Tahun 2020 mendatang, event olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Musim Panas akan kembali dilaksanakan di Kota Tokyo, Jepang. Sudah pasti semua atlet terkenal di dunia akan mengikuti acara ini karena dengan berprestasi di event ini tentu saja akan menjadi kebanggaan terbesar bagi mereka. Bebicara tentang Olimpiade, pasti kalian juga sudah membayangkan tentang Obor Olimpiade. Sebenarnya apa sih Obor Olimpiade ini?
Api Olimpiade dan Obor Olimpiade.
Nyala api Olimpiade dinyalakan pada upacara permulaan event Olimpiade yang melambangkan gerakan Olimpiade dan terus menyala sampai akhir acara. Adalah Jan Wis, arsitek yang mendekorasi Stadion Amsterdam untuk Olimpiade Musim Panas 1928 memprakarsai gagasan menyalakan api tersebut. Gagasan menyalakan api berasal dari praktik serupa dari orang-orang Yunani kuno yang membuat api suci menyala untuk seluruh perayaan Olimpiade. Api Olimpiade telah menjadi tradisi di setiap Olimpiade Musim Panas sejak diperkenalkan pada tahun 1928.
Sudah menjadi kebiasaan bahwa atlet atau atlet terkenal dengan prestasi besar adalah pelari terakhir dalam estafet obor Olimpiade. Rute perjalanan obor Olimpiade melambangkan keberhasilan para atlet. Obor biasanya dibawa oleh pelari tetapi telah dilakukan dengan beberapa cara lain seperti dengan pesawat terbang atau perahu. Metode transportasi obor Olimpiade yang luar biasa digunakan pada tahun 1976.
Nyala api diubah menjadi sinyal radio dan kemudian diangkut dari Eropa ke Dunia Baru (New World). Karena sumber panas berada di Athena, Yunani adalah negara pertama yang merasakan nyala api dan kemudian mengirim sinyalnya ke Ottawa melalui satelit. Pada tahun 2004, penyelam mengangkut obor Olimpiade di bawah air untuk jarak tertentu.
Protes terhadap pengantaran estafet Obor Olimpiade.
Di beberapa bagian dunia, protes terhadap relay obor Olimpiade telah terjadi. Pada tahun 1956, selama Olimpiade Melbourne di Australia, seorang mahasiswa kedokteran hewan berhasil menyerahkan api palsu kepada Pat Hills, walikota Sydney lalu melarikan diri. Upaya untuk memadamkan api juga dilakukan selama Olimpiade 2008 sebagai unjuk rasa terhadap catatan hak asasi manusia Tiongkok. Sebuah cincin baja diciptakan untuk menjaga nyala api, tetapi seorang pengunjuk rasa berhasil memegang obor sementara itu adalah tangan-tangan pembawa acara televisi di London.
Ada juga protes terhadap estafet obor Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil, selama Olimpiade 2016 untuk menyoroti krisis ekonomi di Brasil. Para pemrotes berhasil memadamkan api Olimpiade dengan mengklaim bahwa negara tersebut telah menghabiskan banyak uang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas. Kondisi cuaca ekstrem juga dapat memadamkan api Olimpiade. Misalnya, selama Olimpiade Musim Panas 1976 yang diselenggarakan di Montreal, Kanada, badai hujan memadamkan api Olimpiade beberapa hari setelah pertandingan dimulai. Api dinyalakan kembali menggunakan sumber cadangan asli dari api Olimpiade.
Peristiwa di atas dan kejadian serupa lainnya memperjelas bahwa proses estafet obor Olimpiade tidak sepenuhnya aman. Nyala api Olimpiade mungkin dipadamkan secara sengaja atau tidak sengaja selama proses relay. Kekhawatiran ini telah menyebabkan curahan gagasan mengenai desain obor Olimpiade untuk meminimalkan kemungkinan nyala api mati.
Apa yang harus dilakukan jika apinya padam?
Biasanya dinyalakan kembali atau obor cadangan dinyalakan. Api Olimpiade saat ini telah dirancang secara unik sehingga bisa menahan padamnya api Olimpiade yang bisa datang tiba-tiba. Kuali Olimpiade juga dirancang dan digunakan untuk melindungi api Olimpiade.