur atau 1 sampai 2,5 jam sebelum menuju tidur.Kelainan-kelainan di atas tentunya dapat dicegah dengan cara bijak menggunakan ponsel pintar. Aturlah waktu sebaik mungkin, jangan lupakan kehidupan nyata.Karena jika sudah mengalami salah satu dari 5 kelainan di atas, tentunya akan kebih sulit lagi diobati.