Meningkatnya populasi manusia beserta aktivitas-aktivitas industri yang dibuatnya sangat memengaruhi kualitas lingkungan. Beberapa aktivitas manusia maupun perindustrian terkadang menghasilkan limbah atau buangan baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Limbah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas ini ada yang bisa langsung dibuang ke lingkungan dan ada yang perlu diolah terlebih dahulu.
Limbah yang perlu diolah biasanya mengandung berbagai senyawa hasil pengolahan dan percampuran berbagai bahan yang membahayakan lingkungan seperti logam berat. Limbah yang mengandung logam berat jika langsung dibuang ke lingkungan maka akan mencemari lingkungan. Dampaknya pun kembali kepada manusia karena logam berat pada umumnya dapat memberikanefek kesehatan serius jika terakumulasi dalam tubuh manusia melebihi batas yang ditentukan.
Berikut ini 5 logam berat yang berasal dari berbagai sumber di sekitar kita dan bisa mencemari makanan yang kita makan.
1. Pb (Timbal).
Pb atau timbal merupakan logam yang memiliki nomor atom 82 pada unsur periodik dengan berat 207,2 gram/mol. Timbal dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber seperti abu vulkanik, asap kendaraan bermotor, limbah B3, cat rumah, dan pipa pada rumah. Melihat sumber-sumber keberadaan timbal tersebut, makanan seperti ikan, ayam, beras, dan tanaman lainnya yang menjadi makanan kita dapat tercemar oleh timbal yang dapat terakumulasi dalam tubuh jika kita makan-makanan tersebut.
Toleransi tubuh kita terhadap timbal adalah 5 mikrogram/dL darah. Lebih dari kadar tersebut, seseorang dapat terkena beberapa dampak jangka panjang seperti penurunan kecerdasan pada anak, penurunan kualitas organ reproduksi, dan terganggunya biosintesis hemoglobin.
2. Cr (Kromium).
Kromium merupakan unsur yang membangun berbagai senyawa dalam Bumi seperti Pottasium Bichromate, Chromium Tripicolinate, dan Chromium Acetate. Logam dengan nomor atom 24 dan berat 51,9961 gram/mol ini merupakan unsur logam yang banyak ditemui di negara-negara Afrika.
Sebagai golongan logam berat, kromium terutama heksavalent kromium yang berbahaya bagi tubuh manusia dapat berasal dari buangan atau limbah industri tekstil, pabrik pelapisan logam, dan pabrik penyamakkan kulit. Limbah dari sumber-sumber yang telah disebutkan bila tak diolah maka dapat mencemari air sungai beserta dengan makhluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk ikan yang kita makan dan terakumulasi dalam tubuh. Akumulasi kromium dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, kerusakan ginjal, dan kanker saluran pernapasan.
3. Hg (Merkuri/Raksa).
Merkuri merupakan senyawa yang secara alami ada pada air, tanah, maupun udara. Merkuri yang memiliki nomor atom 80 dan berat 200,592 gram/mol pada tabel periodik unsur merupakan logam berbentuk cair pada suhu ruang dan merupakan salah satu logam yang paling beracun.
Merkuri dapat masuk ke dalam makanan melalui berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara, aktivitas industri, dan pembakaran sampah. Merkuri yang terdapat pada udara yang tercemar bisa masuk ke dalam makan yang kita makan, terutama makanan-makanan yang dijual dekat dengan sumber pemaparan merkuri. Akumulasi merkuri dalam tubuh dapat menyebabkan gagal ginjal, gangguan janin, dan berbagai gangguan pencernaan.
4. As (Arsenik).
Arsenik dalam tabel periodik unsur memiliki nomor atom 33 dengan berat 74,921595 gram/mol. Arsenik di beberapa negara seperi Argentina, Bangladesh, Meksiko, Chile, Cina, dan India merupakan unsur yang tersedia secara alami dan menyatu dengan air tanah.
Arsenik dalam bentuk organik merupakan unsur yang ada pada beberapa bahan makanan seperti ikan, kerang, produk susu, daging sapi, dan daging ayam. Sedangkan arsenik dalam bentuk anorganik merupakan logam berat dan sekaligus merupakan unsur yang sangat beracun bagi manusia.
Makanan hasil pertanian yang diirigasi dengan air yang tercemar arsenik organik dapat ikut terpapar oleh arsenik anorganik, begitu juga minuman yang tercemar oleh arsenik anorganik. Arsenik anorganik menyebabkan berbagai efek pada keseatan manusia seperti kanker kulit, penyakit paru-paru, dan penyakit kardiovaskuler.
5. Cd (Kadmium).
Kadmium merupakan logam yang banyak digunakan oleh berbagai industri, antara lain sebagai bahan untuk produksi batere isi ulang, pengerjaan tekstil, dan pembuatan perhiasan. Dalam tabel periodik unsur, Kadmium memiliki nomor atom 48 dan berat 112,411 gram/mol. Pencemaran kadmium pada makanan yang kita konsumsi dapat berasal dari tanah dan udara dia areal perindustrian yang tercemar.
Produk pangan yang berbahan jeroan seperti ginjal dan hati serta kerang-kerangan merupakan agen pemaparan kadmium yang tinggi dibanding dengan makanan lainnya. Dalam jangka panjang, kadmium yang terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa dampak kesehatan seperti iritasi lambung, penyakit ginjal, dan kerapuhan tulang.
Saat ini, berbagai negara terutama negara maju sedang berusaha untuk mengurangi dampak kesehatan dari logam berat, bahkan Amerika rela mengeluarkan dana yang besar untuk penelitian mengenai pengurangan dampak logam berat terhadap kesehatan manusia. Usaha-usaha yang telah ditempuh oleh beberapa negara adalah pengolahan limbah beserta penegakan hukumnya membuat bahan-bahan rumah tangga yang lebih ramah lingkungan, serta meciptakan tanaman organik yang bebas dari logam berat. Dengan usaha-usaha yang ada, diharapkan dampak kesehatan oleh dapat dikurangi dan angka kematian akibat logam berat juga dapat berkurang.