Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh mengalami penurunan di bawah 35 derajat Celcius. Seseorang yang mengalami hipotermia dapat membahayakan nyawanya karena sistem saraf, jantung, dan organ tubuh lain tidak berfungsi dengan baik.Hipotermia ini adalah kondisi darurat, menanganinya harus segera, karena jika tidak dapat berisiko fatal berupa kematian bahkan dalam hitungan menit.
Memakai mantel atau jaket tebal saat cuaca dingin agar terhindar dari hipotermia (foto: pixabay/Free-Photos)
Hipotermia dapat menyerang segala usia, dari bayi hingga orang dewasa. Orang yang berusia lanjut, bayi, anak-anak, dan orang yang mengonsumsi obat-obatan untuk depresi/penenang rentan terkena hipotermia. Orang-orang yang sedang berada di tempat dingin seperti di kutub, atau berada di puncak gunung dengan cuaca yang dingin dan hujan pun berisiko terkena hipotermia.
Oleh sebab itu, para pendaki harus menyiapkan segala perlengkapan dengan matang dan kondisi tubuh yang baik sebelum mulai mendaki gunung. Kamu yang berada dalam air ketika cuaca dingin pun juga harus hati-hati karena juga bisa terkena hipotermia.
Ini gejala-gejala jika seseorang mengalami hipotermia:
1. Merinding dan menggigil kedinginan
2. Warna bibir membiru
3. Sesak napas
4. Menurunnya tekanan darah
5. Kulit tampak pucat atau berubah warna menjadi agak abu-abu
6. Jantung berdebar ataupun melemahnya denyut jantung dan bernapas bisa hanya 3-4 kali semenit
7. Kontraksi otot dapat terjadi ketika tubuh berusaha menghasilkan panas
8. Tidak fokus, bingung, berhalusinasi, mengigau atau ngomong ngelantur
9. Badan kaku
10. Pingsan
Cara menangani seseorang yang terserang hipotermia:
1. Masukkan penderita ke dalam tenda untuk menghindari udara dingin (jika sedang berkemah)
2. Menggantikan pakaian yang basah dengan yang kering, lakukan dengan hati-hati
3. Membalut badan penderita dengan jaket tebal, selimut tebal/berlapis, sarung tangan dan kaus kaki untuk menghangatkan badannya
4. Jika kondisinya memungkinkan, berikan makanan atau minuman hangat dan manis, hindari alkohol dan kafein. Berikan makanan seperti cokelat atau gula jawa yang di dalam tubuh cepat dibakar jadi kalori
5. Masukkan dalam sleeping bag, bila perlu memeluk tubuhnya untuk memberikan rasa hangat
6. Rewarming (meningkatkan kembali suhu tubuh) aktif dan pasif dengan mendekatkan benda hangat pada tubuh penderita hipotermia
7. Kompres hangat dan kering pada leher, dada, dan selangkangan. Hindari kompres pada lengan dan tungkai yang dapat menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke paru-paru, jantung dan otak
8. Hindari menggunakan bantal pemanas, air panas, lampu pemanas pada penderita hipotermia, panas berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantungnya jadi tidak teratur
9. Temani dan pantau terus orang yang mengalami hipotermia tersebut sampai kondisinya sembuh
10. Segera hubungi petugas medis jika kondisi penderita tersebut tidak membaik
Perhatikan orang-orang terdekatmu jika bersikap tak wajar terutama dalam cuaca yang dingin, jangan malah cuek. Jika ada yang mengalami gejala-gejala seperti di atas, kemungkinan orang tersebut mengalami hipotermia dan segeralah bantu menangani dengan tepat sampai kondisinya sembuh, sebelum terlambat.